Telusuri Jejak Peradaban di Situs Wisata Sejarah Taman Purbakala Pugung Raharjo Lampung

LAMPUNG TIMUR - Lampung tak hanya memiliki destinasi pantai ataupun obyek wisata alam. Di provinsi paling selatan Pulau Sumatera ini juga terdapat destinasi wisata sejarah yang tak kalah menarik. Namanya Taman Purbakala Pugung Raharjo.

Taman Purbakala Pugung Raharjo merupakan situs purbakala yang ditemukan di Lampung. Tempat ini menjadi salah satu saksi peradaban manusia di Indonesia, sehingga sangat layak dan patut dijaga kelestariannya.

Dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (8/3/2023), berikut fakta-fakta seputar Taman Purbakala Pugung Raharjo di Lampung.

Lokasi dan Rute

Obyek wisata Taman Purbakala Pugung Raharjo terletak di Pugung Raharjo, Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Lokasinya bisa Anda cari di map, sehingga tidak perlu khawatir tersesat jika ingin menuju ke tempat ini.

Untuk mencapai Taman Purbakala Pugung Raharjo, Anda bisa memulai dari Pasar Pugung Raharjo karena jaraknya cukup dekat, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit. Sementara jika berangkat dari Kota Bandar Lampung, membutuhkan waktu sekitar 1 jam menggunakan kendaraan roda empat.

Saat menuju Taman Purbakala Pugung Raharjo, Anda akan melewati Pasar Purwodadi Simpang, Tugu Perbatasan Lampung Timur dan Lampung Selatan.

Fasilitas

Fasilitas di Taman Purbakala Pugung Raharjo juga sudah mumpuni. Di sini terdapat area parkir kendaraan roda dua, roda empat, hingga bus yang cukup memadai.

Selain itu mushola, toilet, hingga penginapan tersedia pula di sekitar Taman Purbakala Pugung Raharjo. Jadi Anda tidak perlu kebingungan jika ingin sholat, buang hajat, atau bahkan bermalam di sini.

Daya Tarik

Daya tarik obyek wisata ini yaitu sejarahnya. Di sini Anda bisa mengetahui, mempelajari, sekaligus menambah wawasan luas tentang sejarah dari penemuan-penemuan benda berharga di Indonesia.

Situs ini terbuat dari keramik atau bebatuan yang tak biasa. Terdapat temuan sebaran keramik di situs Pugung Raharjo yang cukup luas, di mana benda tersebut umumnya ada di abad ke-8 hingga abad ke-17 Masehi.

Foto/Instagram @taman_purbakala

Keramik asing yang ditemukan di situs bersejarah ini berasal dari Dinasti Tang, Cing, Sung, dan Ming asal China. Bukti ini menunjukkan bahwa perdagangan atau pelayaran di abad 10 hingga abad 16 Masehi di kawasan Way Sekampung sangat ramai. Tak hanya itu, melalui Way Sekampung ini pula diduga ajaran Islam masuk ke Lampung Tengah, mengingat ditemukannya medallion Sam Pho Khong di daerah ini.

Taman Purbakala sangat cocok menjadi destinasi wisata edukasi, khususnya untuk anak-anak yang sangat membutuhkan pengetahuan sejarah lebih luas. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang, serta melatih kemampuan otak mereka.

Spot Foto Menarik

Foto/Instagram @taman_purbakala

Bukan hanya mengenal sejarah dan jadi sarana wisata edukasi, di Taman Purbakala Pugung Raharjo pengunjung juga bisa berfoto di spot-spot menarik dan Instagramable.

Pemandangan di sekitar Taman Purbakala Pugung Raharjo cukup memesona. Dikelilingi oleh pepohonan hijau yang bisa memanjakan mata, udaranya sejuk, bisa untuk healing tentu.

Sejarah Penemuan

Situs Pugung Raharjo ditemukan pada 1957 oleh penduduk setempat saat melakukan penebangan hutan. Para penebang yakni Barno Raharjo, Sardi, Karjo, dan Sawal melaporkan hasil penemuan tersebut kepada Dinas Purbakala. Salah satu dari temuan awal tersebut adalah arca yang memiliki ciri masa klasik dan berlanggam Budhis.


Foto/Instagram @taman_purbakala

Sebelumnya pengungkapan soal adanya megalitik di Sumatera telah banyak dilakukan oleh pakar, jauh sebelum Indonesia merdeka. Di antaranya Tombrink, Steinmetz, Ullman, Schnitger, Van der Hoop, dan Funke. Akan tetapi, Pugung Raharjo yang ditemukan para penebang transmigran itu tidak dikenal oleh peneliti tersebut.

Pada 1968 dilakukanlah penelitian awal oleh Lembaga Purbakala yang dipimpin oleh Drs. Buchori. Pada 1973, Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional, bekerja sama dengan Pennsylvania Museum University, melakukan pencatatan serta pendokumentasian kepurbakalaan Pugung Raharjo. Hasilnya dituangkan ke dalam Laporan Penelitian Sumatera.

Penelitian tersebut terus berlanjut, hingga pada 1980 dilakukan ekskavasi yang menghasilkan kesimpulan bahwa kompleks megalitik Pugung Raharjo memiliki luas sekitar 25 hektar.

Pada 1977/1978 hingga 1983/1984 dilakukan pemugaran di situs Pugung Raharjo oleh Direktorat Jenderal Perlindungan dan Pembinaan Sejarah dan Purbakala, melalui Proyek Pembinaan dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Lampung.