Dukung Pelestarian Lingkungan dengan Penggunaan Pupuk Sisa Produksi MSG
Senin, 11 Juli 2022 - 23:23 WIB
JAKARTA - Demi menjaga lingkungan hidup yang lebih lestari, berbagai pihak bahu-membahu melakukan upaya yang mengusung konsep ramah lingkungan. Praktik ekonomi sirkular ini juga menjadi perhatian pemerintah.
Hal itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah serta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 yang mengamanatkan perubahan paradigma mendasar pengelolaan sampah, yakni sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan melalui metode Circular Economy.
Perhatian pemerintah pada metode Circular Economy sejalan dengan usaha PT Ajinomoto Indonesia dalam menjaga bumi Indonesia tetap hijau. Praktik sirkular ekonomi untuk menciptakan proses produksi ramah lingkungan telah dilakukan pabrik Ajinomoto di Mojokerto untuk mencapai zero waste yang merupakan upaya meminimalkan dan mengurangi pencemaran lingkungan hingga ke titik nol.
Dalam memproduksi monosodium glutamat (MSG), Ajinomoto melakukan proses Bio Cycle. Bahan baku utama produksi MSG menggunakan tetes tebu yang melalui proses fermentasi, dari proses produksi tersebut dihasilkan produk samping pupuk Ajifol (Ajinomoto Foliar Fertilizer). Ajifol memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang lengkap untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan tanaman dari awal tanam hingga panen.
Dengan kandungan asam amino berkualitas tinggi di dalamnya, Ajifol juga mampu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit, sehingga dapat mengurangi pemakaian pestisida dan lebih ramah terhadap lingkungan.
Direktur PT Ajinomoto Indonesia Yudho Koesbandryo menjelaskan, sejalan dengan value perusahaan, pihaknya mulai melakukan pengolahan produk samping yang dalam prosesnya mengacu pada Eco Activity dan Bio Cycle, yang dapat diolah menjadi produk dengan nilai jual.
"Salah satunya pupuk Ajifol yang telah dilengkapi dengan izin edar dari Kementerian Pertanian RI," kata Yudho melalui siaran pers, Senin (11/7/2022).
Ajinomoto giat menginformasikan manfaat dari Ajifol sebagai wujud praktik ekonomi sirkular ini kepada masyarakat. Selain melalui penyuluhan kepada para petani, juga mempromosikan Ajifol pada pameran yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Manggala Wanabakti Jakarta pada 15-17 Juni 2022.
“Kami bangga, usaha Ajinomoto dalam menjaga lingkungan melalui pengadaan produk samping Ajifol didukung oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kami berharap ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk bergerak bersama guna menjaga lingkungan sekitar tetap asri,” papar Public Relations Department Head PT Ajinomoto Indonesia Grant Senjaya.
Penggunaan Ajifol cukup mudah, yaitu dengan menambahkan air terlebih dulu sesuai takaran dan langsung semprotkan ke bagian tanaman. Pupuk cair tersebut dijual dengan kisaran harga Rp70.000-Rp85.000 per liter.
Hal itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah serta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 yang mengamanatkan perubahan paradigma mendasar pengelolaan sampah, yakni sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan melalui metode Circular Economy.
Perhatian pemerintah pada metode Circular Economy sejalan dengan usaha PT Ajinomoto Indonesia dalam menjaga bumi Indonesia tetap hijau. Praktik sirkular ekonomi untuk menciptakan proses produksi ramah lingkungan telah dilakukan pabrik Ajinomoto di Mojokerto untuk mencapai zero waste yang merupakan upaya meminimalkan dan mengurangi pencemaran lingkungan hingga ke titik nol.
Dalam memproduksi monosodium glutamat (MSG), Ajinomoto melakukan proses Bio Cycle. Bahan baku utama produksi MSG menggunakan tetes tebu yang melalui proses fermentasi, dari proses produksi tersebut dihasilkan produk samping pupuk Ajifol (Ajinomoto Foliar Fertilizer). Ajifol memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang lengkap untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan tanaman dari awal tanam hingga panen.
Dengan kandungan asam amino berkualitas tinggi di dalamnya, Ajifol juga mampu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit, sehingga dapat mengurangi pemakaian pestisida dan lebih ramah terhadap lingkungan.
Direktur PT Ajinomoto Indonesia Yudho Koesbandryo menjelaskan, sejalan dengan value perusahaan, pihaknya mulai melakukan pengolahan produk samping yang dalam prosesnya mengacu pada Eco Activity dan Bio Cycle, yang dapat diolah menjadi produk dengan nilai jual.
"Salah satunya pupuk Ajifol yang telah dilengkapi dengan izin edar dari Kementerian Pertanian RI," kata Yudho melalui siaran pers, Senin (11/7/2022).
Ajinomoto giat menginformasikan manfaat dari Ajifol sebagai wujud praktik ekonomi sirkular ini kepada masyarakat. Selain melalui penyuluhan kepada para petani, juga mempromosikan Ajifol pada pameran yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Manggala Wanabakti Jakarta pada 15-17 Juni 2022.
“Kami bangga, usaha Ajinomoto dalam menjaga lingkungan melalui pengadaan produk samping Ajifol didukung oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kami berharap ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk bergerak bersama guna menjaga lingkungan sekitar tetap asri,” papar Public Relations Department Head PT Ajinomoto Indonesia Grant Senjaya.
Penggunaan Ajifol cukup mudah, yaitu dengan menambahkan air terlebih dulu sesuai takaran dan langsung semprotkan ke bagian tanaman. Pupuk cair tersebut dijual dengan kisaran harga Rp70.000-Rp85.000 per liter.
(tsa)
tulis komentar anda