Muncul Fenomena Salju di Gunung Bromo, Wisatawan Berbondong-bondong Ingin Menyaksikan
loading...
A
A
A
MALANG - Kawasan Wisata Gunung Bromo dalam momen liburan saat ini ramai dikunjungi wisatawan. Salah satu yang menyita perhatian wisatawan adalah kemunculan embun upas atau frost yang menyerupai salju.
Menurut Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Septi Eka Wardani, embun upas alias frost yang muncul selalu menjadi magnet bagi wisatawan .
"Tetap dibatasi sesuai kuota, untuk hari ini saja itu kurang lebih ada sekitar 2.022 pengunjung. Untuk suhunya bisa sampai minus atau pada titik beku air atau suhunya sekitar mendekati 0 derajat celsius," jelas Septi ketika dihubungi pada Jumat (2/6/2023).
Lebih lanjut, Septi mengutarakan jika jumlah kunjungan tahun ini ampai akhir Mei 2023 sekitar 171.858 orang. Dari jumlah itu sekitar 3.000 di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.
(Foto: istimewa)
"Untuk wisman sekitar 3.000 pengunjung, memang tertarik untuk melihat embun beku, hari-hari inilah saatnya yang tepat," ujarnya.
Kendati demikian, Septi menyebutkan jika munculnya fenomena frozen tidak akan setiap hari. Sehingga, tidak semua pengunjung bisa menikmatinya. Apalagi kemunculannya juga bergantung pada kondisi suhu dan cuaca yang ada di lokasi wisata.
"Saya juga tidak bisa menjanjikan bahwa setiap hari embun beku ini ada, karena kemunculannya sangat bergantung pada kondisi suhu dan cuaca pada saat tersebut," tuturnya.
Sebagai informasi, fenomena salju atau frost memang kerap muncul saat memasuki musim kemarau di kawasan Gunung Bromo dan Semeru.
(Foto: istimewa)
Suhu udara yang dingin mencapai angka 8 derajat sampai 12 derajat saat siang hari, dan 0 derajat sampai 7 derajat saat malam hingga pagi hari diduga menjadi penyebab munculnya fenomena salju.
Gunung Bromo merupakan salah satu kawasan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang dikelola Balai Besar TNBTS. Ada empat kabupaten yang menjadi pintu masuk kawasan TNBTS, yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang.
(Foto: istimewa)
Sementara itu, seorang pelaku usaha travel wisata Bromo, Rio Ananda Putra menyampaikan bahwa terdapat kenaikan signifikan terhadap pengunjung wisatawan yang menuju ke Gunung Bromo dan Semeru. Terlebih di momen-momen liburan seperti saat ini.
"Ada kenaikan 60 persen lebih memang dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata pengunjung bawa mobil sendiri," kata Rio, yang juga menyewakan jeep ke Gunung Bromo.
Menurut Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Septi Eka Wardani, embun upas alias frost yang muncul selalu menjadi magnet bagi wisatawan .
"Tetap dibatasi sesuai kuota, untuk hari ini saja itu kurang lebih ada sekitar 2.022 pengunjung. Untuk suhunya bisa sampai minus atau pada titik beku air atau suhunya sekitar mendekati 0 derajat celsius," jelas Septi ketika dihubungi pada Jumat (2/6/2023).
Lebih lanjut, Septi mengutarakan jika jumlah kunjungan tahun ini ampai akhir Mei 2023 sekitar 171.858 orang. Dari jumlah itu sekitar 3.000 di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.
(Foto: istimewa)
"Untuk wisman sekitar 3.000 pengunjung, memang tertarik untuk melihat embun beku, hari-hari inilah saatnya yang tepat," ujarnya.
Kendati demikian, Septi menyebutkan jika munculnya fenomena frozen tidak akan setiap hari. Sehingga, tidak semua pengunjung bisa menikmatinya. Apalagi kemunculannya juga bergantung pada kondisi suhu dan cuaca yang ada di lokasi wisata.
"Saya juga tidak bisa menjanjikan bahwa setiap hari embun beku ini ada, karena kemunculannya sangat bergantung pada kondisi suhu dan cuaca pada saat tersebut," tuturnya.
Sebagai informasi, fenomena salju atau frost memang kerap muncul saat memasuki musim kemarau di kawasan Gunung Bromo dan Semeru.
(Foto: istimewa)
Suhu udara yang dingin mencapai angka 8 derajat sampai 12 derajat saat siang hari, dan 0 derajat sampai 7 derajat saat malam hingga pagi hari diduga menjadi penyebab munculnya fenomena salju.
Gunung Bromo merupakan salah satu kawasan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang dikelola Balai Besar TNBTS. Ada empat kabupaten yang menjadi pintu masuk kawasan TNBTS, yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang.
(Foto: istimewa)
Sementara itu, seorang pelaku usaha travel wisata Bromo, Rio Ananda Putra menyampaikan bahwa terdapat kenaikan signifikan terhadap pengunjung wisatawan yang menuju ke Gunung Bromo dan Semeru. Terlebih di momen-momen liburan seperti saat ini.
Baca Juga
"Ada kenaikan 60 persen lebih memang dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata pengunjung bawa mobil sendiri," kata Rio, yang juga menyewakan jeep ke Gunung Bromo.
(nug)