Tragedi Kanjuruhan, Kenali Dampak dan Risiko Panic Crowds
Minggu, 02 Oktober 2022 - 21:55 WIB
Nah, sistem tersebut terdiri dari sistem syaraf simpatik yang mengendalikan respon fight or flight, dan parasimpatik yang mengendalikan respon freeze. Reaksi kita saat menghadapi ancaman tergantung sistem mana yang lebih dominan saat itu.
Dampak dan Risiko Panic Crowds
Berikut beberapa dampak akibat dari hormon-hormon stress yang dilepaskan oleh SSA yang terstimulasi akibat ancaman atau rasa takut dalam suatu kericuhan di kerumunan.
* Jantung berdebar cepat dan keras, untuk memenuhi kebutuhan oksogen ke otot tungkai, yang membutuhkan banyak tenaga bila akan berkelahi atau lari. Pada respon mematung, detak jantung bisa menurun.
* Paru-paru bekerja lebih cepat untuk memasok lebih banyak oksigen ke dalam darah untuk persiapan fight or flight. Sebaliknya bila syaraf parasimpatik yang lebih dominan, nafas justru tertahan / sesak.
* Panca indra lebih sensitive. Penglihatan kita semakin tajam dan lapang pandang meningkat, pupilmembes ar sehingga dapat melihat situasi di sekitar kita lebih jelas. Pendengaran semakin tajam, bahkan suara jantung kita terdengar sangat keras.
* Kulit, tangan dan kaki menjadi dingin karena aliran darah lebih dialirkan ke otot-otot besar yang digunakan untuk berkelahi atau lari. Akibatnya tangan dan kaki terasa dingin, kulit terlihat pucat, merinding; sementara otot-otot besar justru menjadi panas karena derasnya aliran darah.
* Nafsu makan turun drastic, pola BAB dan BAK juga mungkin terganggu.
Lihat Juga: Denny Cagur Dibuat Sedih oleh Anak yang Ditinggal Orang Tuanya Akibat Tragedi Kanjuruhan
Dampak dan Risiko Panic Crowds
Berikut beberapa dampak akibat dari hormon-hormon stress yang dilepaskan oleh SSA yang terstimulasi akibat ancaman atau rasa takut dalam suatu kericuhan di kerumunan.
* Jantung berdebar cepat dan keras, untuk memenuhi kebutuhan oksogen ke otot tungkai, yang membutuhkan banyak tenaga bila akan berkelahi atau lari. Pada respon mematung, detak jantung bisa menurun.
* Paru-paru bekerja lebih cepat untuk memasok lebih banyak oksigen ke dalam darah untuk persiapan fight or flight. Sebaliknya bila syaraf parasimpatik yang lebih dominan, nafas justru tertahan / sesak.
* Panca indra lebih sensitive. Penglihatan kita semakin tajam dan lapang pandang meningkat, pupilmembes ar sehingga dapat melihat situasi di sekitar kita lebih jelas. Pendengaran semakin tajam, bahkan suara jantung kita terdengar sangat keras.
* Kulit, tangan dan kaki menjadi dingin karena aliran darah lebih dialirkan ke otot-otot besar yang digunakan untuk berkelahi atau lari. Akibatnya tangan dan kaki terasa dingin, kulit terlihat pucat, merinding; sementara otot-otot besar justru menjadi panas karena derasnya aliran darah.
* Nafsu makan turun drastic, pola BAB dan BAK juga mungkin terganggu.
Lihat Juga: Denny Cagur Dibuat Sedih oleh Anak yang Ditinggal Orang Tuanya Akibat Tragedi Kanjuruhan
(hri)
tulis komentar anda