Soal Aksi Pemalakan Wisman di Bali, Kemenparekraf Sebut Bisa Berdampak Bagi Pariwisata Indonesia

Senin, 26 Juni 2023 - 21:05 WIB
loading...
Soal Aksi Pemalakan...
Tangkapan layar video wisatawan mancanegara (wisman) yang dipalak saat menumpangi taksi online di kawasan Cangu, Bali. Foto/Tiktok @14081990_
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf ) turut menaggapi terkait viralnya video wisatawan mancanegara (wisman) yang dipalak saat menumpangi taksi online di kawasan Cangu, Bali.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan, kejadian tersebut dapat mencoreng nama baik Bali. Sebab, Pulau Dewata tersebut merupakan salah satu destinasi unggulan di Indonesia, yang paling banyak dikunjungi oleh wisman.

"Kami tentunya sangat menyesalkan, munculnya kembali aksi pemerasan atau pemalakan kepada wisman oleh oknum di Bali dan viral di media sosial. Kejadian ini dikhawatirkan, tentunya akan berdampak citra buruk terhadap pariwisata Indonesia khususnya Bali," katanya dalam Weekly Brief with Sandi Uno secara virtual, Senin (26/06/2023).

Nia menyebut kejadian ini sangat tidak sesuai keramahtamahan, serta prinsip-prinsip pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan pariwisata di Indonesia, terlebih Bali menjadi pintu masuk bagi banyak wisman.



Nia mengatakan, Bali adalah main tourist attraction atau destinasi yang gencar mempromosikan sebagai destinasi pariwisata berkualitas, berkelanjutan yang aman dan nyaman bagi turis di seluruh dunia.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun menambahkan, pihaknya sudah menindak tegas pelaku pemalakan tersebut. Di mana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, guna menciptakan lingkungan pariwisata yang berkualitas, aman, nyaman dan menyenangkan.

Ia juga mengatakan, saat ini pihaknya juga telah dibentuk satuan tugas (satgas) di setiap daerah guna menjaga keamanan dan kenyamanan turis dalam berwisata.

"Dalam Satgas itu ada beberapa elemen maupun baik itu vertikal maupun pengelola daerah kami, karena arahan pimpinan agar bergerak cepat ketika ada sopir yang itu," terangnya.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2614 seconds (0.1#10.140)