Penuhi Karbohidrat Kompleks Agar Penderita Diabetes Tetap Sehat Saat Puasa
Senin, 27 April 2020 - 12:15 WIB
JAKARTA - Bulan puasa menjadi tantangan sendiri bagi para penderita diabetes, dimana mereka harus memperhatikan asupan yang dimakan selama sahur dan berbuka agar ibadah puasa tetap berjalan lancar. Perlu diketahui, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018, prevalensi penyandang Diabetes Melitus di DKI Jakarta sebesar 3,4 %. Jumlah ini meningkat dibandingkan data Riskesdas 2013, yaitu 2,5%, dan angka ini berada di atas prevalensi nasional.
Head of Nutrifood Research Center, Astri Kurniati, S.T., M.App.Sc., mengatakan jika ingin berbuka dengan yang manis, pastikan tidak hanya sekedar manis dari gula tapi yang mengandung banyak serat seperti buah-buahan yang kaya vitamin dan mineral sehingga tubub tetap mendapatkan nutrisi.
“Agar tetap sehat, dari buka puasa sampai sahur carilah sumber makanan yang sehat seperti karbohidrat kompleks yang bisa didapat dari nasi merah atau oatmeal. Cukup konsumsi air, jangan sampai dehidrasi, makan sayur, buah, dan hindari yang terlalu banyak digoreng,” ucap Astri.
Saat bulan puasa juga tidak jarang kita membeli makanan jadi yang tidak memiliki lebel gizi untuk sahur maupun buka puasa. Astri menyarankan agar kita pintar memilih menu makanan dan lihat bagaimana cara makanan tersebut dimasak lalu lebih baik memilih makanan yang rendah lemak dan banyak mengandung sayur.
“Terlalu banyak makan makanan manis saat sahur atau buka membuat kita berisiko obesitas, diabtes dan gangguan metabolik sindrom lainnya cari cara lain untuk konsumsi makanan manis yang lebih sehat, dan olahraga saat puasa, 30 menit sehari, sebelum berbuka atau 2-3 jam setelah buka dengan intensitas sedang,” papar Astri.
Sementara itu Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM Menambahkan pada saat pandemi Corona dan puasa, sebaiknya tidak makan terlalu berlebihan saat berbuka dimana pria memerlukan 1800-2200 kalori dan perempuan sekitar 2000 kalori setiap harinya.
“Untuk penderita diabetes sebaiknya kontrol gula darah, konsumsi obat dan jangan lupa aktivitas fisik karena bisa meningkatkan dan mempermudah gula masuk ke dalam sel-sel yang ada dalam tubuh,” ujar dr Endang.
Ia menjelaksan Ada kondisi tertentu seorang penderita diabetes harus batal puasa. Misalkan mengalami hipoglikemik, dimana kondisi tersebut otomatis harus membatalkan. “Gejalanya biasanya badan lemas, keringat dingin atau mata berkunang mau pingsan sehingga harus batal dengan minum teh hangat dengan ditambah gula, dan harus datang ke fasilitas kesehatan,” ungkap dr Endang. (Iman Firmansyah)
Head of Nutrifood Research Center, Astri Kurniati, S.T., M.App.Sc., mengatakan jika ingin berbuka dengan yang manis, pastikan tidak hanya sekedar manis dari gula tapi yang mengandung banyak serat seperti buah-buahan yang kaya vitamin dan mineral sehingga tubub tetap mendapatkan nutrisi.
“Agar tetap sehat, dari buka puasa sampai sahur carilah sumber makanan yang sehat seperti karbohidrat kompleks yang bisa didapat dari nasi merah atau oatmeal. Cukup konsumsi air, jangan sampai dehidrasi, makan sayur, buah, dan hindari yang terlalu banyak digoreng,” ucap Astri.
Saat bulan puasa juga tidak jarang kita membeli makanan jadi yang tidak memiliki lebel gizi untuk sahur maupun buka puasa. Astri menyarankan agar kita pintar memilih menu makanan dan lihat bagaimana cara makanan tersebut dimasak lalu lebih baik memilih makanan yang rendah lemak dan banyak mengandung sayur.
“Terlalu banyak makan makanan manis saat sahur atau buka membuat kita berisiko obesitas, diabtes dan gangguan metabolik sindrom lainnya cari cara lain untuk konsumsi makanan manis yang lebih sehat, dan olahraga saat puasa, 30 menit sehari, sebelum berbuka atau 2-3 jam setelah buka dengan intensitas sedang,” papar Astri.
Sementara itu Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM Menambahkan pada saat pandemi Corona dan puasa, sebaiknya tidak makan terlalu berlebihan saat berbuka dimana pria memerlukan 1800-2200 kalori dan perempuan sekitar 2000 kalori setiap harinya.
“Untuk penderita diabetes sebaiknya kontrol gula darah, konsumsi obat dan jangan lupa aktivitas fisik karena bisa meningkatkan dan mempermudah gula masuk ke dalam sel-sel yang ada dalam tubuh,” ujar dr Endang.
Ia menjelaksan Ada kondisi tertentu seorang penderita diabetes harus batal puasa. Misalkan mengalami hipoglikemik, dimana kondisi tersebut otomatis harus membatalkan. “Gejalanya biasanya badan lemas, keringat dingin atau mata berkunang mau pingsan sehingga harus batal dengan minum teh hangat dengan ditambah gula, dan harus datang ke fasilitas kesehatan,” ungkap dr Endang. (Iman Firmansyah)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda