Penyakit Kencing Tikus Jangkiti Jawa Timur, Makan Korban 9 Orang Meninggal
loading...
A
A
A
Selain itu, penyakit ini bisa menyebar melalui air atau tanah yang terkontaminasi urin hewan terinfeksi. Diketahui, hewan pembawa bakteri leptospira antara lain tikus, sapi, babi, dan lain sebagainya. Tetapi tikus jadi sumber penyebab utamanya.
Erwin melanjutkan, penting bagi setiap orang agar meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) saat musim hujan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir karena banyak penyakit yang dapat ditimbulkan.
Selain itu, diinstruksikan agar melakukan koordinasi atau jejaring dengan lintas program dan lintas sektor terkait penanganan Leptospirosis.
Dinkes Jatim juga telah menyiapkan ketersediaan RDT leptospirosis di masing-masing kabupaten atau kota untuk mempermudah diagnosis serta mensosialisasikan tatalaksana pengobatan leptospirosis.
“Kejadian leptospirosis tidak hanya berkaitan dengan banjir, tapi juga dengan air yang terkontaminasi urin hewan pembawa bakteri leptospira, seperti tikus, sapi, atau babi yang ada di sekitar lingkungan manusia," terang Erwin.
"Tak hanya itu, penularan leptospirosis bisa terjadi melalui kontak erat dengan binatang ternak yang terinfeksi dan terjadi pada pekerjaan yang berpotensi kontak dengan sumber infeksi," pungkasnya.
Erwin melanjutkan, penting bagi setiap orang agar meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) saat musim hujan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir karena banyak penyakit yang dapat ditimbulkan.
Upaya untuk Hentikan Penyebaran Kasus Leptospirosis
Guna mengendalikan kasus Leptospirosis di Jawa Timur, Kadinkes Jatim telah menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini dengan pelaporan melalui SKDR yang sudah diverifikasi.Selain itu, diinstruksikan agar melakukan koordinasi atau jejaring dengan lintas program dan lintas sektor terkait penanganan Leptospirosis.
Dinkes Jatim juga telah menyiapkan ketersediaan RDT leptospirosis di masing-masing kabupaten atau kota untuk mempermudah diagnosis serta mensosialisasikan tatalaksana pengobatan leptospirosis.
“Kejadian leptospirosis tidak hanya berkaitan dengan banjir, tapi juga dengan air yang terkontaminasi urin hewan pembawa bakteri leptospira, seperti tikus, sapi, atau babi yang ada di sekitar lingkungan manusia," terang Erwin.
"Tak hanya itu, penularan leptospirosis bisa terjadi melalui kontak erat dengan binatang ternak yang terinfeksi dan terjadi pada pekerjaan yang berpotensi kontak dengan sumber infeksi," pungkasnya.
(tsa)