Berharap Masyarakat BML Bisa Lestarikan Budaya, Sandiaga: Kami Terkesan dengan Desa Wisata Ini

Senin, 01 Agustus 2022 - 12:13 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan Desa Wisata Kampung Melayu Benua Melayu Laut (BML), Kalbar memiliki potensi yang besar untuk menarik daya tarik wisatawan datang. Foto/Novie Fauziah/MPI
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Desa Wisata Kampung Melayu Benua Melayu Laut (BML), memiliki potensi yang besar untuk menarik daya tarik wisatawan datang. Untuk itu ia berpesan agar masyarakat setempat, agar tetap menjaga kelestarian budaya yang ada di Kalimantan Barat (Kalbar) ini.

Sandiaga juga menjelaskan, bahwa desa wisata tersebut baru digagas pada 2017 lalu dan surat keputusan (SK) untuk ditetapkan menjadi desa wisata terbit pada tahun 2022. Kemudian di 2022 ini sudah masuk 50 desa wisata terbaik, serta menjadi desa wisata ke-22 yang saya kunjungi secara langsung.

“Kami terkesan dengan desa wisata yang baru di bangun ini. Untuk itu masyarakat desa harus menjaga kebudayaan yang ada agar tetap lestari dan berkelanjutan sehingga bermanfaat dan menyejahterakan masyarakat,” katanya dalam keterangan resminya saat visitasi 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 Desa Wisata Melayu BML di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (31/7/2022).





Lebih lanjut, Sandiaga mendorong agar pembangunan di Desa Wisata Kampung BML bisa terus ditingkatkan. Ia berharap, keberlanjutan pembangunan ini bisa dilanjutkan dan ditingkatkan untuk masyarakat yang sedang mengalami tekanan ekonomi.

“Saya melihat ada rasa optimistis dan kekompakan di lingkungan Pemprov, Pemkot, Pokdarwis hingga masyarakat untuk memajukan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di sini, yang ujungnya untuk menyejahterakan masyarakat dan membuka lapangan kerja,” ujarnya.

Seperti diketahui, Kampung Melayu BML menjadi satu-satunya desa wisata yang mewakili Kalbar dalam ADWI 2022, secara keseluruhan terdapat 400 desa wisata di seluruh Pulau Kalimantan.

Berbagai atraksi ditawarkan bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Kampung Melayu BML seperti Susur Sungai kapuas, yang dengan menempuh waktu selama 45 menit wisatawan dapat menikmati pemandangan sambil menikmati kudapan yang dijajakan.

Tepat berada di tepian terpanjang di Indonesia, Kampung Melayu BML tidak hanya menawarkan panorama alam yang indah, tetapi juga kisah sejarah ragam budaya dengan latar belakang suku yang berbeda-beda. Perjalanan menuju Desa Kampung Melayu BML ditempuh dengan jarak 16 km atau sekitar 30 menit dari Bandara Internasional Supadio.

Desa Wisata BML ini menyuguhkan atraksi seni dan budaya misalnya tarian gabungan empat etnis yaitu Tionghoa, Dayak, Melayu, dan Madura. Tarian ini adalah hasil kreasi baru yang menggambarkan keharmonisan masyarakat Kalimantan Barat yang heterogen dari sisi komunitas masyarakatnya.

Banyak nilai jual yang ditawarkan di Kampung Melayu BML ini. Dalam hal wisata misalnya, Kampung Melayu menyediakan homestay. Sebuah tempat penyewaan bagi pelancong untuk menginap. Selain itu, pada perayaan hari besar, terdapat festival meriam karbit.
(hri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More