Desainer Surabaya Sukses Bawa Kebaya Batik ke Panggung Fashion Internasional
Minggu, 18 Desember 2022 - 04:30 WIB
SURABAYA - Desainer Surabaya, Asti Atmodjo, sukses membawa kebaya batik ke panggung fashion internasional, Ipoh International Fashion Week (IIFW) 2022 di Malaysia beberapa waktu lalu. Diketahui IIFW merupakan event fashion kelas dunia yang pernah memenangkan FashionWeek Award of the Year 2019/20.
Event tersebut digelar kembali setelah sebelumnya sempat absen dua tahun karena pandemi global. IIFW selalu menampilkan karya-karya desainer dari berbagai negara seperti misalnya China, Singapura, Nepal, Afrika, dan Indonesia.
Dalam keterangan resmi, Asti Atmodjo diundang menampilkan karyanya di IIFW 2022 setelah mendapat undangan Royal Highness Raja Permaisuri Perak. Desainer muda itu diundang karena konsisten mengusung konsep kebaya batik sebagai rancang busananya.
”Desain-desain kebaya batik yang aku buat dinilai unik oleh mereka. Berbeda dari dress-dress batik yang umum di pasaran. Maka dari itu diundang untuk ikut IIFW,” ujar Asti Atmodjo.
Momen itu langsung dimaksimalkan Asti dengan membawa karya terbaiknya di panggung IIFW. Dia mengusung kebaya batik yang diberinama Asmara Dana. Busana tersebut mengandung arti kekuatan cinta yang sangat kuat. ”Koleksi-koleksi yang aku bawa ke IIFW itu semua temanya ingin memperlihatkan power seorang perempuan. Aku bikin tampilan perempuan itu punya power, seperti layaknya ratu atau pejuang,” urainya.
Lebih lanjut Asti Atmodjo membuka rahasia mengapa dia konsisten di kebaya batik. Menurutnya hingga saat ini belum banyak produk kebaya batik modern buatan desainer yang dijual di pasaran. Sehingga potensi marketnya masih cukup luas.
”Dan ke depan aku ingin punya pegawai yang memang pengrajin batik. Jadi kita bisa membuat motif batik sesuai selera sendiri. Harapannya juga bisa merangkul dan mensejahterakan para pengrajin batik, sebab banyak di luar sana pengrajin batik yang mendapat upah terlalu rendah. Padahal batik itu warisan budaya Indonesia yang perlu kita jaga,” tutur Asti Atmodjo.
Selain di panggung catwalk IIFW 2022, tahun 2022 ini karya kebaya batik milik Asti juga tampil di beberapa event fashion bergengsi di dalam negeri. Seperti misalnya Surabaya Fashion Parade 2022 dan Malang Fashion Parade 2022 yang baru-baru ini diselenggarakan.
Asti Atmodjo menegaskan bahwa dirinya akan terus aktif memboyong kebaya batik di panggung-panggung fashion show baik lokal maupun internasional. Tahun 2023 mendatang, Asti memiliki rencana untuk memadukan kebaya batiknya dengan tema-tema lain yang sesuai dengan tren di masyarakat.
”Aku berencana untuk membuat konsep busana kebaya yang dipadukan dengan nuansa tema Game of Thrones. Memang di sini tantangannya bagaimana menunjukkan ke masyarakat bahwa kebaya itu enggak gitu-gitu aja. Bahwa kebaya juga bisa beradaptasi dengan zaman,” tutup Asti Atmodjo.
Event tersebut digelar kembali setelah sebelumnya sempat absen dua tahun karena pandemi global. IIFW selalu menampilkan karya-karya desainer dari berbagai negara seperti misalnya China, Singapura, Nepal, Afrika, dan Indonesia.
Dalam keterangan resmi, Asti Atmodjo diundang menampilkan karyanya di IIFW 2022 setelah mendapat undangan Royal Highness Raja Permaisuri Perak. Desainer muda itu diundang karena konsisten mengusung konsep kebaya batik sebagai rancang busananya.
”Desain-desain kebaya batik yang aku buat dinilai unik oleh mereka. Berbeda dari dress-dress batik yang umum di pasaran. Maka dari itu diundang untuk ikut IIFW,” ujar Asti Atmodjo.
Momen itu langsung dimaksimalkan Asti dengan membawa karya terbaiknya di panggung IIFW. Dia mengusung kebaya batik yang diberinama Asmara Dana. Busana tersebut mengandung arti kekuatan cinta yang sangat kuat. ”Koleksi-koleksi yang aku bawa ke IIFW itu semua temanya ingin memperlihatkan power seorang perempuan. Aku bikin tampilan perempuan itu punya power, seperti layaknya ratu atau pejuang,” urainya.
Lebih lanjut Asti Atmodjo membuka rahasia mengapa dia konsisten di kebaya batik. Menurutnya hingga saat ini belum banyak produk kebaya batik modern buatan desainer yang dijual di pasaran. Sehingga potensi marketnya masih cukup luas.
”Dan ke depan aku ingin punya pegawai yang memang pengrajin batik. Jadi kita bisa membuat motif batik sesuai selera sendiri. Harapannya juga bisa merangkul dan mensejahterakan para pengrajin batik, sebab banyak di luar sana pengrajin batik yang mendapat upah terlalu rendah. Padahal batik itu warisan budaya Indonesia yang perlu kita jaga,” tutur Asti Atmodjo.
Selain di panggung catwalk IIFW 2022, tahun 2022 ini karya kebaya batik milik Asti juga tampil di beberapa event fashion bergengsi di dalam negeri. Seperti misalnya Surabaya Fashion Parade 2022 dan Malang Fashion Parade 2022 yang baru-baru ini diselenggarakan.
Asti Atmodjo menegaskan bahwa dirinya akan terus aktif memboyong kebaya batik di panggung-panggung fashion show baik lokal maupun internasional. Tahun 2023 mendatang, Asti memiliki rencana untuk memadukan kebaya batiknya dengan tema-tema lain yang sesuai dengan tren di masyarakat.
”Aku berencana untuk membuat konsep busana kebaya yang dipadukan dengan nuansa tema Game of Thrones. Memang di sini tantangannya bagaimana menunjukkan ke masyarakat bahwa kebaya itu enggak gitu-gitu aja. Bahwa kebaya juga bisa beradaptasi dengan zaman,” tutup Asti Atmodjo.
(tsa)
tulis komentar anda