Ini Alasan PB IDI Rekomendasikan Tes PCR/Antigen Kembali Diterapkan

Selasa, 21 Juni 2022 - 13:28 WIB
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengeluarkan 6 rekomendasi untuk pemerintah maupun masyarakat. / Foto: ilustrasi/dok. SINDOnews
JAKARTA - Di tengah ancaman BA.4 dan BA.5, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengeluarkan 6 rekomendasi untuk pemerintah maupun masyarakat.

Dari enam rekomendasi tersebut, terdapat satu butir yang berbunyi untuk mengaktifkan kembali persyaratan PCR/ Antigen negatif bagi pelaku perjalanan.

"Aturan PCR/Antigen negatif untuk pelaku perjalanan direkomendasikan agar kembali diberlakukan, mengingat harga tes semakin murah," ungkap Satgas Waspada dan Siaga Covid-19 PB IDI, dr. Erlina Burhan, Sp.P, saat ditemui langsung di Kantor PB IDI, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022).





Imbauan tersebut tentu akan memicu persepsi masyarakat bahwa rekomendasi itu keluar biar tempat tes ramai lagi. Ya, tak dimungkiri saat ini sentra-sentra tes Covid-19 sudah mulai sepi di banyak wilayah.

Bagaimana PB IDI menyikapi anggapan tersebut? Disampaikan dr. Erlina, alasan semacam itu sama sekali tidak benar. Lagipula, PB IDI tidak ada kaitannya dengan usaha tes Covid-19.

"Rekomendasi agar tes PCR/Antigen kembali diberlakukan bagi pelaku perjalanan menurut kami itu demi kebaikan masyarakat sendiri. Mengingat penyebaran BA.4 dan BA.5 yang begitu mudah dan cepat," ujar dr Erlina.

Dia menjelaskan jika di satu transportasi umum misalnya tidak jelas status kesehatannya, terlebih di masa BA.4 dan BA.5 ini, akan sangat mudah bagi mereka yang imunitasnya rendah jadi sakit. Jadi, rekomendasi itu cukup penting di masa sekarang.

"Kami hanya ingin memastikan masyarakat tidak sakit dan menjauhkan mereka dari potensi penyebaran virus yang masif di masyarakat," kata dr Erlina.



BA.4 dan BA.5 punya karakteristik mudah menyebar dan menginfeksi seseorang. Dua hal ini harus jadi perhatian khusus, sekalipun keparahan dari virus tersebut tidak begitu besar.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More