Kerja di Industri Agency Kian Diminati Kaum Milenial, Banyak Tantangannya Loh!

Rabu, 21 Desember 2022 - 21:57 WIB
Podcast aksi nyata membahas soal gaya milenial dan gen-z menghadapi budaya kerja baru. Foto: Tangkapan layar YouTube Podcast Aksi Nyata
JAKARTA - Belakangan ini agency menjadi industri yang paling diminati di Jakarta. Konon, gaya hidup penuh hura-hura dan kemewahan meliputi dunia ini. Praktisinya pun terkenal ‘gila kerja’. Sebenarnya ada apa sih di balik industri ini? Mengapa para profesional Jakarta tampak berlomba-lomba menggelutinya?

Dalam bahasa Indonesia, agency diartikan sebagai agen atau peratara. Dalam prakteknya sendiri, agency meliputi beberapa bidang, termasuk Advertising Agency (Biro Iklan), Media Agency, dan Talent Agency.

Selain itu, agency juga bersentuhan, bahkan acap kali, membelah diri menjadi bidang-bidang lain, seperti Production House (PH), Public Relation (PR), dan Event Organizer (EO).



Ajeng Laras Phitaloka, seorang wanita yang berprofesi sebagai Senior Account Executive di salah satu agency mengungkapkan, bahwa stigma ‘gila kerja’ profesi di dunia agency khususnya di bagian Account Executive memang benar adanya. Namun, hal itu menurutnya adalah salah satu bentuk dari tanggung jawab besar bagi seseorang yang berkecimpung dalam profesi tersebut.



“Kalau tanggung jawab terbesarnya itu yang pasti nama baik perusahaan ya, dan tentu saja perekonomian perusahaan, karena kan AE itu kan pada hakikatnya sebagai jembatan antara klien dengan perusahaan, jadi ya kalau misalnya ada kebutuhan dari klien pintunya itu melalui aku,” ujar Ajeng, dalam Podcast Aksi Nyata , di Youtube Partai Perindo, Rabu, (21/12/2022).

Ajeng memaparkan, tugas seorang Account Executive (AE) tidak hanya sekedar men-service klien, tetapi juga bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kelancaran marketing dan bisnis klien. Seorang AE yang baik peduli terhadap permasalahan bisnis klien, serta membuat strategi dan brief yang baik untuk pihak kreatif agar permasalahan tersebut mendapatkan solusi.

Karena itu, dibutuhkan skill dan komunikasi yang persuasif bagi seorang AE agar mampu mendongkrak penjualan, maupun image produk klien tersebut.

“Jadi menurut aku kita itu sebagai AE harus punya skill komunikasi persuasi yang sangat baik. Jadi itu tanggung jawabnya, dan harus memberikan citra yang baik bagi perusahaan dan itu in line dengan money profit pastinya,” ungkapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More