5 Fakta Restoran Rindu Alam Puncak, Tempat Kuliner Legendaris yang Tinggal Kenangan
loading...
A
A
A
BOGOR - Fakta restoran Rindu Alam Puncak yang terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor menarik untuk dibahas. Sebab, sejak ditutup, tak sedikit masyarakat yang merindukan tempat kuliner legendaris di kawasan berhawa sejuk itu.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Puncak tidak afdol rasanya apabila tidak mampir ke restoran Rindu Alam. Berada tepat di pinggir Jalan Raya Puncak, tempat menawarkan berbagai kuliner dengan pemandangan alam hamparan hijau kebun teh khas Puncak.
Di tengah masa kejayaannya, pada awal tahun 2020 lalu restoran tersebut tutup karena habis masa kontrak lahan. Tempat yang dulu selalu ramai oleh wisatawan itu kini hanya menjadi bangunan kosong.
Nah, berikut beberapa fakta terkait restoran Rindu Alam, Puncak, dilansir dari berbagai sumber, Senin, (10/4/2023).
1. Dibangun di zaman Soeharto
Restoran Rindu Alam menempati lahan milik Pemprov Jabar, dimana Letjen TNI Ibrahim Adjie pada 1979 membangun tempat makan itu.
Restoran Rindu Alam tak pernah sepi dari pengunjung sejak dibangun di zaman Presiden Soeharto. Bagi wisatawan, ke puncak rasanya belum lengkap jika tidak mampir ke restoran Rindu Alam.
2. Ditutup pada Februari 2020
Restoran mulai beroperasi 1980 silam dan terpaksa berhenti beroperasi akibat pandemi hingga akhirnya ditutup Februari 2020 karena habis masa kontrak.
Tempat yang dulu selalu ramai oleh wisatawan itu lalu hanya menjadi bangunan kosong. Eks restoran Rindu Alam itu nampak kumuh dengan banyak coretan tangan-tangan jahil hampir di setiap sudut.
Di depan bangunan pun dijadikan lapak oleh para pedagang sayuran untuk menyimpan barang dagangan.
Melihat ke dalam, sudah tak ada lagi perabotan yang tersisa. Yang terlihat hanyalah puing-puing dari kaca yang pecah dan atap plafon yang menganga.
3. Bakal dibuka kembali dalam rangka pemulihan ekonomi
Pemprov Jawa Barat berencana menghidupkan kembali Restoran Rindu Alam yang terpuruk hingga tutup akibat pandemi COVID-19 .
Rencana tersebut sempat disampaikan Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau kawasan wisata legendaris tersebut di Jalan Raya Puncak Gadog KM 89, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada 2021 lalu.
Menurut Uu, rencana tersebut bertujuan agar restoran dan kawasan wisata yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun itu kembali menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) dalam rangka pemulihan ekonomi pasca-COVID-19.
"Apalagi setelah COVID-19 banyak kegiatan terpotong, siapa tahu dengan mengoperasionalkan Rindu Alam ini bisa mendapatkan PAD. Kami Pemda Provinsi Jabar ingin berusaha memanfaatkan kembali daerah wisata Rindu Alam ini untuk meningkatkan PAD," tutur Uu.
4. Bakal kembali dibangun dalam tiga tahap
Adapun pengembangan area wisata Rindu Alam ini terdiri dari tiga tahapan pemanfaatan, yakni sebagai restoran wisata, cafe, serta pujasera.
Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum memastikan, pengembangan tersebut akan memberi manfaat kepada masyarakat sekitar.
“Ada tiga tahapan, yaitu restoran wisata, cafe, dan pujasera. Mau pakai yang mana, kita ambil yang lebih manfaat, lebih maslahat, tidak merugikan dan juga tidak melanggar aturan yang ada. Oleh karena itu, kami akan sangat hati-hati saat memanfaatkan aset milik pemda provinsi ini," tandas Uu.
5. Punya panorama yang indah
Sejak dulu, restoran Rindu Alam kerap jadi tempat persinggahan para wisawatan yang bepergian ke Bandung melalui Puncak.
Selain memiliki lokasi yang strategis dan berada di ketinggian 1.443 meter di atas permukaan laut, restoran Rindu Alam juga memiliki panorama indah berupa hamparan bukit hijau dan pegunungan yang menakjubkan.
Selain itu, restoran Rindu Alam juga memiliki daya tarik udara nan segar khas kawasan Puncak karena letaknya yang berada di Puncak Pass.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Puncak tidak afdol rasanya apabila tidak mampir ke restoran Rindu Alam. Berada tepat di pinggir Jalan Raya Puncak, tempat menawarkan berbagai kuliner dengan pemandangan alam hamparan hijau kebun teh khas Puncak.
Di tengah masa kejayaannya, pada awal tahun 2020 lalu restoran tersebut tutup karena habis masa kontrak lahan. Tempat yang dulu selalu ramai oleh wisatawan itu kini hanya menjadi bangunan kosong.
Nah, berikut beberapa fakta terkait restoran Rindu Alam, Puncak, dilansir dari berbagai sumber, Senin, (10/4/2023).
1. Dibangun di zaman Soeharto
Restoran Rindu Alam menempati lahan milik Pemprov Jabar, dimana Letjen TNI Ibrahim Adjie pada 1979 membangun tempat makan itu.
Restoran Rindu Alam tak pernah sepi dari pengunjung sejak dibangun di zaman Presiden Soeharto. Bagi wisatawan, ke puncak rasanya belum lengkap jika tidak mampir ke restoran Rindu Alam.
2. Ditutup pada Februari 2020
Restoran mulai beroperasi 1980 silam dan terpaksa berhenti beroperasi akibat pandemi hingga akhirnya ditutup Februari 2020 karena habis masa kontrak.
Tempat yang dulu selalu ramai oleh wisatawan itu lalu hanya menjadi bangunan kosong. Eks restoran Rindu Alam itu nampak kumuh dengan banyak coretan tangan-tangan jahil hampir di setiap sudut.
Di depan bangunan pun dijadikan lapak oleh para pedagang sayuran untuk menyimpan barang dagangan.
Melihat ke dalam, sudah tak ada lagi perabotan yang tersisa. Yang terlihat hanyalah puing-puing dari kaca yang pecah dan atap plafon yang menganga.
3. Bakal dibuka kembali dalam rangka pemulihan ekonomi
Pemprov Jawa Barat berencana menghidupkan kembali Restoran Rindu Alam yang terpuruk hingga tutup akibat pandemi COVID-19 .
Rencana tersebut sempat disampaikan Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau kawasan wisata legendaris tersebut di Jalan Raya Puncak Gadog KM 89, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada 2021 lalu.
Menurut Uu, rencana tersebut bertujuan agar restoran dan kawasan wisata yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun itu kembali menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) dalam rangka pemulihan ekonomi pasca-COVID-19.
"Apalagi setelah COVID-19 banyak kegiatan terpotong, siapa tahu dengan mengoperasionalkan Rindu Alam ini bisa mendapatkan PAD. Kami Pemda Provinsi Jabar ingin berusaha memanfaatkan kembali daerah wisata Rindu Alam ini untuk meningkatkan PAD," tutur Uu.
4. Bakal kembali dibangun dalam tiga tahap
Adapun pengembangan area wisata Rindu Alam ini terdiri dari tiga tahapan pemanfaatan, yakni sebagai restoran wisata, cafe, serta pujasera.
Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum memastikan, pengembangan tersebut akan memberi manfaat kepada masyarakat sekitar.
“Ada tiga tahapan, yaitu restoran wisata, cafe, dan pujasera. Mau pakai yang mana, kita ambil yang lebih manfaat, lebih maslahat, tidak merugikan dan juga tidak melanggar aturan yang ada. Oleh karena itu, kami akan sangat hati-hati saat memanfaatkan aset milik pemda provinsi ini," tandas Uu.
5. Punya panorama yang indah
Sejak dulu, restoran Rindu Alam kerap jadi tempat persinggahan para wisawatan yang bepergian ke Bandung melalui Puncak.
Selain memiliki lokasi yang strategis dan berada di ketinggian 1.443 meter di atas permukaan laut, restoran Rindu Alam juga memiliki panorama indah berupa hamparan bukit hijau dan pegunungan yang menakjubkan.
Selain itu, restoran Rindu Alam juga memiliki daya tarik udara nan segar khas kawasan Puncak karena letaknya yang berada di Puncak Pass.
(hri)