Detail Pernyataan Baekhyun, Xiumin, dan Chen EXO tentang Putus Kontrak dengan SM Entertainment
loading...

Chen, Baekhyun, dan Xiumin EXO memberikan detail pernyataan hukumnya terkait pemutusan kontrak dengan SM Entertainment Foto/Newsen
A
A
A
SEOUL - Tiga member EXO yaitu Baekhyun, Xiumin, dan Chen mengajukan pemutusan kontrak eksklusif mereka dengan SM Entertainment lewat kuasa hukum ketiganya.
Mengutip Newsen, pernyataan pemutusan kontrak itu telah disampaikan pada 1 Juni 2023 kepada SM Entertainment melalui firma hukum Lin diwakili pengacara Lee Jae-hak. Alasannya adalah karena agensi tersebut tidak bisa memberikan transparansi atas hak material kepada ketiga artis.
"Sejak 21 Maret, kami telah mengajukan tujuh permintaan agar SM Entertainment memberikan dokumen penyelesaian yang transparan. Namun SM Entertainment tidak dapat memberikan dokumen yang diminta," tulis pengacara Lee Jae-jak.
Berikut ini detail pernyataan keberatan Baekhyun, Xiumin, dan Chen EXO terhadap SM Entertainment yang disampaikan lewat pengacara mereka.
1. Baekhyun, Xiumin, dan Chen EXO telah menjalankan aktivitas sebagai member EXO di bawah kontrak eksklusif yang panjang selama 12-13 tahun. Namun sepanjang kontrak tersebut, mereka hanya mendapatkan bayaran berdasarkan angka yang diajukan oleh SM Entertainment tanpa dukungan bukti dokumen yang transparan. Meski sudah mengajukan permintaan bukti dokumen beberapa kali, tapi agensi tidak menghiraukannya.
2. SM Entertainment memiliki kewajiban, baik berdasarkan kontrak eksklusif yang ada maupun Undang-Undang Promosi Industri Budaya (Cultural Industry Promotion Act) untuk memberikan data pelunasan dan dokumen pendukung, termasuk total pendapatan, biaya yang dapat dikurangkan, dan jumlah yang dapat dikurangkan.
Menurut ketentuan kontrak eksklusif, siklus penyelesaian dilakukan dua kali per tahun, yang artinya data penyelesaian dan dokumen pendukung juga harus diberikan dua kali selama setahun. Namun, selama 12 atau 13 tahun kontrak eksklusif, SM tidak pernah memberikan data penyelesaian dan dokumen pendukung tersebut dengan benar kepada para artis.
3. Kontrak eksklusif dilakukan atas dasar kepercayaan yang tinggi. Namun saat agensi gagal memberikan transparansi, maka artis tak bisa mengajukan keberatan untuk meminta haknya. Kegagalan untuk memberikan data penyelesaian adalah alasan untuk pemutusan kontrak eksklusif oleh ketiga artis.
4. Permintaan berulang kali untuk mendapatkan bukti formal telah dilakukan, dan SM Entertainment diberikan waktu hingga 31 Mei. Namun karena tidak ada pemberian bukti, maka ketiga artis memberikan pernyataan untuk memutuskan kontrak eksklusifnya dengan SM Entertainment per 1 Juni 2023.
5. Jika SM Entertainment membayarkan hak artis secara akurat, maka tidak ada alasan bagi agensi itu untuk menahan data penyelesaian dan dokumen pendukung. Fakta bahwa SM Entertainment tidak dapat memberikan data penyelesaian dan dokumen pendukung tersebut pada akhirnya menjadi bukti kuat bahwa agensi itu belum membayar jumlah penyelesaian kepada artis dengan benar. Sehubungan dengan hal ini, para artis bermaksud untuk mengambil semua tindakan hukum yang diperlukan, termasuk mengajukan tuntutan hukum yang menuntut catatan penyelesaian dan pembayaran yang akurat.
Mengutip Newsen, pernyataan pemutusan kontrak itu telah disampaikan pada 1 Juni 2023 kepada SM Entertainment melalui firma hukum Lin diwakili pengacara Lee Jae-hak. Alasannya adalah karena agensi tersebut tidak bisa memberikan transparansi atas hak material kepada ketiga artis.
"Sejak 21 Maret, kami telah mengajukan tujuh permintaan agar SM Entertainment memberikan dokumen penyelesaian yang transparan. Namun SM Entertainment tidak dapat memberikan dokumen yang diminta," tulis pengacara Lee Jae-jak.
Berikut ini detail pernyataan keberatan Baekhyun, Xiumin, dan Chen EXO terhadap SM Entertainment yang disampaikan lewat pengacara mereka.
1. Baekhyun, Xiumin, dan Chen EXO telah menjalankan aktivitas sebagai member EXO di bawah kontrak eksklusif yang panjang selama 12-13 tahun. Namun sepanjang kontrak tersebut, mereka hanya mendapatkan bayaran berdasarkan angka yang diajukan oleh SM Entertainment tanpa dukungan bukti dokumen yang transparan. Meski sudah mengajukan permintaan bukti dokumen beberapa kali, tapi agensi tidak menghiraukannya.
2. SM Entertainment memiliki kewajiban, baik berdasarkan kontrak eksklusif yang ada maupun Undang-Undang Promosi Industri Budaya (Cultural Industry Promotion Act) untuk memberikan data pelunasan dan dokumen pendukung, termasuk total pendapatan, biaya yang dapat dikurangkan, dan jumlah yang dapat dikurangkan.
Menurut ketentuan kontrak eksklusif, siklus penyelesaian dilakukan dua kali per tahun, yang artinya data penyelesaian dan dokumen pendukung juga harus diberikan dua kali selama setahun. Namun, selama 12 atau 13 tahun kontrak eksklusif, SM tidak pernah memberikan data penyelesaian dan dokumen pendukung tersebut dengan benar kepada para artis.
3. Kontrak eksklusif dilakukan atas dasar kepercayaan yang tinggi. Namun saat agensi gagal memberikan transparansi, maka artis tak bisa mengajukan keberatan untuk meminta haknya. Kegagalan untuk memberikan data penyelesaian adalah alasan untuk pemutusan kontrak eksklusif oleh ketiga artis.
4. Permintaan berulang kali untuk mendapatkan bukti formal telah dilakukan, dan SM Entertainment diberikan waktu hingga 31 Mei. Namun karena tidak ada pemberian bukti, maka ketiga artis memberikan pernyataan untuk memutuskan kontrak eksklusifnya dengan SM Entertainment per 1 Juni 2023.
5. Jika SM Entertainment membayarkan hak artis secara akurat, maka tidak ada alasan bagi agensi itu untuk menahan data penyelesaian dan dokumen pendukung. Fakta bahwa SM Entertainment tidak dapat memberikan data penyelesaian dan dokumen pendukung tersebut pada akhirnya menjadi bukti kuat bahwa agensi itu belum membayar jumlah penyelesaian kepada artis dengan benar. Sehubungan dengan hal ini, para artis bermaksud untuk mengambil semua tindakan hukum yang diperlukan, termasuk mengajukan tuntutan hukum yang menuntut catatan penyelesaian dan pembayaran yang akurat.
Lihat Juga :