Sandiaga Uno Sebut Bali Cocok Dijadikan Tempat Terbaik Rayakan World Tourism Day, Ini Alasannya
Selasa, 27 September 2022 - 18:30 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Indonesia khususnya Bali menjadi salah satu tempat terbaik untuk merayakan Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day yang berlangsung pada Selasa, (27/09/2022).
Sandiaga bilang, alasan mengapa Bali dijadikan tempat terbaik untuk merayakan Hari Pariwisata Dunia ini karena Bali juga berada di garda terdepan dalam transformasi pariwisata di Indonesia.
Sandiaga melanjutkan, pemerintah Indonesia baik di tingkat nasional maupun lokal memang berperan penting dalam mendukung transformasi pariwisata di Bali pascapandemi.
"Masyarakat Bali sendirilah yang kerap kali menjadi leader dalam menghadirkan gerakan perubahan. Masyarakat Bali telah menunjukkan peran penting masyarakat dalam membawa perubahan dan membantu mewujudkan pariwisata yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resminya.
Sandiaga memberikan contoh, yakni ketika polusi plastik sekitar satu dekade lalu menjadi isu yang sangat serius di Bali. Pada saat itulah terdapat dua gadis bersaudara dari Bali, bernama Isabel dan Melati Wijsen yang masing-masing baru berusia 12 dan 10 tahun.
Alih-alih hanya mengabaikan masalah polusi plastik dan mengharapkan orang dewasa untuk menyelesaikannya, mereka justru berusaha mengatasinya sendiri.
Kemudian kedua remaja tersebut membangun sebuah organisasi, melakukan petisi yang mengumpulkan 100 ribu tanda tangan dan akhirnya mengumpulkan cukup banyak dukungan publik. Lalu hal ini pun menjadi momentum bagi pemerintah daerah, untuk akhirnya melarang kantong plastik sekali pakai.
"Mereka menunjukkan bagaimana menggunakan krisis sebagai batu loncatan untuk melompat lebih tinggi. Krisis polusi plastik diubah menjadi gerakan untuk melarang kantong plastik. Seperti yang pernah dikatakan Winston Churchill bahwa never let a good crisis go to waste. Artinya krisis ini harus dimanfaatkan sebagai jembatan untuk mereformasi, menata, dan mengarahkan ulang agar kembali lebih kuat," tuturnya.
Sandiaga berharap, di dalam World Tourism Day ini nantinya dapat memikirkan kembali pariwisata seperti apa yang akan dibutuhkan. Serta bagaimana bisa mewujudkan agenda pemulihan pariwisata dunia.
Sandiaga mengatakan, Indonesia telah menandatangani Deklarasi Glasgow pada 7 Juli 2022. Indonesia juga merupakan negara ASEAN pertama yang berkomitmen untuk Net Zero Emission di sektor pariwisata. Ia berharap komitmen ini dapat membawa Indonesia menuju Net Zero Emission dan mengembangkan masa depan pariwisata Indonesia lebih berkelanjutan.
Sandiaga bilang, alasan mengapa Bali dijadikan tempat terbaik untuk merayakan Hari Pariwisata Dunia ini karena Bali juga berada di garda terdepan dalam transformasi pariwisata di Indonesia.
Sandiaga melanjutkan, pemerintah Indonesia baik di tingkat nasional maupun lokal memang berperan penting dalam mendukung transformasi pariwisata di Bali pascapandemi.
"Masyarakat Bali sendirilah yang kerap kali menjadi leader dalam menghadirkan gerakan perubahan. Masyarakat Bali telah menunjukkan peran penting masyarakat dalam membawa perubahan dan membantu mewujudkan pariwisata yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resminya.
Baca Juga
Sandiaga memberikan contoh, yakni ketika polusi plastik sekitar satu dekade lalu menjadi isu yang sangat serius di Bali. Pada saat itulah terdapat dua gadis bersaudara dari Bali, bernama Isabel dan Melati Wijsen yang masing-masing baru berusia 12 dan 10 tahun.
Alih-alih hanya mengabaikan masalah polusi plastik dan mengharapkan orang dewasa untuk menyelesaikannya, mereka justru berusaha mengatasinya sendiri.
Kemudian kedua remaja tersebut membangun sebuah organisasi, melakukan petisi yang mengumpulkan 100 ribu tanda tangan dan akhirnya mengumpulkan cukup banyak dukungan publik. Lalu hal ini pun menjadi momentum bagi pemerintah daerah, untuk akhirnya melarang kantong plastik sekali pakai.
"Mereka menunjukkan bagaimana menggunakan krisis sebagai batu loncatan untuk melompat lebih tinggi. Krisis polusi plastik diubah menjadi gerakan untuk melarang kantong plastik. Seperti yang pernah dikatakan Winston Churchill bahwa never let a good crisis go to waste. Artinya krisis ini harus dimanfaatkan sebagai jembatan untuk mereformasi, menata, dan mengarahkan ulang agar kembali lebih kuat," tuturnya.
Sandiaga berharap, di dalam World Tourism Day ini nantinya dapat memikirkan kembali pariwisata seperti apa yang akan dibutuhkan. Serta bagaimana bisa mewujudkan agenda pemulihan pariwisata dunia.
Sandiaga mengatakan, Indonesia telah menandatangani Deklarasi Glasgow pada 7 Juli 2022. Indonesia juga merupakan negara ASEAN pertama yang berkomitmen untuk Net Zero Emission di sektor pariwisata. Ia berharap komitmen ini dapat membawa Indonesia menuju Net Zero Emission dan mengembangkan masa depan pariwisata Indonesia lebih berkelanjutan.
(hri)
tulis komentar anda