Keindahan dan Kesejukan Alam Interlaken Jadi Destinasi Wisata Idaman

Sabtu, 11 Februari 2023 - 14:58 WIB
loading...
Keindahan dan Kesejukan Alam Interlaken Jadi Destinasi Wisata Idaman
Kota Interlaken dan sekitarnya yang akhir-akhir ini begitu populer lantaran menjadi lokasi syuting drama Korea Crash Landing on You. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Sejumlah negara di Eropa menjadi destinasi favorit wisatawan dunia, tak terkecuali Indonesia. Salah satu negara yang paling banyak dikunjungi karena keindahan dan kesejukan alamnya adalah Swiss.

Meski dua kota utamanya, Zurich dan Geneva dikenal sebagai kota dengan biaya hidup termahal, namun ada beberapa tempat lainnya yang masih cukup terjangkau. Ya, salah satunya adalah kota Interlaken dan sekitarnya yang akhir-akhir ini begitu populer lantaran menjadi lokasi syuting drama Korea Crash Landing on You.

Menurut CEO Jungfrau, Urs Kessler, waktu yang tepat buat orang Indonesia berkunjung ke Swiss adalah antara November hingga Februari.

Baca juga: 5 Manfaat Kesehatan dari Apel Hijau, Salah Satunya Tingkatkan Kesehatan Jantung

"Kunjungi Jungfrau, yang menurut kisah Swiss lama, adalah gunung yang diberkati oleh malaikat. Lihatlah jajaran gunung yang tertutup salju di wilayah Jungfrau. Rasakan wisata Alpine Sensation, dan pelajari bagaimana para pekerja akhirnya membangun kereta api menuju Jungfraujoch," ungkap Urs Kessler saat di Hermitage Hotel, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan bahwa wisatawan bisa naik kereta tujuan stasiun kereta tertinggi di Eropa yakni Stasiun Jungfraujoch, yang berada di ketinggian 3.454 mdpl. Di situ juga terlihat panorama 360° pegunungan Alpen ketika naik Gondola Eiger Express dari V-Cableway yang baru dibuka.

Untuk mencapai ke lokasi tersebut, Urs Kessler mengungkapkan bahwa Pemerintah Swiss sudah menyediakan transportasi menuju puncak gunung berupa gondola ataupun kereta.

Keindahan dan Kesejukan Alam Interlaken Jadi Destinasi Wisata Idaman

(Foto: istimewa)

"Untuk menuju ke puncak, wisatawan bisa memulai perjalanan dari stasiun kereta api Interlaken Ost di Kota Interlaken," tuturnya.

Setelah turun dari kereta, pengunjung dapat pergi ke puncak dan melihat Gletser Aletsch yang beku sepanjang tahun dan sekaligus merupakan Warisan Alam UNESCO. Selain itu, lanjut Urs Kessler, beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di Jungfrau antara lain balapan ski, paralayang, mengambil paket Synige Platte untuk belajar budaya asli Swiss, atau menikmati pemandangan di Sphinx Observation Deck.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Grindelwald Tourism, Bruno Hauswirth mengatakan bahwa ada satu lagi lokasi atau tempat yang wajib dikunjungi saat berwisata ke Swiss, yakni Grindelwald.

Wisatawan biasanya datang ke Grindelwald untuk bermain ski pada musim dingin. Selain ski, juga bisa mencoba membuat keju lokal, mengikuti tur hiking pada musim dingin maupun musim panas, atau berkunjung ke jembatan Cliffwalk untuk uji nyali.

"Di Grindelwald terdapat World Snow Festival pada akhir bulan Januari atau kalian bisa mendengarkan sejarah Swiss selama 45 menit dalam pertujukan drama," ungkap Bruno Hauswirth.

Bruno pun menjelaskan bahwa Desa Grindelwald adalah sebuah lokasi paralayang yang terletak di ketinggian 2.167 mdpl. Air terjun, Geyser, hingga hamparan puncak gunung adalah pemandangan yang bisa dilihat di sini.

Keindahan dan Kesejukan Alam Interlaken Jadi Destinasi Wisata Idaman

(Foto: istimewa)

Sebagai informasi, Interlaken terletak 118 km dari kota Zurich, jika diibaratkan perjalanan seperti dari Jakarta menuju Bandung. Kota ini terkenal dengan destinasi wisata outdoor yang dibarengi dengan panorama sangat indah. Interlaken berlokasi di antara dua danau yakni Thun dan Brienz.

"Kota ini juga berada di bawah bayang-bayang gunung Eiger yang terkenal dan Monch serta Jungfrau," ujar CEO Interlaken, Daniel Zulzar.

Daniel Zulzar pun menyampaikan bahwa wisatawan yang akan berkunjung ke Swiss, termasuk dari Indonesia, dalam waktu dekat tidak perlu melakukan tes PCR ataupun vaksinasi dosis ketiga (booster).

Baca juga: Kemenkes Pastikan 1 Kasus Gagal Ginjal di Solo Bukan GGAPA

"Kami tegaskan untuk wisatawan yang akan berkunjung tidak ada batasan perjalanan ke Swiss, tidak ada aturan (tes PCR atau booster), karena di Swiss kita sudah kembali normal," pungkasnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1352 seconds (0.1#10.140)