Ngabuburit Ramah Lingkungan Edukasi Warga Surabaya soal Cara Kelola Sampah Rumah Tangga
loading...
A
A
A
SURABAYA - Jumlah sampah plastik dari tahun ke tahun kian bertambah. Hal ini tentu menjadi masalah yang harus dituntaskan oleh berbagai pihak.
Menyoroti masalah tersebut, di bulan Ramadan ini PT Ajinomoto Indonesia bersama Rekosistem dan pemerintah Kecamatan Benowo, Surabaya, mengadakan acara bertajuk Ngabuburit Ramah Lingkungan Bersama Ajinomoto. Ini merupakan program lanjutan dari pembangunan fasilitas waste station yang dilakukan Rekosistem bekerja sama dengan Pemkot Surabaya pada Desember 2022.
Pada kesempatan ini, Direktur PT Ajinomoto Indonesia Yudho Koesbandryo menegaskan kembali komitmen perusahaannya dalam menjaga keasrian bumi.
“Menjalani usia yang lebih dari setengah abad, PT Ajinomoto Indonesia terus menguatkan komitmen untuk mendampingi masyarakat Indonesia dalam memberikan yang terbaik dengan terus berpegang teguh pada nilai Ajinomoto Shared Value (ASV) yang berfokus pada pilar health and wellbeing, food resources, dan global sustainability," beber Yudho melalui siaran pers belum lama ini.
"Melalui slogan global kami Eat Well, Live Well, Ajinomoto terus memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat Indonesia, sekaligus melangkah ke arah bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan," tambahnya.
Lebih jauh Yudho mengatakan, citra sebagai perusahaan yang peduli masalah kesehatan dan lingkungan di Indonesia juga diproyeksikan melalui beberapa inisiatif yang dilakukan oleh health provider Ajinomoto, sebutan untuk para karyawan Ajinomoto.
"Acara hari ini merupakan bentuk nyata partisipasi kami sebagai health provider dalam menjaga kelestarian bumi Indonesia,” ujarnya.
Sebagai salah satu bentuk kepedulian akan masalah sampah plastik yang jumlahnya setiap tahun kian bertambah, Ajinomoto Indonesia menghadirkan Ajinomoto paper packaging yang membantu mengurangi penggunaan bahan plastik untuk kemasannya hingga 30%.
Inisiatif ini juga diperkenalkan Hesty Sikadewi, Sauce & Seasoning Manager PT Ajinomoto Indonesia kepada 400 masyarakat Benowo yang hadir dalam acara tersebut.
“Menyoroti masalah sampah plastik, salah satu produk kami, AJI-NO-MOTO, ikut berkontribusi mengatasi sampah plastik dengan mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik pada kemasan. Selain itu untuk produk Masako, kami juga mengurangi material plastik pada header dan kemasan luar,” jelas Hesty.
Pada kesempatan tersebut, Rekosistem dan Ajinomoto membagikan informasi bagaimana sampah dapat diubah menjadi barang yang mendatangkan cuan. Selain itu, Rekosistem juga memberikan informasi cara mengelola sampah rumah tangga melalui pengelolaan kompos yang mudah dipraktikkan di keseharian.
Menurut COO & Co-Founder Rekosistem Joshua Valentino, sampah kemasan masih menjadi masalah pelik di Indonesia. Maka itu, Rekosistem hadir untuk menerapkan ekosistem berkelanjutan melalui jasa pengelolaan sampah dengan berfokus pada pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah.
"Salah satu cara yang dilakukan oleh Rekosistem adalah menyediakan akses daur ulang sampah dengan membangun waste station sehingga masyarakat dapat mendaur ulang sampah anorganik rumah tangga dengan mudah. Masyarakat bisa melakukan penyetoran melalui aplikasi, dengan terlebih dulu memilah, membersihkan, dan mengemas sampah daur ulangnya. Dengan melakukan penyetoran ini, masyarakat dapat dengan mudah ubah sampah jadi cuan," ungkap Joshua.
“Selain sampah anorganik, saya yakin teman-teman dalam skala rumah tangga menghasilkan sampah organik. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami juga ingin sharing praktik mengkompos sampah (organik) rumah tangga. Pasti hal ini akan sangat bermanfaat bagi teman-teman semua,” lanjutnya.
Menyoroti masalah tersebut, di bulan Ramadan ini PT Ajinomoto Indonesia bersama Rekosistem dan pemerintah Kecamatan Benowo, Surabaya, mengadakan acara bertajuk Ngabuburit Ramah Lingkungan Bersama Ajinomoto. Ini merupakan program lanjutan dari pembangunan fasilitas waste station yang dilakukan Rekosistem bekerja sama dengan Pemkot Surabaya pada Desember 2022.
Pada kesempatan ini, Direktur PT Ajinomoto Indonesia Yudho Koesbandryo menegaskan kembali komitmen perusahaannya dalam menjaga keasrian bumi.
“Menjalani usia yang lebih dari setengah abad, PT Ajinomoto Indonesia terus menguatkan komitmen untuk mendampingi masyarakat Indonesia dalam memberikan yang terbaik dengan terus berpegang teguh pada nilai Ajinomoto Shared Value (ASV) yang berfokus pada pilar health and wellbeing, food resources, dan global sustainability," beber Yudho melalui siaran pers belum lama ini.
"Melalui slogan global kami Eat Well, Live Well, Ajinomoto terus memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat Indonesia, sekaligus melangkah ke arah bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan," tambahnya.
Lebih jauh Yudho mengatakan, citra sebagai perusahaan yang peduli masalah kesehatan dan lingkungan di Indonesia juga diproyeksikan melalui beberapa inisiatif yang dilakukan oleh health provider Ajinomoto, sebutan untuk para karyawan Ajinomoto.
"Acara hari ini merupakan bentuk nyata partisipasi kami sebagai health provider dalam menjaga kelestarian bumi Indonesia,” ujarnya.
Sebagai salah satu bentuk kepedulian akan masalah sampah plastik yang jumlahnya setiap tahun kian bertambah, Ajinomoto Indonesia menghadirkan Ajinomoto paper packaging yang membantu mengurangi penggunaan bahan plastik untuk kemasannya hingga 30%.
Inisiatif ini juga diperkenalkan Hesty Sikadewi, Sauce & Seasoning Manager PT Ajinomoto Indonesia kepada 400 masyarakat Benowo yang hadir dalam acara tersebut.
“Menyoroti masalah sampah plastik, salah satu produk kami, AJI-NO-MOTO, ikut berkontribusi mengatasi sampah plastik dengan mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik pada kemasan. Selain itu untuk produk Masako, kami juga mengurangi material plastik pada header dan kemasan luar,” jelas Hesty.
Pada kesempatan tersebut, Rekosistem dan Ajinomoto membagikan informasi bagaimana sampah dapat diubah menjadi barang yang mendatangkan cuan. Selain itu, Rekosistem juga memberikan informasi cara mengelola sampah rumah tangga melalui pengelolaan kompos yang mudah dipraktikkan di keseharian.
Menurut COO & Co-Founder Rekosistem Joshua Valentino, sampah kemasan masih menjadi masalah pelik di Indonesia. Maka itu, Rekosistem hadir untuk menerapkan ekosistem berkelanjutan melalui jasa pengelolaan sampah dengan berfokus pada pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah.
"Salah satu cara yang dilakukan oleh Rekosistem adalah menyediakan akses daur ulang sampah dengan membangun waste station sehingga masyarakat dapat mendaur ulang sampah anorganik rumah tangga dengan mudah. Masyarakat bisa melakukan penyetoran melalui aplikasi, dengan terlebih dulu memilah, membersihkan, dan mengemas sampah daur ulangnya. Dengan melakukan penyetoran ini, masyarakat dapat dengan mudah ubah sampah jadi cuan," ungkap Joshua.
“Selain sampah anorganik, saya yakin teman-teman dalam skala rumah tangga menghasilkan sampah organik. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami juga ingin sharing praktik mengkompos sampah (organik) rumah tangga. Pasti hal ini akan sangat bermanfaat bagi teman-teman semua,” lanjutnya.
(tsa)