Pakar Keselamatan Berkendara Kritisi Sulitnya Lintasan Ujian Praktik SIM C

Senin, 03 Juli 2023 - 08:30 WIB
loading...
Pakar Keselamatan Berkendara Kritisi Sulitnya Lintasan Ujian Praktik SIM C
Praktik ujian SIM C jadi momok menakutkan karena dinilai sangat sulit. Foto: dok SINDONews
A A A
JAKARTA - Viral ujian praktek SIM C jadi momok bagi pemohon saat ini. Mengapa? Karena banyak yang tidak lolos dalam tahap tersebut sehingga harus mengulang beberapa kali. Itu karena lintasan yang dibuat sangat kecil dan butuh kemampuan berkendara yang sangat baik.

Hal tersebut dikritisi oleh Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana. Menurutnya, lintasan yang ada saat ini tak sesuai dengan kondisi jalan di Indonesia. Ini terjadi karena tidak ada koordinasi antara kepolisian dengan praktisi keselamatan berkendara.

“Berdasarkan pandangan saya, lintasan yang dibuat oleh polisi tak sesuai standard jalan raya di Indonesia. Kemudian penilaian ujian lulus atau tidak lulus, parameternya juga tidak jelas,” kata Sony saat dihubungi SINDONews.

Kesulitan utama para pemohon SIM C saat melakukan ujian praktek adalah melewati jalur zig zag dan angka 8. Mereka tidak boleh menurunkan kaki dan menyentuh pembatas pada lintasan dengan lebar sekitar 50 cm.

Sony menegaskan bahwa lintasan zig zag dan angka 8 merupakan dasar dalam berkendara sepeda motor yang memang perlu dikuasai. Namun, jalur yang disediakan harus disesuaikan dengan kondisi sesungguhnya di lapangan.

“Ini penting, zig zag dan angka 8 itu kan dasar. Kalau untuk angka 8, itu tidak perlu diberi batasan. Dibebaskan saja, berputar sejauh-jauhnya dalam batas jalan raya berapa sih lebarnya. Kalau kita U-turn itu bisa 6-8 meter loh. Dan orang U-turn kakinya tidak turun, tidak mungkin,” ujarnya.

Menurutnya, pihak kepolisian seharusnya menggandeng praktisi keselamatan berkendara yang sudah hapal betul seperti apa kondisi sesungguhnya di jalan raya. Ini akan membuat ujian praktek SIM C lebih realistis bagi pemohon.



“Ini hal-hal mudah yang menurut saya temen-temen polisi tidak melibatkan praktisi keselamatan untuk mengedukasi, ‘ini gimana sih buatnya?’. Karena temen-temen praktisi gak pernah diajak ngobrol, tiba-tiba sudah jadi treknya sudah jadi,” ucapnya.

Seperti diketahui, apabila gagal dalam ujian dalam pembuatan SIM, maka pemohon harus datang dua pekan berikutnya untuk melakukan ujian kembali. Masa tunggu tersebut juga dinilai terlalu lama, sehingga diwacanakan untuk mengulang ujian padahariitujuga.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2064 seconds (0.1#10.140)