Penuh Inspirasi, Novel Jendela Seribu Sungai Diangkat ke Layar Lebar
Selasa, 15 November 2022 - 15:09 WIB
Kisah yang menghibur dan begitu inpiratif dalam novel karya Miranda dan Avesina Soebli itu juga bakal tersaji dalam versi layar lebar nanti. / Foto: ist
JAKARTA - Kisah dalam novel Jendela Seribu Sungai akan segera diangkat ke layar lebar. Rumah produksi Radepa Studio pun membutuhkan waktu 4 tahun untuk melakukan riset untuk pengembangan cerita.
Kisah yang menghibur dan begitu inpiratif dalam novel karya Miranda dan Avesina Soebli itu juga bakal tersaji dalam versi layar lebar nanti.
Dengan mengangkat kultur sungai masyarakat Banjar dan pegunungan masyarakat Dayak di Lembah Meratus, lokasi syutingnya pun dilakukan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Bukan cuma pemandangannya yang sangat menarik, faktor lain seperti kultur, kuliner dan keunikan lain di kawasan tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri.
"Banjarmasin menjadi istimewa juga karena memiliki lokasi-lokasi syuting yang eksotik dan ikonik. Mulai dari sungainya yang meliuk berliku, destinasi wisata, beragam kuliner, serta keunikan dan keindahan alamnya," ungkap sang sutradara, Jay Sukmo, seperti dikutip dari siaran persnya, Selasa (15/11/2022).
Sementara, produksi film Jendela Seribu Sungai sudah dimulai sejak awal November 2022. Proses produksi film yang didukung tenaga kreatif Banjarmasin ini membutuhkan waktu 21 hari syuting untuk dirampungkan.
Oleh karena melibatkan tenaga kreatif serta mengangkat budaya serta potensi wilayah setempat, Pemkot Banjarmasin pun tidak mau ketinggalan untuk memberikan dukungan penuh.
"Dukungan Pemkot Banjarmasin semakin menguatkan tekad bahwa film Jendela Seribu Sungai harus menjadi produk kreatif yang mampu mengangkat budaya serta potensi yang dimiliki Banjarmasin. Media film menjadi pembawa pesan paling efektif dan sangat mudah memengaruhi penonton," tutur salah satu produser Aris Muda Irawan.
Kisah yang menghibur dan begitu inpiratif dalam novel karya Miranda dan Avesina Soebli itu juga bakal tersaji dalam versi layar lebar nanti.
Dengan mengangkat kultur sungai masyarakat Banjar dan pegunungan masyarakat Dayak di Lembah Meratus, lokasi syutingnya pun dilakukan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Bukan cuma pemandangannya yang sangat menarik, faktor lain seperti kultur, kuliner dan keunikan lain di kawasan tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri.
"Banjarmasin menjadi istimewa juga karena memiliki lokasi-lokasi syuting yang eksotik dan ikonik. Mulai dari sungainya yang meliuk berliku, destinasi wisata, beragam kuliner, serta keunikan dan keindahan alamnya," ungkap sang sutradara, Jay Sukmo, seperti dikutip dari siaran persnya, Selasa (15/11/2022).
Sementara, produksi film Jendela Seribu Sungai sudah dimulai sejak awal November 2022. Proses produksi film yang didukung tenaga kreatif Banjarmasin ini membutuhkan waktu 21 hari syuting untuk dirampungkan.
Oleh karena melibatkan tenaga kreatif serta mengangkat budaya serta potensi wilayah setempat, Pemkot Banjarmasin pun tidak mau ketinggalan untuk memberikan dukungan penuh.
"Dukungan Pemkot Banjarmasin semakin menguatkan tekad bahwa film Jendela Seribu Sungai harus menjadi produk kreatif yang mampu mengangkat budaya serta potensi yang dimiliki Banjarmasin. Media film menjadi pembawa pesan paling efektif dan sangat mudah memengaruhi penonton," tutur salah satu produser Aris Muda Irawan.
tulis komentar anda