Nonton Bareng Film Sayap Sayap Patah, Kepala BNPT Ingatkan Waspada terhadap Ancaman Terorisme
Minggu, 28 Agustus 2022 - 19:00 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar hadir dalam acara nonton bareng film Sayap Sayap Patah yang digelar di Plaza Senayan, Jakarta, pada Sabtu (27/8/2022) malam, bersama Pengurus Wilayah GP Ansor DKI Jakarta dan beberapa komponen masyarakat.
Menurut Boy, film yang dibintangi Nicholas Saputra dan Ariel Tatum itu sangat mengharukan. Penonton bisa menyaksikan bagaimana perjuangan aparat kepolisian dalam menangani tersangka kasus terorisme.
"Ceritanya mengharukan, bagaimana pengorbanan dari petugas kita dalam melakukan penanganan para tersangka kasus terorisme. Dari peristiwa itu banyak juga pelajaran yang dapat kita semua ambil," ujar Boy usai menyaksikan Sayap Sayap Patah.
"Bagi kita sebagai aparat agar senantiasa meningkatkan terus kesiapsiagaan dalam rangka meningkatkan kondisi-kondisi yang sebagaimana digambarkan dalam film tersebut," tambahnya.
Boy juga berpesan pada masyarakat terutama generasi muda agar bersama-sama menghadapi ancaman bahaya terorisme yang menghalalkan kekerasan ekstrem. Semua elemen masyarakat, kata dia, harus senantiasa mengantisipasi dan mewaspadai jangan sampai ketentraman di dalam masyarakat mengkhawatirkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Senantiasa kita terus meningkatkan kewaspadaan kita, senantiasa juga kita terus melakukan langkah-langkah pencegahan jangan sampai paham terorisme berada dalam lingkup keluarga kita, tetangga-tetangga kita dan masyarakat kita yang harus kita jaga bersama," tegas jenderal polisi bintang tiga itu.
Sementara, praktisi hukum yang tergabung dalam Forum Advokat Peduli Pancasila Tito Pandjaitan mengapresiasi BNPT yang mengadakan acada nonton bareng film Sayap Sayap Patah. Ia pun mengimbau semua lembaga untuk mengadakan nobar film tersebut agar semakin terbangun rasa nasionalisme terhadap bangsa.
"Saya mengapresiasi BNPT yang mengajak nonton bersama. Bagi saya bahkan jangan hanya BNPT saja, tapi wajib bagi setiap lembaga atau institusi pemerintahan untuk nonton film ini agar terbangun rasa nasionalisme dan rasa kepercayaan untuk menjaga marwah Bhinneka Tunggal Ika serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Tito.
Tito menyatakan bahwa dari film tersebut, penonton tergugah karena ternyata menjadi seorang abdi negara mempunyai beban yang berat. Di satu pihak harus berjuang untuk menjaga keamanan yang merupakan tugasnya, tapi di lain pihak juga mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga.
"Itu sedih sekali, menjadi dilema ketika ia harus memilih antara menyelamatkan keluarga atau menjalankan tugasnya sebagai polisi, dalam hal ini Densus 88. Tapi tadi di ending kita melihat ternyata dia menjadi martir buat pekerjaannya," beber dia.
Menurut Boy, film yang dibintangi Nicholas Saputra dan Ariel Tatum itu sangat mengharukan. Penonton bisa menyaksikan bagaimana perjuangan aparat kepolisian dalam menangani tersangka kasus terorisme.
"Ceritanya mengharukan, bagaimana pengorbanan dari petugas kita dalam melakukan penanganan para tersangka kasus terorisme. Dari peristiwa itu banyak juga pelajaran yang dapat kita semua ambil," ujar Boy usai menyaksikan Sayap Sayap Patah.
"Bagi kita sebagai aparat agar senantiasa meningkatkan terus kesiapsiagaan dalam rangka meningkatkan kondisi-kondisi yang sebagaimana digambarkan dalam film tersebut," tambahnya.
Boy juga berpesan pada masyarakat terutama generasi muda agar bersama-sama menghadapi ancaman bahaya terorisme yang menghalalkan kekerasan ekstrem. Semua elemen masyarakat, kata dia, harus senantiasa mengantisipasi dan mewaspadai jangan sampai ketentraman di dalam masyarakat mengkhawatirkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Senantiasa kita terus meningkatkan kewaspadaan kita, senantiasa juga kita terus melakukan langkah-langkah pencegahan jangan sampai paham terorisme berada dalam lingkup keluarga kita, tetangga-tetangga kita dan masyarakat kita yang harus kita jaga bersama," tegas jenderal polisi bintang tiga itu.
Sementara, praktisi hukum yang tergabung dalam Forum Advokat Peduli Pancasila Tito Pandjaitan mengapresiasi BNPT yang mengadakan acada nonton bareng film Sayap Sayap Patah. Ia pun mengimbau semua lembaga untuk mengadakan nobar film tersebut agar semakin terbangun rasa nasionalisme terhadap bangsa.
"Saya mengapresiasi BNPT yang mengajak nonton bersama. Bagi saya bahkan jangan hanya BNPT saja, tapi wajib bagi setiap lembaga atau institusi pemerintahan untuk nonton film ini agar terbangun rasa nasionalisme dan rasa kepercayaan untuk menjaga marwah Bhinneka Tunggal Ika serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Tito.
Tito menyatakan bahwa dari film tersebut, penonton tergugah karena ternyata menjadi seorang abdi negara mempunyai beban yang berat. Di satu pihak harus berjuang untuk menjaga keamanan yang merupakan tugasnya, tapi di lain pihak juga mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga.
"Itu sedih sekali, menjadi dilema ketika ia harus memilih antara menyelamatkan keluarga atau menjalankan tugasnya sebagai polisi, dalam hal ini Densus 88. Tapi tadi di ending kita melihat ternyata dia menjadi martir buat pekerjaannya," beber dia.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda