; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Festival Sarung Majalaya Kedua Sukses Angkat Banyak Potensi Lokal
loading...
Banyak tantangan yang dihadapi dalam menyelenggarakan Festival Sarung Majalaya yang berlangsung di GOR KONI Majalaya, Kabupaten Bandung. / Foto: ist
A
A
A
JAKARTA - Festival Sarung Majalaya sukses digelar pada 13-17 Maret lalu di GOR KONI Majalaya, Kabupaten Bandung . Banyak kisah menarik yang ditinggalkan dari penyelenggaraan festival tersebut.
Ketua Operating Comittee (OC) FSM2 sekaligus Ketua Komunitas Cinta Sarung Indonesia (KCSI), Haryo Wisanggeni mengungkapkan bahwa banyak tantangan yang dihadapi dalam menyelenggarakan festival ini.
"Festival Sarung Majalaya 2nd ini spesial, karena banyak tantangan dalam penyelenggaraannya. Namun demikian, tantangan itu ketika dihadapi dan diselesaikan. Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan," kata Haryo kepada awak media di Jakarta, baru-baru ini.
Dalam mempersiapkan FSM2, para penyelenggara kerap mengunjungi Majalaya untuk berkoordinasi dan kolaborasi dengan potensi-potensi lokal di lokasi. Di sini, turut digandeng Forum UMKM Nuswantara (FUN) Pusat sebagai penyelenggara FSM2.
"Kami ingin mengangkat sebanyak-banyaknya potensi dari Majalaya. Mulai dari SDM, pemangku kepentingan, kain sarung dan tenun, kuliner, hingga apapun yang memang bisa kami angkat dari Majalaya, kita ingin angkat," terangnya.
Sebagai Ketua OC, Haryo bersama timnya terus memberikan pendampingan dan menggerakkan panitia pendukung yang berasal dari Bandung, Jakarta, Subang, Garut, bahkan Bali.
"Panitia utamanya tetap warga Majalaya, yaitu keluarga besar Ponpes At-Tsaqafah pimpinan Habib Umar. Nah untuk tim pendukung ini, guna meramaikan acara, kita mendatangkan para ahli, mulai dari ahli pariwisata, desainer, ahli karnaval fashion, pemborong sarung, bahkan tiga pejabat kementrian dan lain sebagainya," papar Haryo.
Menurut penuturan Haryo, dia terus memotivasi para panitia agar event 5 hari itu berjalan mulus. Haryo juga turut membersamai para panitia ketika memasang 1.000 banner FSM2.
Saat venue festival mulai beralih ke Ponpes At-Tsaqafah, panitia juga sigap memindahkan segala persiapan, dan mewujudkan Lenggang Majalaya Street Fashion Show yang disambut keprok atau tepuk tangan dari warga.
"Mereka salut dengan kemampuan panitia memindahkan venue acara hanya dalam waktu semalam, sampai dikomentari mirip kisah Sangkuriang," ujar Haryo sembari tersenyum.
Pihak penyelenggara juga intens berkomunikasi dengan pihak kepolisian dan TNI. "Semua rasa lelah kami terbayar ketika menyaksikan warga heboh dan tampak antusias menyambut Lenggang Majalaya Street Fashion Show yang tampak sangat menghibur mereka," pungkasnya.
Ketua Operating Comittee (OC) FSM2 sekaligus Ketua Komunitas Cinta Sarung Indonesia (KCSI), Haryo Wisanggeni mengungkapkan bahwa banyak tantangan yang dihadapi dalam menyelenggarakan festival ini.
"Festival Sarung Majalaya 2nd ini spesial, karena banyak tantangan dalam penyelenggaraannya. Namun demikian, tantangan itu ketika dihadapi dan diselesaikan. Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan," kata Haryo kepada awak media di Jakarta, baru-baru ini.
Dalam mempersiapkan FSM2, para penyelenggara kerap mengunjungi Majalaya untuk berkoordinasi dan kolaborasi dengan potensi-potensi lokal di lokasi. Di sini, turut digandeng Forum UMKM Nuswantara (FUN) Pusat sebagai penyelenggara FSM2.
"Kami ingin mengangkat sebanyak-banyaknya potensi dari Majalaya. Mulai dari SDM, pemangku kepentingan, kain sarung dan tenun, kuliner, hingga apapun yang memang bisa kami angkat dari Majalaya, kita ingin angkat," terangnya.
Sebagai Ketua OC, Haryo bersama timnya terus memberikan pendampingan dan menggerakkan panitia pendukung yang berasal dari Bandung, Jakarta, Subang, Garut, bahkan Bali.
"Panitia utamanya tetap warga Majalaya, yaitu keluarga besar Ponpes At-Tsaqafah pimpinan Habib Umar. Nah untuk tim pendukung ini, guna meramaikan acara, kita mendatangkan para ahli, mulai dari ahli pariwisata, desainer, ahli karnaval fashion, pemborong sarung, bahkan tiga pejabat kementrian dan lain sebagainya," papar Haryo.
Menurut penuturan Haryo, dia terus memotivasi para panitia agar event 5 hari itu berjalan mulus. Haryo juga turut membersamai para panitia ketika memasang 1.000 banner FSM2.
Saat venue festival mulai beralih ke Ponpes At-Tsaqafah, panitia juga sigap memindahkan segala persiapan, dan mewujudkan Lenggang Majalaya Street Fashion Show yang disambut keprok atau tepuk tangan dari warga.
"Mereka salut dengan kemampuan panitia memindahkan venue acara hanya dalam waktu semalam, sampai dikomentari mirip kisah Sangkuriang," ujar Haryo sembari tersenyum.
Pihak penyelenggara juga intens berkomunikasi dengan pihak kepolisian dan TNI. "Semua rasa lelah kami terbayar ketika menyaksikan warga heboh dan tampak antusias menyambut Lenggang Majalaya Street Fashion Show yang tampak sangat menghibur mereka," pungkasnya.
(nug)
Explore More