Musisi Indonesia dan Dunia Ramaikan Konser Hari Hutan Hujan 2020
Minggu, 21 Juni 2020 - 19:13 WIB
Gitaris Slank Ridho menambahkan, dalam kurun tahun 2018-2019, kita telah kehilangan hutan sekitar 924.800 luas lapangan bola.
"Walaupun angka deforestasi di Indonesia menurun, tapi kita harus tetap berusaha menjaga hutan yang tersisa. Ini adalah masa depan anak cucu kita. Hutan-hutan di Indonesia Timur, terutama Papua adalah salah satu yang paling penting kita jaga saat ini. Karena hutan-hutan ini adalah sumber kehidupan masyarakat adat Papua," beber Ridho.
Sementara itu, Bustar Maitar dari EcoNusa selaku kolaborator konser "SOS Rain Forest Live" mengatakan, musisi seperti Slank, Iwan Fals, Sting, Scorpions, dan lain-lain ingin ikut menyuarakan penyelamatan hutan hujan di seluruh dunia sekaligus perlindungan masyarakat adat, terutama yang terdampak COVID-19. Semua pengisi acara tidak ada yang dibayar.
“Pesan lingkungannya adalah menghentikan penebangan hutan dan menjaga sumber-sumber kehidupan masyarakat adat. Terutama di masa pandemi saat ini, masyarakat adat banyak terancam oleh dampak COVID,” katanya. ( )
Konser "SOS Rain Forest Live" tidak dipungut biaya, tetapi seluruh penonton diminta berdonasi secara sukarela yang dananya akan digunakan untuk membantu masyarakat adat di seluruh dunia menghadapi dampak COVID-19.
Semua donasi yang terkumpul di-collect melalui platform bersama yang dikelola secara internasional melalui https://rainforestfoundation.networkforgood.com/projects/102395-sos-rainforest-live.
"Walaupun angka deforestasi di Indonesia menurun, tapi kita harus tetap berusaha menjaga hutan yang tersisa. Ini adalah masa depan anak cucu kita. Hutan-hutan di Indonesia Timur, terutama Papua adalah salah satu yang paling penting kita jaga saat ini. Karena hutan-hutan ini adalah sumber kehidupan masyarakat adat Papua," beber Ridho.
Sementara itu, Bustar Maitar dari EcoNusa selaku kolaborator konser "SOS Rain Forest Live" mengatakan, musisi seperti Slank, Iwan Fals, Sting, Scorpions, dan lain-lain ingin ikut menyuarakan penyelamatan hutan hujan di seluruh dunia sekaligus perlindungan masyarakat adat, terutama yang terdampak COVID-19. Semua pengisi acara tidak ada yang dibayar.
“Pesan lingkungannya adalah menghentikan penebangan hutan dan menjaga sumber-sumber kehidupan masyarakat adat. Terutama di masa pandemi saat ini, masyarakat adat banyak terancam oleh dampak COVID,” katanya. ( )
Konser "SOS Rain Forest Live" tidak dipungut biaya, tetapi seluruh penonton diminta berdonasi secara sukarela yang dananya akan digunakan untuk membantu masyarakat adat di seluruh dunia menghadapi dampak COVID-19.
Semua donasi yang terkumpul di-collect melalui platform bersama yang dikelola secara internasional melalui https://rainforestfoundation.networkforgood.com/projects/102395-sos-rainforest-live.
(tsa)
tulis komentar anda