Batik Tulis Lasem Bakal Jadi Cenderamata Tourism Working Group di Bali, Ini Kata Sandiaga Uno

Senin, 19 September 2022 - 20:41 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, bahwa dirinya merasa bangga karena syal yang nantinya akan dijadikan cenderamata tersebut menggandeng pengrajin Batik Lasem. Foto/Novie Fauziah/MPI
JAKARTA - Batik tulis lasem berbentuk scarf atau syal, nantinya akan menjadi cenderamata dalam Tourism Working Group (TWG) di Bali. Di mana kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian acara sebelum dilaksanakannya G20.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, bahwa dirinya merasa bangga karena syal yang nantinya akan dijadikan cenderamata tersebut menggandeng pengrajin Batik Lasem.

Batik tulis Lasem ini tak hanya dapat membantu atau mendukung para pengrajin batik, juga bagi yang mengenakannya akan tampil lebih fashionable. Serta mendukung sustainable fashion.



"Temanya keberlanjutan dan ekonomi hijau, scarfnya buat para istri Menteri Pariwisata dari berbagai negara yang hadir," katanya dalam Weekly Press Brief with Sandiaga Uno, Senin (19/09/2022).



Sandiaga menyebut, bahwa nantinya sebanyak 50 syal batik Lasem ini akan diberikan kepada pasangan Menteri di Indonesia. Baik dari menteri perempuan maupun laki-laki.

"50 scarf Batik Lasem untuk para istri menteri, ada juga buat suami karena menterinya perempuan," terangnya.

Cinderamata batik tulis Lasem ini merupakan hasil kolaborasi Asia Pacific Rayon (APR) dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Kristen Maranatha, khususnya menggandeng pengrajin Batik Lasem.

Sementara itu, Direktur APR Basrie Kamba menambahkan, para pengrajin Batik Lasem telah melakukan proses membatik di atas kain tersebut. Sehingga menghasilkan motif yang cantik dan juga khas Lasem.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More