Inovasi Jadi Kunci Jope Umbrella Raih Pasar Lokal dan Internasional
Selasa, 25 Oktober 2022 - 05:00 WIB
JAKARTA - Brand payung lokal Jope Umbrella sukses menembus pasar mancanegara seperti Singapura dan Maladewa. Pendirinya adalah Johanes Paulus, pemuda gigih yang berani berbisnis payung dan payung promosi.
"Saya mulai merintis bisnis payung ini sejak 2008. Setelah badai Covid-19, saya optimis market payung tetap besar, terutama perusahaan-perusahaan yang memberikan merchandise promosi dalam bentuk payung," kata Johanes.
Berdasarkan pengalamannya, banyak perusahaan dan instansi kerap memberikan souvenir berupa payung promosi. Meski untuk souvenir, Johanes tidak main-main soal kualitas.
"Kalau payungnya mudah rusak, kesan perusahaan tersebut akan jelek. Dengan kata lain, souvenir semisal payung saja, itu bisa menunjukkan citra perusahaan,” terangnya.
Yang menjadi kelebihan payung besutan Johanes adalah daya tahannya. Menurut dia, material rangka besi yang gunakan lebih tebal dengan ciri khas warna-warna yang ceria di setiap produk payungnya.
Jope Umbrella adalah payung yang sangat kental dengan inovasi berupa warna-warna yang cerah. Modelnya juga beragam dari payung lipat, payung panjang, payung golf, dan payung terbalik.
Dengan kualitas terbaik yang diberikan kepada para konsumen, Jope mampu eksis di tengah gempuran merek-merek payung lain. Di antara ratusan merek yang ada, produk payung Jope selalu menjadi merek pilihan sejumlah kalangan. Buktinya, brand Jope Umbrella sukses menembus pasar Singapura dan Maladewa.
“Kami kuat di semua lini market, baik offline maupun online. Reseller kami berjumlah ratusan, sehingga kami bisa menyasar pangsa mancanegara. Jope selalu fokus untuk membuat produk yang lebih bagus dari yang lain," kata Johanes.
Yang patut dicontoh dari Johanes Paulus dalam berbisnis adalah, tak melulu mengejar keuntungan. Membuat payung tak asal laku dan murah, tapi juga bagaimana menciptakan produk yang durability sehingga customer puas dan mempunyai kesan khusus terhadap produk payungnya.
Selain itu, bahan kain yang dipakai adalah waterproof, sehingga lebih mudah kering. Dari sisi rangka, Johanes memilih bahan yang antikarat. Demikian pula dengan kualitas gagangnya, ia selalu menampilkan kesan berkualitas premium dan mewah.
Tips lain dalam memilih payung berkualitas, rangka besi harus yang besar dan kuat. "Untuk perawatannya, keringkan payung setelah digunakan. Jadi jangan langsung dilipat dalam keadaan masih basah," jelasnya.
Harga yang ditawarkan pun terjangkau. Payung Jope dibanderol harga Rp40 ribu-Rp200 ribuan.
"Saya mulai merintis bisnis payung ini sejak 2008. Setelah badai Covid-19, saya optimis market payung tetap besar, terutama perusahaan-perusahaan yang memberikan merchandise promosi dalam bentuk payung," kata Johanes.
Berdasarkan pengalamannya, banyak perusahaan dan instansi kerap memberikan souvenir berupa payung promosi. Meski untuk souvenir, Johanes tidak main-main soal kualitas.
"Kalau payungnya mudah rusak, kesan perusahaan tersebut akan jelek. Dengan kata lain, souvenir semisal payung saja, itu bisa menunjukkan citra perusahaan,” terangnya.
Yang menjadi kelebihan payung besutan Johanes adalah daya tahannya. Menurut dia, material rangka besi yang gunakan lebih tebal dengan ciri khas warna-warna yang ceria di setiap produk payungnya.
Jope Umbrella adalah payung yang sangat kental dengan inovasi berupa warna-warna yang cerah. Modelnya juga beragam dari payung lipat, payung panjang, payung golf, dan payung terbalik.
Dengan kualitas terbaik yang diberikan kepada para konsumen, Jope mampu eksis di tengah gempuran merek-merek payung lain. Di antara ratusan merek yang ada, produk payung Jope selalu menjadi merek pilihan sejumlah kalangan. Buktinya, brand Jope Umbrella sukses menembus pasar Singapura dan Maladewa.
“Kami kuat di semua lini market, baik offline maupun online. Reseller kami berjumlah ratusan, sehingga kami bisa menyasar pangsa mancanegara. Jope selalu fokus untuk membuat produk yang lebih bagus dari yang lain," kata Johanes.
Yang patut dicontoh dari Johanes Paulus dalam berbisnis adalah, tak melulu mengejar keuntungan. Membuat payung tak asal laku dan murah, tapi juga bagaimana menciptakan produk yang durability sehingga customer puas dan mempunyai kesan khusus terhadap produk payungnya.
Selain itu, bahan kain yang dipakai adalah waterproof, sehingga lebih mudah kering. Dari sisi rangka, Johanes memilih bahan yang antikarat. Demikian pula dengan kualitas gagangnya, ia selalu menampilkan kesan berkualitas premium dan mewah.
Tips lain dalam memilih payung berkualitas, rangka besi harus yang besar dan kuat. "Untuk perawatannya, keringkan payung setelah digunakan. Jadi jangan langsung dilipat dalam keadaan masih basah," jelasnya.
Harga yang ditawarkan pun terjangkau. Payung Jope dibanderol harga Rp40 ribu-Rp200 ribuan.
(tsa)
tulis komentar anda