Viral! Sandal pun Harus Ikut Parkir di Rest Area KM 208 Cirebon
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kejadian unik sekaligus miris terjadi di Rest Area KM 208 Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Berdasarkan video yang beredar di media sosial, disebutkan kalau di sana itu ada yang namanya parkir sandal.
Para pemudik yang hendak beribadah di masjid rest area dihadapkan pada situasi di mana alas kaki mereka harus dikenai biaya tambahan sebagai imbalan untuk jasa 'penitipan sandal bayangan'.
Kenapa dibilang bayangan, karena menurut informasi yang beredar, keberadaan parkir sandal itu tidak seharusnya ada. Terlebih, pihak masjid sudah menyediakan tempat penitipan sandal gratis.
Kabar ini tersebar di Twitter melalui akun @asmirzakovic. Dapat dilihat di video, sejumlah emak tampak emosi dan marah terhadap petugas rest area yang coba menertibkan parkir sandal tersebut.
Emak-emak membentak dan menarik-narik baju petugas rest area sebagai bentuk penolakan akan diterbitkannya sandal mereka. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memberi rasa nyaman ke pemudik.
Dari caption video yang tersebar pertama kali di TikTok oleh akun @poernomost, diketahui kalau warga sekitar rest area sengaja datang ke area masjid untuk kemudian memberi jasa penitipan sandal.
"Warga yang berdatangan ke rest area untuk menjaga sandal pemudik yang mau sholat di masjid, tapi diimbau petugas untuk tidak menitipkan (sandal) ke mereka, karena pernah ada kejadian sandal hilang," tulis si pembuat video, dikutip Rabu (19/4/2023).
"Dan (jika memakai jasa penitipan sandal itu) akan menarik lebih banyak warga (sekitar rest area) lebih banyak lagi untuk melakukan kegiatan serupa dan akan menimbulkan kepadatan di area masjid. Sudah disediakan tempat sandal gratis #mudik2023," tambah si pembuat video.
Aksi parkir sandal di rest area seperti ini menurut sebagian netizen sudah menjadi rahasia umum. Bahkan telah ada sejak 2009.
"Fenomena parkir sandal ini sudah ngalamin dari 2009. Sejak tol belum sepenuhnya nyambung. Kita lepas sandal, mereka langsung auto berebut merapikan," komen @wisnuhari***.
"Dipatok harga atau (bayar) seikhlasnya mas?" respons @asmirzakovic membaca komentar itu.
Dibalas oleh si netizen, "Zaman dulu ngasih bebas, terserah kita."
Apa yang terjadi di video pun diakui akun @Nanang*** sebagai warga sekitar rest area bikin malu. "Saya sebagai warga sekitar situ, saya malu sendiri ngelihatnya," kata dia.
Di sisi lain, akun @Rizki*** memberi perspektif lain soal kejadian ini dan jika larangan itu benar ada.
"Tahu gak yang lebih seram bakal gimana? Ya, betul, orang-orang ini bakal ngambil sandal atau sepatu para pemudik yang lagi sholat di masjid atau mushola rest area itu terus bilang, 'Makanya kita di sini tuh buat ngamanin sandal, malah diusir'. Padahal mereka-mereka juga malingnya," ungkap dia.
Para pemudik yang hendak beribadah di masjid rest area dihadapkan pada situasi di mana alas kaki mereka harus dikenai biaya tambahan sebagai imbalan untuk jasa 'penitipan sandal bayangan'.
Kenapa dibilang bayangan, karena menurut informasi yang beredar, keberadaan parkir sandal itu tidak seharusnya ada. Terlebih, pihak masjid sudah menyediakan tempat penitipan sandal gratis.
Kabar ini tersebar di Twitter melalui akun @asmirzakovic. Dapat dilihat di video, sejumlah emak tampak emosi dan marah terhadap petugas rest area yang coba menertibkan parkir sandal tersebut.
Emak-emak membentak dan menarik-narik baju petugas rest area sebagai bentuk penolakan akan diterbitkannya sandal mereka. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memberi rasa nyaman ke pemudik.
Dari caption video yang tersebar pertama kali di TikTok oleh akun @poernomost, diketahui kalau warga sekitar rest area sengaja datang ke area masjid untuk kemudian memberi jasa penitipan sandal.
"Warga yang berdatangan ke rest area untuk menjaga sandal pemudik yang mau sholat di masjid, tapi diimbau petugas untuk tidak menitipkan (sandal) ke mereka, karena pernah ada kejadian sandal hilang," tulis si pembuat video, dikutip Rabu (19/4/2023).
"Dan (jika memakai jasa penitipan sandal itu) akan menarik lebih banyak warga (sekitar rest area) lebih banyak lagi untuk melakukan kegiatan serupa dan akan menimbulkan kepadatan di area masjid. Sudah disediakan tempat sandal gratis #mudik2023," tambah si pembuat video.
Aksi parkir sandal di rest area seperti ini menurut sebagian netizen sudah menjadi rahasia umum. Bahkan telah ada sejak 2009.
"Fenomena parkir sandal ini sudah ngalamin dari 2009. Sejak tol belum sepenuhnya nyambung. Kita lepas sandal, mereka langsung auto berebut merapikan," komen @wisnuhari***.
"Dipatok harga atau (bayar) seikhlasnya mas?" respons @asmirzakovic membaca komentar itu.
Dibalas oleh si netizen, "Zaman dulu ngasih bebas, terserah kita."
Apa yang terjadi di video pun diakui akun @Nanang*** sebagai warga sekitar rest area bikin malu. "Saya sebagai warga sekitar situ, saya malu sendiri ngelihatnya," kata dia.
Di sisi lain, akun @Rizki*** memberi perspektif lain soal kejadian ini dan jika larangan itu benar ada.
"Tahu gak yang lebih seram bakal gimana? Ya, betul, orang-orang ini bakal ngambil sandal atau sepatu para pemudik yang lagi sholat di masjid atau mushola rest area itu terus bilang, 'Makanya kita di sini tuh buat ngamanin sandal, malah diusir'. Padahal mereka-mereka juga malingnya," ungkap dia.
(tsa)