Apa Itu Operasi Bariatrik? Kenali Tujuan dan Dampaknya

Kamis, 22 Juni 2023 - 10:20 WIB
loading...
Apa Itu Operasi Bariatrik? Kenali Tujuan dan Dampaknya
Operasi Bariatrik. Foto/Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Operasi bariatrik baru-baru ini cukup populer di kalangan masyarakat. Pasalnya, prosedur bedah ini disebut-sebut bisa membantu pasien obesitas untuk menurunkan berat badan hingga terhindar dari penyakit komplikasi.

Hal ini lantas membuat banyak orang jadi dibuat penasaran dengan prosedur operasi bariatrik beserta tujuan dan dampak yang ditimbulkannya. Nah, agar tidak keliru, berikut informasi selengkapnya.

Bariatrik sendiri berasal dari kata Baros yang berarti ‘berat’ atau ‘besar’. Jadi, bariatrik merupakan bagian ilmu bedah yang berkecimpung dalam penanganan pasien-pasien dengan berat badan berlebih.

Dalam hal ini, ‘berlebih’ memiliki arti yang cukup mendalam. Bedah bariatrik diindikasikan pada pasien yang memiliki indeks massa tubuh (berat badan dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat) di atas 37,5 kg/m2.



Artinya bila seseorang dengan tinggi 165 sentimeter, maka BMI 37,5 adalah 102 kg. Dengan berat sedemikan, sungguh sulit untuk menurunkan berat hingga ke berat idealnya, yaitu 62 kilogram. Pasien itulah yang memerlukan bantuan pembedahan, yakni bedah bariatrik.

Pada prinsipnya, bedah bariatrik dilakukan dengan pemotongan sebagian organ lambung untuk mengurangi kapasitas lambung. Dengan cara ini, kemampuan lambung dalam menampung jumlah makanan dan penyerapannya menjadi lebih minim dan terbatas.

Seiring dengan hal itu, jumlah hormon lapar/napsu makan (hormon Ghrelin) pun menurun. Hormon ini banyak diproduksi di bagian lambung yang dipotong dan tidak digunakan lagi.

Tujuan Operasi Bariatrik

Bedah bariatrik tak hanya sekadar mampu menurunkan berat badan pasien yang mengalami obesitas berat dengan instan.



Prosedur ini juga disebut-sebut mampu memperbaiki metabolisme tubuh pasien dan mencegah terjadinya berbagai macam penyakit.

Apalagi, pasien dengan berat badan berlebih akan memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk mengidap berbagai macam penyakit, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner, gagal ginjal, infertilitas, dan banyak lagi lainnya.

Harapan hidup seorang dengan obesitas morbid (obesitas parah) juga akan mengalami penurunan hingga sepuluh tahun dibandingkan teman-teman seusianya yang tidak memiliki berat badan berlebih.

Dalam beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa lebih dari 90% penderita obesitas yang menjalani operasi bariatrik mengalami penurunan berat badan dan mempertahankan berat badannya setidaknya 1-5 tahun.

Selain itu, pasien yang telah menjalani bedah bariatrik memiliki usia harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan penderita yang tidak menjalani operasi. Hal ini dikarenakan penyakit komplikasi akibat obesitas juga dapat diminimalisir.

Dampak Operasi Bariatrik

Menjalani bedah bariatrik merupakan perjuangan dan komitmen seumur hidup antara pasien dengan tim bariatrik untuk mendapatkan berat badan ideal dan metabolisme tubuh yang baik.

Metabolisme tubuh yang baik berarti tubuh dapat memproses gula dengan baik, mempertahankan tekanan darah yang normal, menjaga tingkat lemak tubuh dalam batas yang normal. Semua aspek metabolisme tubuh biasanya akan mengalami perbaikan setelah pembedahan bariatrik.

Meski begitu, segala bentuk prosedur medis bukan berarti tidak memiliki dampak atau risiko sama sekali. Sama halnya seperti operasi lainnya di dalam perut, operasi bariatrik juga memiliki beberapa risiko walaupun mungkin terjadi sangat kecil.

Berikut beberapa diantaranya :

- Infeksi.
- Pendarahan.
- Terbentuknya emboli.
- Kebocoran pada lambung atau usus yang dijahit.
- Kesulitan bernapas.

Dalam jangka panjang, bedah bariatrik juga memiliki risiko seperti:

- Timbul masalah kesehatan karena gangguan penyerapan nutrisi.
- Mengalami kesulitan makan dan sering mual, diare, berkeringat, pusing, serta lemas setelah makan.
- Muncul batu empedu karena penurunan berat badan yang drastis dalam waktu cepat.
- Mengalami hernia.
- Muncul luka atau lubang di saluran cerna.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3326 seconds (0.1#10.140)