HIV Bisa Dicegah dengan Asupan dan Vitamin? Ini Penjelasan IDAI
Minggu, 04 September 2022 - 11:25 WIB
JAKARTA - Penyakit HIV pada anak di Indonesia menjadi perhatian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Para orang tua pun didorong untuk memahami, dalam pencegahan pada anak tidak semata-mata hanya asupan nutrisi dan vitamin.
Menurut dr Endah Citraresmi, SpA(K), Ketua Satgas HIV IDAI dalam penularan 90% dari ibu. Saya ibu mengandung dan melahirkan, dia meminta agar para ibu melakukan pengecekan HIV.
"Sayangnya penularan HIV tidak mudah dengan hanya semata-mata memberikan asupan nutrisi. Tapi penularan HIV itu sejalan dengan, yang perlu dilakukan adalah dianak semua ibu hamil harus dicek HIV," ujar dr Endah Ketua Satgas HIV IDAI, dalam Media Interview secara online, Jumat (2/9/2022).
Untuk pengobatan bisa dilakukan pada ibu, apabila terkonfirmasi positif HIV. Dengan demikian bisa menekan risiko kepada bayinya.
Endah pun menerangkan bahwa HIV bukan soal asupan makanan dan vitamin. "Supaya kita bisa berikan obat pada ibu sehingga jumlah virus sangat rendah dan mengurangi risiko menularkan kepada bayi. Jadi HIV bukan soal asupan dan vitamin," jelasnya.
Namun tidak menutup kemungkinan, bahwa HIV pada juga tidak selalu dari ibu atau secara vertikal. Melainkan juga adanya faktor horizontal atau pergaulan bebas, seperti hubungan seksual.
"Penularan dari kehamilan dan persalinan itu lebih dari 90% tetapi kita juga punya kasus-kasus terjadi di remaja yang penularannya horizontal bukan hanya vertikal," katanya menambahkan
"Di mana vertikal ini dari ibunya, kalau horizontal dari penderita sangat dikhawatirkan dari LGBT dan juga seks bebas terutama yang sesama jenis," ungkap dr Endah.
Menurut dr Endah Citraresmi, SpA(K), Ketua Satgas HIV IDAI dalam penularan 90% dari ibu. Saya ibu mengandung dan melahirkan, dia meminta agar para ibu melakukan pengecekan HIV.
"Sayangnya penularan HIV tidak mudah dengan hanya semata-mata memberikan asupan nutrisi. Tapi penularan HIV itu sejalan dengan, yang perlu dilakukan adalah dianak semua ibu hamil harus dicek HIV," ujar dr Endah Ketua Satgas HIV IDAI, dalam Media Interview secara online, Jumat (2/9/2022).
Untuk pengobatan bisa dilakukan pada ibu, apabila terkonfirmasi positif HIV. Dengan demikian bisa menekan risiko kepada bayinya.
Endah pun menerangkan bahwa HIV bukan soal asupan makanan dan vitamin. "Supaya kita bisa berikan obat pada ibu sehingga jumlah virus sangat rendah dan mengurangi risiko menularkan kepada bayi. Jadi HIV bukan soal asupan dan vitamin," jelasnya.
Namun tidak menutup kemungkinan, bahwa HIV pada juga tidak selalu dari ibu atau secara vertikal. Melainkan juga adanya faktor horizontal atau pergaulan bebas, seperti hubungan seksual.
"Penularan dari kehamilan dan persalinan itu lebih dari 90% tetapi kita juga punya kasus-kasus terjadi di remaja yang penularannya horizontal bukan hanya vertikal," katanya menambahkan
"Di mana vertikal ini dari ibunya, kalau horizontal dari penderita sangat dikhawatirkan dari LGBT dan juga seks bebas terutama yang sesama jenis," ungkap dr Endah.
(hri)
tulis komentar anda