Potensi Besar Wisata Kebun Kopi dan Aroma Kopi Indonesia

Rabu, 20 Januari 2016 - 07:20 WIB
Potensi Besar Wisata Kebun Kopi dan Aroma Kopi Indonesia
Potensi Besar Wisata Kebun Kopi dan Aroma Kopi Indonesia
A A A
OSLO - Publik Norwegia telah disuguhi wisata kebun kopi dan aroma kopi andalan para micro roaster dalam Reiselivsmessen, ajang Pameran Wisata Terbesar di Norwegia, yang digelar di Oslo, tanggal 15 – 17 Januari 2016. Antusiasme dan apresiasi pengunjung terhadap tema bertema “A Journey through Indonesian Coffee Clusters”, paket wisata dan artisanal kopi yang dicecap cukup besar.

Demikian disampaikan Duta Besar RI untuk Norwegia di Oslo, Yuwono A. Putranto yang memantau selama 3 (tiga) hari penuh partisipasi KBRI Oslo yang berkolaborasi dengan Yayasan GreenIndonesia dan Smailing Tour.

Paket wisata yang dipromosikan adalah Coffee Java Lover Package; Yogyakarta Coffee and Heritage Package; Orangutans, Coffee and the Lake Package; Coffee Lover Adventure Package; dan Visiting Lambanapu East Sumba Package.

Sementara itu acara coffee tasting menampilkan beberapa jenis kopi yaitu jenis arabika Java Preanger, Mandailing, Gayo, Garut, dan jenis robusta Arjuna.

Dubes Yuwono mencatat banyak keinginan dari para pengunjung agar kopi-kopi dimaksud dapat hadir di pasaran Norwegia. Menindaklanjuti hal tersebut, KBRI Oslo beserta GreenIndonesia akan menggelar sesi coffee cupping dengan Norwegian Coffee Association pada tanggal 19 Januari 2016 di Oslo, guna menguji peluang kopi-kopi tersebut untuk menembus pasar kopi di Norwegia.

Selain itu, KBRI Oslo juga akan menindaklanjuti ketertarikan dan komitmen PATA Norway Chapter untuk bersama-sama mengembangkan potensi wisata kopi Indonesia melalui kegiatan workshop dan educational trip. Beberapa travel writer yang mengunjungi anjungan Indonesia juga telah menyediakan diri untuk membantu promosi tersebut melalui jalur media.

“Dapat dicatat pula sejumlah minat kunjungan paket wisata kopi dan Sumba Timur dalam format group/ kelompok besar yang akan ditindaklanjuti,” tutur Dubes Yuwono seperti dalam keterangan media resmi KBRI Oslo, Norwegia, yang diterima Sindonews.

Dalam Reiselivsmessen 2016 ini, KBRI Oslo memperoleh dukungan sukarela dari 3 (tiga) orang pecinta Indonesia yang bersedia menjadi presenter anjungan, yaitu Hilde S. Palladino (travel writer asal Norwegia), Per Hammerstad (underwater photographer asal Norwegia) dan Vladimir Cirjakovic (alumni beasiswa Darmasiswa dan alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) asal Serbia).

Meskipun Reiselivsmessen 2016 diselenggarakan di tengah-tengah kecenderungan lesunya ekonomi global yang berdampak pada kunjungan wisata dunia, namun dalam pantauan KBRI Oslo wisatawan Norwegia tidak terlalu banyak terkena dampak tersebut.

Karena wisman asal Norwegia, terutama golongan pendapatan menengah ke atas tetap mempertahankan tradisi berwisata. Seperti wisata dalam satu kelompok / keluarga, dengan waktu tinggal di atas 2 (dua) pekan, dan spending yang cukup besar.

Pengamatan ini sejalan dengan hasil survei yang dilakukan Dagbladet, media travel terbesar di Norwegia, yang menyatakan bahwa rata-rata rencana anggaran belanja wisata per rumah tangga masyarakat Norwegia pada tahun 2016 berkisar Nok 45.800 (USD 5.700).

Angka ini meningkat 23 persen dari pengeluaran kategori ini pada tahun 2015. Hasil survei ini mematahkan asumsi bahwa melemahnya mata uang Nok terhadap USD akan berdampak serius pada tradisi berwisata masyarakat Norwegia.

Sudah saatnya Indonesia melihat Norwegia sebagai pangsa pasar yang dapat menggenjot wisman tidak dalam persepektif jumlah kepala namun jumlah devisa, serta memastikan bahwa wisata Indonesia terus berada dalam radar publik Norwegia.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4510 seconds (0.1#10.140)