Once hingga Dewa Budjana Meriahkan Hari Kebangkitan Nasional Bertajuk Festival Kebangsaan di UNS Solo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo bekerjasama dengan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) menyelenggarakan event “Festival Kebangsaan” pada 21 Mei 2023. Acara tersebut guna memeriahkan perayaan Hari Kebangkitan Nasional di UNS Solo.
Ada tiga kegiatan utama dalam event ini, pertama Dialog Kebangsaan dengan tema “Musik Dalam Gerakan Kebangsaan”, yang akan menghadirkan narasumber Sujiwo Tejo (seniman dan budayawan), Alffi Rev (musisi), Raissa (penyanyi), Once Mekel (penyanyi), Prof Jamal Wiwoho (Rektor UNS).
Dialog Kebangsaan ini dilaksanakan di Auditorium kampus UNS pada jam 10.00 dan dipandu oleh Dr. Al Zastrouw (budayawan, akademisi dan Kepala Makara Art Center UI).
Para artis yang akan tampil dalam konser ini adalah Alffy Rev, grup musik Ki Ageng Ganjur, Dwiki Dharmawan, Gilang Ramadhan, Raissa Anggiani, Once Mekel dan Band dan Dewa Budjana.
Para Artis dan Musisi membawakan lagu dan komposisi musik yang bernuansa kebangsaan. Di sela-sela lagu diisi orasi kebangsaan oleh Dr. Al Zastrouw. Kegiatan Konser Kebangsaan dilaksanakan di Lapangan Rektorat kampus UNS pada jam 19.00 sampai sekitar 22.00 WIB.
Menurut Rektor UNS yang juga sebagai Dewan Pembina Majelis Rektor PTN Indonesia (MRPTNI), Prof. Jamal Wiwoho, event “Festival Kebangsaan” ini merupakan salah satu upaya menunaikan tugas kesejarahan kampus.
“Sejarah gerakan kebangsaan Indonesia dimotori oleh kalangan intelektual yang berbasis di kampus. Meski dimotori oleh kalangan kampus namun kesuksesan gerakan kebangsaan ini tidak lepas dari peran besar para musisi yang menciptakan lagu yang menggelorakan semangat kebangsaan.
Adapun beberapa musisi yang menggelorakan semangat kebangsaan tersebut diantaranya C. Simanjuntak, Amir Pasaribu, L. Manik, Binsar Sitompul, Alfred Simanjuntak, Nortier Simanungkalit, Kusbini, R.AJ. Sudjasmin, Ismail Marzuki, Haji Muthohar, J.A. Dungga dan lain-lain.
Selain itu ada WR Supratman yang menciptakan lagu Indonesia Raya yanag akhirnya menjadi lagu kebangsaan Indooesia. “Panggilan sejarah inilah yang melandasi mengapa UNS menggandeng PAPPRI dalam menyelenggarakan event Festival Kebangsaan ini. Ada akar historis yang menjadi landasan penyelenggaraan kali ini” kata Prof. Jamal.
Sependapat dengan Prof. Jamal ini begitu sejalan dengan pemikiran yang ada di PAPPRI. Menurut Dwiki Dharmawan, Sekjen PAPPRI, event Festival Kebangsaan ini sebagai upaya membangkitkan semangat Nasionalisme anak muda, terutama Generasi Z, yang saat ini mengalami tekanan arus liberalisme dan fundamentalisme sebagai dampak dari globalisasi.
“Untuk menjawab tantangan Nasionalisme di kalangan Generasi Z, Perguruan Tinggi dan para pelaku musik, sebagai dua entitas yang secara historis memiliki peran strategis dalam gerakan kebangsaan, perlu melakukan kolaborasi dan sinergi,” jelas Dwiki.
Hal senada juga disampaikan oleh Once Mekel, salah seorang pengurus DPP PAPPRI bidang Program. Menurut Once perlu ada jembatan dialog antara kaum muda terutama Generasi Z dengan generasi senior. Menurut Once ada kesenjangan imaginasi akan Nasionalisme antara Gnerasi Z dengan generasi yang lebih senior akibat perbedaan pengalaman hidup.
“Musik dapat menjadi jembatan dialog lintas generasi yang efektif dan inspiratif karena musik terkait dengan persoalan rasa dan hati. Itulah sebabnya kami mengambil tema “Musik Menjangkau Jiwa” jelas Once. “Melalui Musik kami ingin menjangkau jiwa anak bangsa lintas generasi. Untuk itu, event ini menampilkan pengisi acara dari generasi muda dengan generasi senior agar terbangun dialog antara keduanya," jelas Once.
Ada tiga kegiatan utama dalam event ini, pertama Dialog Kebangsaan dengan tema “Musik Dalam Gerakan Kebangsaan”, yang akan menghadirkan narasumber Sujiwo Tejo (seniman dan budayawan), Alffi Rev (musisi), Raissa (penyanyi), Once Mekel (penyanyi), Prof Jamal Wiwoho (Rektor UNS).
Dialog Kebangsaan ini dilaksanakan di Auditorium kampus UNS pada jam 10.00 dan dipandu oleh Dr. Al Zastrouw (budayawan, akademisi dan Kepala Makara Art Center UI).
Para artis yang akan tampil dalam konser ini adalah Alffy Rev, grup musik Ki Ageng Ganjur, Dwiki Dharmawan, Gilang Ramadhan, Raissa Anggiani, Once Mekel dan Band dan Dewa Budjana.
Para Artis dan Musisi membawakan lagu dan komposisi musik yang bernuansa kebangsaan. Di sela-sela lagu diisi orasi kebangsaan oleh Dr. Al Zastrouw. Kegiatan Konser Kebangsaan dilaksanakan di Lapangan Rektorat kampus UNS pada jam 19.00 sampai sekitar 22.00 WIB.
Menurut Rektor UNS yang juga sebagai Dewan Pembina Majelis Rektor PTN Indonesia (MRPTNI), Prof. Jamal Wiwoho, event “Festival Kebangsaan” ini merupakan salah satu upaya menunaikan tugas kesejarahan kampus.
“Sejarah gerakan kebangsaan Indonesia dimotori oleh kalangan intelektual yang berbasis di kampus. Meski dimotori oleh kalangan kampus namun kesuksesan gerakan kebangsaan ini tidak lepas dari peran besar para musisi yang menciptakan lagu yang menggelorakan semangat kebangsaan.
Adapun beberapa musisi yang menggelorakan semangat kebangsaan tersebut diantaranya C. Simanjuntak, Amir Pasaribu, L. Manik, Binsar Sitompul, Alfred Simanjuntak, Nortier Simanungkalit, Kusbini, R.AJ. Sudjasmin, Ismail Marzuki, Haji Muthohar, J.A. Dungga dan lain-lain.
Selain itu ada WR Supratman yang menciptakan lagu Indonesia Raya yanag akhirnya menjadi lagu kebangsaan Indooesia. “Panggilan sejarah inilah yang melandasi mengapa UNS menggandeng PAPPRI dalam menyelenggarakan event Festival Kebangsaan ini. Ada akar historis yang menjadi landasan penyelenggaraan kali ini” kata Prof. Jamal.
Sependapat dengan Prof. Jamal ini begitu sejalan dengan pemikiran yang ada di PAPPRI. Menurut Dwiki Dharmawan, Sekjen PAPPRI, event Festival Kebangsaan ini sebagai upaya membangkitkan semangat Nasionalisme anak muda, terutama Generasi Z, yang saat ini mengalami tekanan arus liberalisme dan fundamentalisme sebagai dampak dari globalisasi.
“Untuk menjawab tantangan Nasionalisme di kalangan Generasi Z, Perguruan Tinggi dan para pelaku musik, sebagai dua entitas yang secara historis memiliki peran strategis dalam gerakan kebangsaan, perlu melakukan kolaborasi dan sinergi,” jelas Dwiki.
Hal senada juga disampaikan oleh Once Mekel, salah seorang pengurus DPP PAPPRI bidang Program. Menurut Once perlu ada jembatan dialog antara kaum muda terutama Generasi Z dengan generasi senior. Menurut Once ada kesenjangan imaginasi akan Nasionalisme antara Gnerasi Z dengan generasi yang lebih senior akibat perbedaan pengalaman hidup.
“Musik dapat menjadi jembatan dialog lintas generasi yang efektif dan inspiratif karena musik terkait dengan persoalan rasa dan hati. Itulah sebabnya kami mengambil tema “Musik Menjangkau Jiwa” jelas Once. “Melalui Musik kami ingin menjangkau jiwa anak bangsa lintas generasi. Untuk itu, event ini menampilkan pengisi acara dari generasi muda dengan generasi senior agar terbangun dialog antara keduanya," jelas Once.
(hri)