Menyoal Tiket Coldplay, Partai Perindo Imbau Publik Tak Terjebak Harga Murah dan Hindari Pinjol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Nasional DPP Partai Perindo Ike Julies Tiati mewanti-wanti masyarakat tidak memaksakan diri untuk menonton konser Coldplay dengan meminjam ke jasa pinjaman uang online alias pinjol.
Seperti diketahui, war tiket Coldplay telah selesai dan muncul oknum-oknum penjual tiket atau calo tiket yang menawarkan dengan harga berkali-kali lipat dari harga resminya.
"Partai Perindo juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berutang kepada pinjol hanya untuk menonton Coldplay. Apalagi jika pinjaman tersebut berasal dari pinjol ilegal. Jangan sampai hanya karena ingin menonton Coldplay, masyarakat terjebak pinjol ilegal," kata Ike , Jumat (26/5/2023).
Ike Julies Tiati --yang dikenal publik sebagai mantan news anchor dengan nama Ike Suharjo itu merupakan Bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Sumatera Selatan II (Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Prabumulih, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir, Lahat, dan Empat Lawang)-- mengimbau jangan tergoda dengan harga tiket konser Coldplay harga murah.
Kepolisian mencatat, setidaknya sudah terdapat 60 laporan terkait penipuan tiket band asal Inggris tersebut.
"Partai Perindo mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap penipuan jasa titip pembelian tiket konser Coldplay. Pastikan untuk membeli tiket di platform resmi dan valid. Jangan tergiur dengan tawaran tiket dari oknum-oknum dan platform yang tidak resmi," ujar politisi perempuan Partai Perindo -- yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu.
Berbarengan dengan munculnya tiket Coldplay, OJK juga mencatat kenaikan jumlah permintaan pinjol.
Menurut Ike, banyaknya kasus penipuan tiket dan meningkatnya jumlah permintaan pinjol, karena remaja saat ini kerap kali khawatir merasa ketinggalan atas sesuatu atau populer dengan istilah Fear of Missing Out (FOMO).
Milenial akan memaksakan diri untuk menonton konser band dengan harga tiket yang mahal. Padahal, tidak banyak tahu tentang lagu dari band tersebut.
"Padahal, bagi masyarakat yang tidak mampu seharusnya jangan menghalalkan segala cara agar bisa membeli tiket konser tersebut. Lebih baik, uangnya digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat," tutup Ike.
Seperti diketahui, war tiket Coldplay telah selesai dan muncul oknum-oknum penjual tiket atau calo tiket yang menawarkan dengan harga berkali-kali lipat dari harga resminya.
"Partai Perindo juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berutang kepada pinjol hanya untuk menonton Coldplay. Apalagi jika pinjaman tersebut berasal dari pinjol ilegal. Jangan sampai hanya karena ingin menonton Coldplay, masyarakat terjebak pinjol ilegal," kata Ike , Jumat (26/5/2023).
Ike Julies Tiati --yang dikenal publik sebagai mantan news anchor dengan nama Ike Suharjo itu merupakan Bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Sumatera Selatan II (Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Prabumulih, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir, Lahat, dan Empat Lawang)-- mengimbau jangan tergoda dengan harga tiket konser Coldplay harga murah.
Kepolisian mencatat, setidaknya sudah terdapat 60 laporan terkait penipuan tiket band asal Inggris tersebut.
"Partai Perindo mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap penipuan jasa titip pembelian tiket konser Coldplay. Pastikan untuk membeli tiket di platform resmi dan valid. Jangan tergiur dengan tawaran tiket dari oknum-oknum dan platform yang tidak resmi," ujar politisi perempuan Partai Perindo -- yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu.
Berbarengan dengan munculnya tiket Coldplay, OJK juga mencatat kenaikan jumlah permintaan pinjol.
Menurut Ike, banyaknya kasus penipuan tiket dan meningkatnya jumlah permintaan pinjol, karena remaja saat ini kerap kali khawatir merasa ketinggalan atas sesuatu atau populer dengan istilah Fear of Missing Out (FOMO).
Milenial akan memaksakan diri untuk menonton konser band dengan harga tiket yang mahal. Padahal, tidak banyak tahu tentang lagu dari band tersebut.
"Padahal, bagi masyarakat yang tidak mampu seharusnya jangan menghalalkan segala cara agar bisa membeli tiket konser tersebut. Lebih baik, uangnya digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat," tutup Ike.
(nug)