Tips Bikin Konten Viral ala Bondol JPG: Kalau Konsisten Doang Udah Basi

JAKARTA - Ide kreatif yang dieksekusi secara tepat bisa menjadi konten viral di media sosial. Hal itu yang mendasari kerja kreatif content creator Bondol JPG.

Berkat hal tersebut, ditambah dengan konsistensi, media sosial Bondol JPG berhasil menjadi salah satu akun influencer dengan ratusan ribu follower. Akun ini juga menjadi penghasil konten seru dengan engagement rate yang selalu tinggi.

Aktif di media sosial sejak 2016, Bondol JPG telah menciptakan sejumlah konten fenomenal seperti Ibu Frida (impersonate customer service), parodi Ayah Ojak, jargon TBL!, trend Alay 2000-an, Hp jadul, hingga berbagai koreografi dance yang wara-wiri di FYP serta diduplikasi oleh banyak akun.

Kondisi tersebut lantas membukakan pintu peluang lain untuk Bondol JPG. Sejak pertengahan 2022, Bondol sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah brand.

Berkat popularitasnya pula, Bondol JPG yang dulu hanyalah seorang kru event fashion, sekarang kerap diundang sebagai tamu VIP di ajang mode.

“Kalau rupiah, semua orang bisa nyari. Tapi kalau relasi dan kesempatan, nggak semua orang bakal dapetin,” kata Bondol JPG soal pencapaiannnya itu.

Meski harus "bersaing" dengan banyak content creator, Bondol JPG tak pelit untuk membagikan trik yang diterapkannya agar siapa saja bisa memanfaatkan peluang dari media sosial dan meraih pencapaiannya sendiri.

“Banyak jalan menuju viral. Tapi susah buat jadi yang berkarakter dan diinget terus,” ujarnya.

Menurut Bondol, kunci utama konten viral di media sosial adalah menemukan karakter yang ingin ditampilkan. “Kalau soal konsisten doang sih udah basi, karena itu juga bisa dipengaruhi sama algoritma masing-masing,” tandasnya.

“Kalau mau jadi orang yang diinget, harus punya persona dan karakter yang kuat. Misalnya bikin konten walaupun udah ada yang buat, tapi kita punya persona sendiri, pasti beda sama yang lain," tambah Bondol.

Menurut Bondol, karakter dan persona yang melekat di dirinya saat ini adalah hasil penemuan di tengah perjalanannya bermain media sosial. “Yang tahu persona seperti apa yang cocok, ya diri sendiri,” ujarnya.