Kampanye Beazt untuk Dorong Penggunaan Produk Lokal Asli di Lokasi Citayam Fashion Week
Minggu, 30 Oktober 2022 - 07:30 WIB
JAKARTA - Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, menjadi sorotan publik karena fenomena Citayam Fashion Week yang diramainya oleh para remaja dari Depok, Citayam, Bojonggede, Bogor, serta area Ibu Kota seperti Ancol, Tanjung Priok, dan Cakung. Para remaja itu datang dengan referensi fashion sesuai gaya mereka, yang merepresentasikan kelompok pinggiran yang bisa tampil modis tanpa menghabiskan banyak biaya.
Melihat para remaja yang telah “melek” fashion ini menjadi momen yang pas untuk lebih mengenalkan kembali produk fashion lokal khususnya sepatu.
Melihat langsung bagaimana mereka kreatif berekspresi dengan
memadupadankan pakaian dari kepala hingga ke alas kaki, namun terlihat beberapa dari para remaja ini masih terlihat menggunakan produk palsu atau biasa di sebut “KW”.
"Hal ini menjadi inspirasi Beazt untuk memulai sebuah kampanye sederhana untuk mengedukasi serta mengenalkan lebih jauh tentang produk lokal untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang produk lokal yang original untuk mendukung kreativitas fashion mereka," ujar Isser Whitey James, sneakerhead asal Jakarta yang dikenal dengan kampanye 1.000 sepatu alas tempuhnya.
Beazt mengedukasi para remaja di sekitar Stasiun MRT Dukuh Atas dengan menanyakan mereka terlebih dulu soal alasan menggunakan produk “KW” setelahnya Isser menjelaskan serta mengedukasi tentang produk lokal yang bisa menjadi alternatif mereka untuk tetap berekspresi tidak hanya itu.
"Kami menukarkan sepatu “KW” mereka dengan sepatu Beazt baru yang sudah kami siapkan untuk mengganti sepatu lama mereka sehingga para remaja ini dapat merasakan langsung kualitas dari brand lokal," kata Isser
Setelah banyak berbincang dengan para remaja, Isser menyimpulkan bahwa kemampuan daya beli serta pengetahuan yang minim tentang produk lokal masih menjadi Issue utama kenapa mereka menggunakan produk non-original.
"Dari sini perjalanan untuk terus mengenalkan produk lokal kepada semua lapisan masyarakat masih menjadi tantangan bagi industri produk lokal dan bagi kami khususnya untuk terus berinovasi serta membuat produk lokal untuk bisa dikenal dan bangga digunakan oleh seluruh masyarakat," tutup Iseer.
Melihat para remaja yang telah “melek” fashion ini menjadi momen yang pas untuk lebih mengenalkan kembali produk fashion lokal khususnya sepatu.
Melihat langsung bagaimana mereka kreatif berekspresi dengan
memadupadankan pakaian dari kepala hingga ke alas kaki, namun terlihat beberapa dari para remaja ini masih terlihat menggunakan produk palsu atau biasa di sebut “KW”.
"Hal ini menjadi inspirasi Beazt untuk memulai sebuah kampanye sederhana untuk mengedukasi serta mengenalkan lebih jauh tentang produk lokal untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang produk lokal yang original untuk mendukung kreativitas fashion mereka," ujar Isser Whitey James, sneakerhead asal Jakarta yang dikenal dengan kampanye 1.000 sepatu alas tempuhnya.
Beazt mengedukasi para remaja di sekitar Stasiun MRT Dukuh Atas dengan menanyakan mereka terlebih dulu soal alasan menggunakan produk “KW” setelahnya Isser menjelaskan serta mengedukasi tentang produk lokal yang bisa menjadi alternatif mereka untuk tetap berekspresi tidak hanya itu.
"Kami menukarkan sepatu “KW” mereka dengan sepatu Beazt baru yang sudah kami siapkan untuk mengganti sepatu lama mereka sehingga para remaja ini dapat merasakan langsung kualitas dari brand lokal," kata Isser
Setelah banyak berbincang dengan para remaja, Isser menyimpulkan bahwa kemampuan daya beli serta pengetahuan yang minim tentang produk lokal masih menjadi Issue utama kenapa mereka menggunakan produk non-original.
"Dari sini perjalanan untuk terus mengenalkan produk lokal kepada semua lapisan masyarakat masih menjadi tantangan bagi industri produk lokal dan bagi kami khususnya untuk terus berinovasi serta membuat produk lokal untuk bisa dikenal dan bangga digunakan oleh seluruh masyarakat," tutup Iseer.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda