Peringatan Hari Musik, Momentum Meluruskan Fakta Tentang Wage Rudolf Soepratman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam perayaan Hari Musik Nasional pada tahun ini ada yang istimewa dan cukup mengejutkan. Sebagian masyarakat yang masih mendapati fakta menyimpang tentang Wage Rudolf Soepratman . Hingga saat ini masih beredar tentang kontroversi waktu lahir, tempat lahirnya, dan ahli waris dari sang maestro musik indonesia sekaligus pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Inilah yang melatar belakangi berdirinya Yayasan Wage Rudolf Soepratman yaitu untuk meluruskan, menjaga serta melestarikan marwah perjuangan beliau sang maestro musik indonesia.
Ketua umum Yayasan Wage Rudolf Soepratman, Budy Hari merngatakan bahwa WR Soepratman lahir di Jakarta tepatnya di Jatinegara pada tanggal 9 maret 1903. "Beliau adalah seorang jurnalis dan juga seorang pemain musik jazz," ungkap Budy Hari saat menghadiri acara Hari Musik yang diselenggarakan oleh PAPPRI di kawasan Kemang Jakarta Selatan.
Di tempat dan kesempatan yang sama turut hadir sekretaris jendral yayasan WR Soepratman Angga Satria, Ketua umum PAPPRI Tony Wenas beserta jajaranmelalui sekjen YayasanWage Rudolf Soepratman, Angga Satria mengatakan bahwa dirinya mengajak kepada seluruh insan seni khususnya dan masyarakat indonesia pada umumnya untuk tidak lepas dari nilai esensi Hari Musik Nasional itu sendiri.
Dimana Aspek moralitas kebangsaan bahwa Hari Musik adalah mensyafaati dan mencerap ketokohan WR Sopratman dengan hasil karyanya dimana musik karyanya sanggup menggugah,menginfluens, dan mematri jiwa nasionalisme yang bergelora ketika mendengarkan lagu atau karyanya. "Sehingga tidak ada alasan lain selain musik itu adalah sebagai kebanggaan nasional dan harus menjadikan hari musik sebagai alat mempersatu bangsa bukan hanya sekadar ber-euforia saja" ungkap Tony Wenas.
Lihat Juga: Elfa's Singers Gelar Konser 'A Timeless Journey' Bulan Depan, Dimeriahkan Yongky Vincent hingga Andien
Inilah yang melatar belakangi berdirinya Yayasan Wage Rudolf Soepratman yaitu untuk meluruskan, menjaga serta melestarikan marwah perjuangan beliau sang maestro musik indonesia.
Ketua umum Yayasan Wage Rudolf Soepratman, Budy Hari merngatakan bahwa WR Soepratman lahir di Jakarta tepatnya di Jatinegara pada tanggal 9 maret 1903. "Beliau adalah seorang jurnalis dan juga seorang pemain musik jazz," ungkap Budy Hari saat menghadiri acara Hari Musik yang diselenggarakan oleh PAPPRI di kawasan Kemang Jakarta Selatan.
Di tempat dan kesempatan yang sama turut hadir sekretaris jendral yayasan WR Soepratman Angga Satria, Ketua umum PAPPRI Tony Wenas beserta jajaranmelalui sekjen YayasanWage Rudolf Soepratman, Angga Satria mengatakan bahwa dirinya mengajak kepada seluruh insan seni khususnya dan masyarakat indonesia pada umumnya untuk tidak lepas dari nilai esensi Hari Musik Nasional itu sendiri.
Dimana Aspek moralitas kebangsaan bahwa Hari Musik adalah mensyafaati dan mencerap ketokohan WR Sopratman dengan hasil karyanya dimana musik karyanya sanggup menggugah,menginfluens, dan mematri jiwa nasionalisme yang bergelora ketika mendengarkan lagu atau karyanya. "Sehingga tidak ada alasan lain selain musik itu adalah sebagai kebanggaan nasional dan harus menjadikan hari musik sebagai alat mempersatu bangsa bukan hanya sekadar ber-euforia saja" ungkap Tony Wenas.
Lihat Juga: Elfa's Singers Gelar Konser 'A Timeless Journey' Bulan Depan, Dimeriahkan Yongky Vincent hingga Andien
(wur)