Kembali Angkat Potensi Pasar Nusantara, Kemenparekraf Perkenalkan Desa Wisata Buluh Duri
Selasa, 11 Oktober 2022 - 20:57 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali mengangkat potensi pasar nusantara. Kali ini mengambil fokusdi desa wisata Sumatera Utara.
Salah satu yang diperkenalkan yakni Buluh Duri di Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Potensi Desa Wisata Buluh Duri diperkenalkan dalam Visitasi Desa Wisata Buluh Duri Dalam Rangka Misi Penjualan Destinasi Prioritas untuk Pasar Nusantara di Sumatera Utara, Selasa (11/10/2022).
Dalam kegiatan ini, Kemenparekraf melibatkan sejumlah desa wisata sebagai seller, antara lain Desa Wisata Tipang Sumut, Desa Wisata Huta Tinggi Sumut, Desa Wisata Meat Sumut, Desa Wisata Kampung Warna Warni Tigarihit Sumut, Desa Wisata Hariara Pohan Sumut, Desa Wisata Lumban Bulbul Sumut, Desa Wisata Kampoeng Lama Sumut, Desa Wisata Sigapiton Sumut, Desa Wisata Anoi Itam Aceh, dan Desa Wisata Jaboi & Aneuk Laot Aceh.
Menurut Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dwi Marhen Yono, Kemenparekraf ingin mengangkat semua potensi ekonomi yang dimiliki semua desa wisata. "Namun saat ini difokuskan kepada desa wisata penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021 dan 2022, salah satunya melalui kegiatan Misi Penjualan," paparnya dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (11/10/2022).
Dia pun menjelaskan bahwa visitasi ke salah satu desa wisata ADWI 2022 guna melakukan kegiatan sharing dan carrying. "Di mana para pengelola desa wisata di Sumut dan Aceh dapat saling bertukar informasi terkait dengan potensi yang dimilikinya baik berupa paket wisata desa maupun produk kreatif lokal sekaligus menggabungkan keunggulan yang dimiliki oleh desa-desa peserta menjadi paket yang menarik untuk dijual," jelasnya.
Kemenparekraf, lanjut dia, akan membantu membuat 100 paket wisata terdiri dari 50 ADWI 2021 dan 50 ADWI 2022. Menurutnya, seindah apapun tempat kalau tidak dibuat paket yang bagus dan menarik akan susah dijual.
Sementara, Bupati Serdang Bedagai, Darma Wijaya mengaku jika dirinya sangat senang karena Kemenparekraf mampu membuat mutiara terpendam itu hidup.
"Apalagi Menparekraf datang berkunjung dan melihat keadaannya, sehingga membuat daerah desa itu bisa bangkit. Bahkan sekarang berlomba untuk menjadi desa wisata, karena mereka punya potensi. Nah ini yang saya liat, gejolak dan geliat desa wisata mulai terjadi setelah didatangi Pak Sandi," bebernya.
Salah satu yang diperkenalkan yakni Buluh Duri di Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Potensi Desa Wisata Buluh Duri diperkenalkan dalam Visitasi Desa Wisata Buluh Duri Dalam Rangka Misi Penjualan Destinasi Prioritas untuk Pasar Nusantara di Sumatera Utara, Selasa (11/10/2022).
Dalam kegiatan ini, Kemenparekraf melibatkan sejumlah desa wisata sebagai seller, antara lain Desa Wisata Tipang Sumut, Desa Wisata Huta Tinggi Sumut, Desa Wisata Meat Sumut, Desa Wisata Kampung Warna Warni Tigarihit Sumut, Desa Wisata Hariara Pohan Sumut, Desa Wisata Lumban Bulbul Sumut, Desa Wisata Kampoeng Lama Sumut, Desa Wisata Sigapiton Sumut, Desa Wisata Anoi Itam Aceh, dan Desa Wisata Jaboi & Aneuk Laot Aceh.
Baca Juga
Menurut Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dwi Marhen Yono, Kemenparekraf ingin mengangkat semua potensi ekonomi yang dimiliki semua desa wisata. "Namun saat ini difokuskan kepada desa wisata penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021 dan 2022, salah satunya melalui kegiatan Misi Penjualan," paparnya dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (11/10/2022).
Dia pun menjelaskan bahwa visitasi ke salah satu desa wisata ADWI 2022 guna melakukan kegiatan sharing dan carrying. "Di mana para pengelola desa wisata di Sumut dan Aceh dapat saling bertukar informasi terkait dengan potensi yang dimilikinya baik berupa paket wisata desa maupun produk kreatif lokal sekaligus menggabungkan keunggulan yang dimiliki oleh desa-desa peserta menjadi paket yang menarik untuk dijual," jelasnya.
Kemenparekraf, lanjut dia, akan membantu membuat 100 paket wisata terdiri dari 50 ADWI 2021 dan 50 ADWI 2022. Menurutnya, seindah apapun tempat kalau tidak dibuat paket yang bagus dan menarik akan susah dijual.
Sementara, Bupati Serdang Bedagai, Darma Wijaya mengaku jika dirinya sangat senang karena Kemenparekraf mampu membuat mutiara terpendam itu hidup.
"Apalagi Menparekraf datang berkunjung dan melihat keadaannya, sehingga membuat daerah desa itu bisa bangkit. Bahkan sekarang berlomba untuk menjadi desa wisata, karena mereka punya potensi. Nah ini yang saya liat, gejolak dan geliat desa wisata mulai terjadi setelah didatangi Pak Sandi," bebernya.
tulis komentar anda