Lesti Kejora Alami KDRT, Dokter Boyke Sebut Rizky Billar Masih Kekanak-kanakan
Senin, 10 Oktober 2022 - 19:58 WIB
JAKARTA - Dokter Boyke Dian Nugraha turut menanggapi adanya kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa Lesti Kejora oleh suaminya, Rizky Billar.
Menurut dokter seksolog itu, seorang laki-laki yang kerap berperilaku kasar terhadap perempuan, berarti tandanya belum dewasa.
"Kalau laki-laki itu gampang marah dan gampang main tangan dan sebagainya itu belum dewasa, dia masih childish (kekanak-kanakan)," ujar dokter Boyke saat ditemui di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/10/2022).
Dokter bernama lengkap Boyke Nugraha itu mengingatkan alih-alih membuat istri merintih kesakitan akibat perlakuan kasar suami, lebih baik merintih kenikmatan dalam hal itu, melakukan hubungan suami istri.
"Makanya saya sering mengatakan, bikin lah wanita itu merintih. Bukan kesakitan merintih, tapi kenikmatan ke puncak kebahagiaan itu yang harus dilakukan oleh setiap laki-laki yang jantan," jelas dokter Boyke.
Namun, jika kekerasan itu sudah terlanjur terjadi dalam biduk rumah tangga, korban pasti mendapatkan dampak yang mendalam. Bukan hanya kelainan fisik, tapi munculnya rasa trauma mendalam bagi siapa saja yang mengalaminya.
"Bukan hanya kelainan fisik, tetapi yang lebih menyakitkan itu adalah sakit mentalnya ya, dan trauma itu akan terbawa terus menerus," lanjutnya.
Pria berusia 65 tahun itu, menjelaskan jika KDRT tak hanya melalui kekerasan non verbal saja. Tapi, bisa juga dari verbal seperti ucapan-ucapan yang menyakitkan.
Menurut dokter seksolog itu, seorang laki-laki yang kerap berperilaku kasar terhadap perempuan, berarti tandanya belum dewasa.
"Kalau laki-laki itu gampang marah dan gampang main tangan dan sebagainya itu belum dewasa, dia masih childish (kekanak-kanakan)," ujar dokter Boyke saat ditemui di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/10/2022).
Dokter bernama lengkap Boyke Nugraha itu mengingatkan alih-alih membuat istri merintih kesakitan akibat perlakuan kasar suami, lebih baik merintih kenikmatan dalam hal itu, melakukan hubungan suami istri.
"Makanya saya sering mengatakan, bikin lah wanita itu merintih. Bukan kesakitan merintih, tapi kenikmatan ke puncak kebahagiaan itu yang harus dilakukan oleh setiap laki-laki yang jantan," jelas dokter Boyke.
Namun, jika kekerasan itu sudah terlanjur terjadi dalam biduk rumah tangga, korban pasti mendapatkan dampak yang mendalam. Bukan hanya kelainan fisik, tapi munculnya rasa trauma mendalam bagi siapa saja yang mengalaminya.
"Bukan hanya kelainan fisik, tetapi yang lebih menyakitkan itu adalah sakit mentalnya ya, dan trauma itu akan terbawa terus menerus," lanjutnya.
Pria berusia 65 tahun itu, menjelaskan jika KDRT tak hanya melalui kekerasan non verbal saja. Tapi, bisa juga dari verbal seperti ucapan-ucapan yang menyakitkan.
tulis komentar anda