Daftarkan Kebaya ke UNESCO, Indonesia Resmi Gabung 4 Negara ASEAN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia secara resmi bergabung dengan empat negara ASEAN untuk mendaftarkan kebaya ke UNESCO. Hal tersebut disampaikan
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Itje Chodidjah saat ditemui MNC Portal di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023).
Jadi, kata Itje Chodidjah, pengajuan single nation nomination yang sebelumnya dipilih Indonesia telah diubah menjadi joint nomination. Keempat negara ASEAN itu antara lain Malaysia, Thailand, Singapura, dan Brunei Darussalam.
"Sudah diputuskan bahwa Indonesia ikut joint nomination mendaftarkan kebaya ke UNESCO bareng 4 negara ASEAN," kata Itje saat diwawancarai MNC Portal di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023).
"Kesepakatan didapat lewat FGD yang dilakukan kelima negara pada minggu lalu di Jakarta bersama Kementerian Luar Negeri, tim kami (UNESCO), dan Dirjen Kebudayaan Kemenristekdikbud," tambah Itje.
Ikut bergabungnya Indonesia dengan keempat negara ASEAN untuk mendaftarkan kebaya ke UNESCO dianggap Itje sebagai bentuk kebijaksanaan Indonesia sebagai ketua ASEAN.
"Bergabungnya Indonesia mendaftarkan kebaya melalui joint nomination adalah suatu 'soft diplomacy' yang bagus, terlebih Indonesia sebagai ketua ASEAN pasti menunjukkan kewibawaannya," terang Itje.
Lagipula, kata Itje, tidak masalah kalau Indonesia mau daftarin kebaya melalui single nomination, tapi kalau mau daftarin tahun ini, ya, melalui joint nomination.
Di sisi lain, Itje menjelaskan bahwa yang namanya budaya itu dinamis. Artinya, mungkin saja kebaya memang sejarah awalnya di Indonesia, tapi orang-orang Indonesia menyebar ke banyak negara, makanya kebaya bisa ditemukan juga di luar Indonesia.
"Karena itu, sangat bijaksana sekali ketika Indonesia mau ikut joint nomination bareng 4 negara ASEAN lainnya," ungkapnya.
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Itje Chodidjah saat ditemui MNC Portal di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023).
Jadi, kata Itje Chodidjah, pengajuan single nation nomination yang sebelumnya dipilih Indonesia telah diubah menjadi joint nomination. Keempat negara ASEAN itu antara lain Malaysia, Thailand, Singapura, dan Brunei Darussalam.
"Sudah diputuskan bahwa Indonesia ikut joint nomination mendaftarkan kebaya ke UNESCO bareng 4 negara ASEAN," kata Itje saat diwawancarai MNC Portal di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023).
"Kesepakatan didapat lewat FGD yang dilakukan kelima negara pada minggu lalu di Jakarta bersama Kementerian Luar Negeri, tim kami (UNESCO), dan Dirjen Kebudayaan Kemenristekdikbud," tambah Itje.
Ikut bergabungnya Indonesia dengan keempat negara ASEAN untuk mendaftarkan kebaya ke UNESCO dianggap Itje sebagai bentuk kebijaksanaan Indonesia sebagai ketua ASEAN.
"Bergabungnya Indonesia mendaftarkan kebaya melalui joint nomination adalah suatu 'soft diplomacy' yang bagus, terlebih Indonesia sebagai ketua ASEAN pasti menunjukkan kewibawaannya," terang Itje.
Lagipula, kata Itje, tidak masalah kalau Indonesia mau daftarin kebaya melalui single nomination, tapi kalau mau daftarin tahun ini, ya, melalui joint nomination.
Di sisi lain, Itje menjelaskan bahwa yang namanya budaya itu dinamis. Artinya, mungkin saja kebaya memang sejarah awalnya di Indonesia, tapi orang-orang Indonesia menyebar ke banyak negara, makanya kebaya bisa ditemukan juga di luar Indonesia.
"Karena itu, sangat bijaksana sekali ketika Indonesia mau ikut joint nomination bareng 4 negara ASEAN lainnya," ungkapnya.
(hri)