Herstori by Esensia Besutan Nina Nugroho Hadirkan Ruang Pamer di Sarinah

Sabtu, 23 Juli 2022 - 11:46 WIB
Herstori by Esensia, brand terbaru Nina Nugroho, berkesempatan memamerkan produknya di etalase Sarinah. Foto/Istimewa
JAKARTA - Herstori by Esensia, brand terbaru Nina Nugroho, berkesempatan memamerkan produknya di etalase Sarinah, mal pertama di Indonesia yang sudah kembali beroperasi sejak Maret 2022.

Kekuatan Herstori by Esensia terletak pada kolaborasi antara fashion dengan sejarah. Sebuah terobosan yang belum pernah ada selama ini, di mana Nina Septiana, desainer brand Nina Nugroho sekaligus inisiator gerakan #akuberdaya, menggandeng Sinta Ridwan, filolog sekaligus mahasiswi S-3 arkeologi yang mengkonsentrasikan diri pada upaya mengalihwahanakan hasil risetnya mengenai sejarah masa lalu yang terbaca dalam manuskrip kuno.

Herstori adalah riset yang dilakukan secara mendalam. Tidak hanya dilakukan berdasarkan catatan sejarah yang telah terbukukan dalam sejumlah literatur, melainkan juga melalui manuskrip kuno dan terjun langsung mengunjungi situs peninggalan para perempuan berdaya tersebut.



"Selama ini sejarah perempuan Indonesia seolah terpinggirkan. Kita sulit menemukan catatan mengenai mereka yang ternyata sejatinya adalah figur luar biasa. Tidak hanya di dalam keluarga, tetapi juga di panggung politik, ekonomi, agama, budaya dan sosial di lingkungan sekitarnya," terang Nina Septiana melalui keterangan tertulis, Jumat (22/7/2022).

Nina berharap, melalui Herstori, perempuan milenial akan tergugah kesadaran dan kecintaan mereka pada sejarah. Yang pada akhirnya akan menjadikan figur hebat tersebut sebagai inspirasi bagi masa kini dan masa depan, saat berkarya dan berupaya memelejitkan keberdayaannya sendiri.

Herstori by Esensia memiliki ruang pamer di lantai 2 Sarinah yang kini memiliki wajah baru.

Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati mengatakan, Sarinah adalah representasi etalase produk dalam negeri karena menempati posisi strategis di jantung Kota Jakarta. Dicanangkan pada 17 Agustus 1962 dengan luas awal 28.864 m2, kini Sarinah menempati area seluas 32.506,6 m2, lengkap dengan ruang terbuka hijau yang sengaja dihadirkan sebagai spot bersantai, menikmati pertunjukan musik, dan berbagai kegiatan oleh para pengunjung.

Meski tampil modern, namun ruh Sarinah untuk menjaga keutuhan warisan para pendiri bangsa tetap dipertahankan dengan etnik dan budaya yang kental, terutama interior gedung, dengan sentuhan modern yang estetik.

“Bicara mengenai Sarinah, yaitu sebagai department store pertama di Indonesia, pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, dan gedung pencakar langit pertama di Indonesi. Secara sejarah saja sudah sangat kaya, bahwa saat itu Presiden Soekarno membangun Sarinah dengan maksud agar mempunyai wadah untuk mempromosikan produk-produk Indonesia yang dihasilkan oleh masyarakat agar menjadi pelepor ekonomi kerakyatan,” papar Fetty dalam acara Nina Nugroho Solution #gerakanakuberdaya belum lama ini.

Fetty menambahkan, per Juni 2022, Sarinah telah menggandeng 500 mitra usaha dan memiliki cabang di enam titik yaitu Sarinah De Braga – Bandung, Sarinah Banyumanik – Semarang, Sarinah Basuki Rahmat – Malang, Sarinah Bandara I Gusti Ngurah Rai – Bali, Bandara Soekarno Hatta – Cengkareng, dan Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin.
(tsa)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More