Mengenal Gagal Ginjal Akut Akibat Dietilen Glikol dalam Ramuan Paracetamol, Berikut Fakta-fakta dan Gejalanya
Kamis, 20 Oktober 2022 - 08:32 WIB
Dalam laporannya, ada perbedaan antara pasien kasus gagal ginjal akut dan kontrol dalam fitur klinisserta histologis dengan hasilnya, kemudian pemeriksaan toksikologi 69 botol parasetamol dari pasien dan apotek.
Hasilnya, jika dibandingkan dengan anak-anak dengan penyebab gagal ginjal yang teridentifikasi, anak-anak dengan gagal ginjal yang awalnya tidak dapat dijelaskan secara signifikan (P <0,05) lebih mungkin mengalami hepatomegali (58% v 33%), edema (37% v 20%), dan hipertensi (58% vs 23%).
Kemudian memiliki konsentrasi kreatinin serum yang lebih tinggi (rata-rata 519 mumol/l v 347 mumol/l) dan konsentrasi bikarbonat serum yang lebih rendah (10,1 mmol/l v 12,4 mmol/l).
Diberi obat demam (91% v 31%); telah menelan merek paracetamol yang terbukti mengandung dietilen glikol (20% v 0%); dan meninggal di rumah sakit (70% vs 33%).
"Dietilen glikol diidentifikasi dalam 19 botol paracetamol, dari 7 dari 28 merek yang diuji," tulis keterangan itu.
Dalam 12 bulan setelah larangan pemerintah atas penjualan obat mujarab parasetamol, kasus baru gagal ginjal menurun 54%, dan kasus gagal ginjal yang tidak dapat dijelaskan turun 84%.
Riset tersebut akhirnya menyimpulkan bahwa obat mujarab parasetamol dengan dietilen glikol sebagai pengencer bertanggung jawab atas wabah besar gagal ginjal fatal di Bangladesh.
Sementara itu di Tanah Air, berdasarkan catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sedikitnya 180 anak usia 6 bulan sampai 18 tahun di 20 provinsi terkena penyakit ini sepanjang 2022. Gagal ginjal pada anak ini mulai terdeteksi sejak awal 2022.
Namun, Kemenkes menyebutkan lonjakan kasus yang banyak menyerang anak balita ini mulai terjadi sejak Agustus 2022 dan memuncak pada September 2022.
Guna meningkatkan kewaspadaan pada penyakit yang tengah menjadi perhatian publik ini, ada baiknya mengenali fakta-fakta dan gejala gagal ginjal akut pada anak.
Hasilnya, jika dibandingkan dengan anak-anak dengan penyebab gagal ginjal yang teridentifikasi, anak-anak dengan gagal ginjal yang awalnya tidak dapat dijelaskan secara signifikan (P <0,05) lebih mungkin mengalami hepatomegali (58% v 33%), edema (37% v 20%), dan hipertensi (58% vs 23%).
Kemudian memiliki konsentrasi kreatinin serum yang lebih tinggi (rata-rata 519 mumol/l v 347 mumol/l) dan konsentrasi bikarbonat serum yang lebih rendah (10,1 mmol/l v 12,4 mmol/l).
Diberi obat demam (91% v 31%); telah menelan merek paracetamol yang terbukti mengandung dietilen glikol (20% v 0%); dan meninggal di rumah sakit (70% vs 33%).
"Dietilen glikol diidentifikasi dalam 19 botol paracetamol, dari 7 dari 28 merek yang diuji," tulis keterangan itu.
Dalam 12 bulan setelah larangan pemerintah atas penjualan obat mujarab parasetamol, kasus baru gagal ginjal menurun 54%, dan kasus gagal ginjal yang tidak dapat dijelaskan turun 84%.
Riset tersebut akhirnya menyimpulkan bahwa obat mujarab parasetamol dengan dietilen glikol sebagai pengencer bertanggung jawab atas wabah besar gagal ginjal fatal di Bangladesh.
Sementara itu di Tanah Air, berdasarkan catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sedikitnya 180 anak usia 6 bulan sampai 18 tahun di 20 provinsi terkena penyakit ini sepanjang 2022. Gagal ginjal pada anak ini mulai terdeteksi sejak awal 2022.
Namun, Kemenkes menyebutkan lonjakan kasus yang banyak menyerang anak balita ini mulai terjadi sejak Agustus 2022 dan memuncak pada September 2022.
Guna meningkatkan kewaspadaan pada penyakit yang tengah menjadi perhatian publik ini, ada baiknya mengenali fakta-fakta dan gejala gagal ginjal akut pada anak.
tulis komentar anda