Desa Hakuba, Destinasi Wajib di Jepang yang Ramah Wisatawan Muslim
loading...
A
A
A
JEPANG - Desa Hakuba yang terletak di Prefektur Nagano, Jepang merupakan destinasi wisata yang ramah untuk wisatawan Muslim . Keterbukaan desa ini dengan para pelancong beragama Islam dimulai sejak 2010.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pariwisata Hakuba Goryu Bunse I Sato mengatakan bahwa saat itu dirinya menerima wisatawan dari negara Muslim, termasuk Indonesia. Mereka mengikuti program berlibur di Desa Hakuba dari Kementerian Jepang.
“Kalau daerah Goryu ada program untuk terima turis dari Indonesia atau Timur Tengah,” kata Sato di Desa Hakuba, Jepang beberapa waktu lalu.
“Kenapa mulai upaya inisiatif? Karena 2010 ada program JENESYS dan jurnalis diundang ke Desa Hakuba,” sambungnya.
Foto/Diana Rafika Sari
Baca Juga: Desa Hakuba Surga Indah di Jepang Bagi Pecinta Olahraga Ski
Foto/Diana Rafika Sari
Dari wisatawan yang berprofesi sebagai jurnalis itu, Sato mengaku akhirnya mengetahui tentang Muslim. Dia kemudian mendapat banyak cerita bahwa mereka sering kesulitan untuk makan makanan halal serta beribadah saat liburan di negara non Muslim.
“Pada saat itu baru tau tentang mengenai Muslim. Pada saat itu jurnalis kesulitan ke negara non Muslim karena ada keterbatasan,” jelas Sato.
Setelah mendengar cerita tersebut,Desa Hakuba diungkap Sato langsung mulai menerima wisatawan Muslim dari berbagai negara. Mulai dari Indonesia, Malaysia hingga Timur Tengah seiring desa ini semakin populer.
Meski demikian, Desa Hakuba tidak membangun fasilitas khusus untuk para wisatawan. Seperti halnya masjid atau mushola. Sebagai gantinya, Sato menyebut bahwa pihaknya berusaha menciptakan suasana yang ramah bagi wisatawan Muslim saat liburan ke desa ini.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pariwisata Hakuba Goryu Bunse I Sato mengatakan bahwa saat itu dirinya menerima wisatawan dari negara Muslim, termasuk Indonesia. Mereka mengikuti program berlibur di Desa Hakuba dari Kementerian Jepang.
“Kalau daerah Goryu ada program untuk terima turis dari Indonesia atau Timur Tengah,” kata Sato di Desa Hakuba, Jepang beberapa waktu lalu.
“Kenapa mulai upaya inisiatif? Karena 2010 ada program JENESYS dan jurnalis diundang ke Desa Hakuba,” sambungnya.
Foto/Diana Rafika Sari
Baca Juga: Desa Hakuba Surga Indah di Jepang Bagi Pecinta Olahraga Ski
Foto/Diana Rafika Sari
Dari wisatawan yang berprofesi sebagai jurnalis itu, Sato mengaku akhirnya mengetahui tentang Muslim. Dia kemudian mendapat banyak cerita bahwa mereka sering kesulitan untuk makan makanan halal serta beribadah saat liburan di negara non Muslim.
“Pada saat itu baru tau tentang mengenai Muslim. Pada saat itu jurnalis kesulitan ke negara non Muslim karena ada keterbatasan,” jelas Sato.
Setelah mendengar cerita tersebut,Desa Hakuba diungkap Sato langsung mulai menerima wisatawan Muslim dari berbagai negara. Mulai dari Indonesia, Malaysia hingga Timur Tengah seiring desa ini semakin populer.
Meski demikian, Desa Hakuba tidak membangun fasilitas khusus untuk para wisatawan. Seperti halnya masjid atau mushola. Sebagai gantinya, Sato menyebut bahwa pihaknya berusaha menciptakan suasana yang ramah bagi wisatawan Muslim saat liburan ke desa ini.