Virus Cacar Monyet Dicurigai Ada di Sperma hingga Plasenta Bayi, Ini Penjelasannya

Kamis, 28 Juli 2022 - 08:43 WIB
Informasi mengenai cacar monyet atau monkeypox terus berkembang. Baru-baru ini diketahui bahwa virus monkeypox ditemukan di sperma individu yang terkonfirmasi cacar monyet. Foto/Ilustrasi/telegraph.co.uk
JAKARTA - Informasi mengenai cacar monyet atau monkeypox terus berkembang. Baru-baru ini diketahui bahwa virus monkeypox ditemukan di sperma individu yang terkonfirmasi cacar monyet.

Dari informasi tersebut, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi dr Robert Sinto, Sp.PD-KPTI, menerangkan bahwa hipotesisnya bahwa virus monkeypox besar kemungkinan ada juga di ASI ataupun plasenta bayi.

"Dari laporan kasus yang beredar bahwa virus monkeypox ditemukan di sperma, hipotesisnya adalah virus ini berada di aliran darah. Jadi, kalau ditanya apakah virus bisa ditemukan juga di ASI ataupun plasenta bayi, besar kemungkinannya ada," kata dr Robert dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/7/2022).



Karena ada kemungkinan bahwa virus monkeypox 'hidup' di ASI, pemerintah Amerika Serikat melalui Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) mengimbau agar ibu menyusui yang terpapar cacar monyet tidak memberikan ASI pada bayinya.



"Pemberian ASI ini bukan hanya langsung melalui payudara ibu, juga ASI perah. Karena, mau lewat jalur apapun pemberiannya, di dalam ASI itu dicurigai ada virus cacar monyetnya," terang dr Robert.

Ia pun menjelaskan bahwa ada kemungkinan besar bayi yang dikandung ibu terkonfirmasi cacar monyet pun akan terpapar virus. Ada dua jalur penularan yang mungkin terjadi.

Pertama saat bayi baru dilahirkan, yang mana bayi tersebut melakukan kontak langsung dengan ibunya yang positif cacar monyet. Cara kedua adalah saat bayinya sudah dilahirkan dan melakukan kontak dengan ibu yang terpapar cacar monyet.

"Kondisi ini tak jauh berbeda dengan Covid-19. Sebab, baik Covid-19 maupun cacar monyet, keduanya disebabkan oleh virus, sehingga pola infeksinya tidak jauh berbeda walau tetap ada kekhasan di antara kedua penyakit tersebut," tambah dr Robert.

Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengimbau kepada masyarakat untuk menjalani pola hidup bersih dan sehat. Cara ini merupakan upaya preventif paling mudah dilakukan namun juga efektif menghalau cacar monyet.

Selain itu, karena cacar monyet bisa ditularkan secara tidak langsung, masyarakat pun diimbau untuk tidak melakukan kontak dengan benda yang terkontaminasi dari orang yang positif cacar monyet.

"Virus cacar monyet bisa menular lewat kontak dengan pakaian penderita, sprei, atau alat makan. Benda yang terkontaminasi virus memungkinkan jadi medium penyebaran virus," papar Syahril.
(hri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More