Pengabdian Dokter untuk Morotai, Latih Deteksi Dini Penyakit Kardiovaskular hingga Cegah Stunting

Senin, 17 Juli 2023 - 22:22 WIB
loading...
Pengabdian Dokter untuk...
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bekerja sama dengan RS Harapan Kita, RS Universitas Indonesia, dan TNI-AU akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bekerja sama dengan RS Harapan Kita, RS Universitas Indonesia, dan TNI-AU akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, pada 20 Juli 2023.

Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat dan Riset Kardiovaskular Kabupaten Pulau Morotai dr. Ade Meidian Ambari, SpJP, FIHA memaparkan, rangkaian kegiatan yang akan dilakukan antara lain pelatihan dan peningkatan kompetensisecara gratis bagi tenaga medis seperti Advanced Cardiac Life Support (ACLS), Basic Cardiac Life Support (BCLS), Bantuan Hidup Dasar (BHD), serta pelatihan EKG dasar dan kegawatan kardiovaskular. Pelatihan ini sangat penting khususnya bagi dokter umum dan perawat karena sebagian besar kasus kegawatdaruratan kerap berkaitan dengan bidang kardiovaskular seperti henti jantung, serangan jantung, edema paru, serta gangguan irama jantung maligna.

"Kendala jarak dan kurangnya tenaga profesional untuk dapat menjadi instruktur pelatihan ini sering dikeluhkan oleh para tenaga medis yang menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pulau Morotai," kata dr. Ade di Jakarta, Senin (17/7/2023).

"Kami juga mengadakan penyuluhan secara langsung untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat awam tentang hipertensi, penyakit jantung reumatik, dan faktor risiko penyakit kardiovaskular dengan sasaran masyarakat awam, pegawai pemerintahan, personil TNI, kader masyarakat, pelajar, dan mahasiswa," tambahnya.

Kegiatan ini, lanjut dr. Ade, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat di Kabupaten Morotai akan faktor risiko penyakit kardiovaskular serta deteksi dini penyakit jantung reumatik dan kongenital, sehingga bisa membantu menurunkan angka kejadian penyakit kardiovaskular dan juga stunting di Kabupaten Pulau Morotai.

“Pada kesempatan kali ini, kami juga menghadirkan modalitas ekokardiografi sebagai pemeriksaan
penunjang deteksi dini dari berbagai jenis kelainan kardiovaskular. Ekokardiografi merupakan suatu alat
diagnostik non-invasif yang menggunakan modalitas gelombang suara (ultrasound) untuk menghasilkan
gambaran struktur dan informasi fungsi jantung, hingga kondisi pembuluh darah," urai dr. Ade.

"Adanya metode pemeriksaan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dengan proses skrining lanjut di tahapan primer sehingga membantu mendeteksi secara dini adanya kelainan kardiovaskular pada kelompok populasi berisiko dalam kegiatan ini. Tidak hanya dalam bidang medis," lanjutnya.

Tak sampai di situ, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Universitas Indonesia bersama mitra juga akan membangun sistem pompa dan penampungan air bersih di Desa Waringin agar kegiatan ini dapat memberikan kebermanfaatan secara langsung bagi masyarakat Pulau Morotai dalam jangka panjang.

“Besar harapan kami kegiatan ini dapat menjadi perintis dalam menunjukkan peran dokter jantung untuk bangsa Indonesia, tidak hanya dalam deteksi dini dan penanganan penyakit kardiovaskular, namun juga membantu mengatasi permasalahan stunting yang menjadi perhatian negara," kata dr. Renan Sukmawan, ST, PhD, SpJP(K), MARS, Ketua Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

"Kami mengharapkan terwujudnya pemerataan kesejahteraan masyarakat, khususnya bidang kesehatan kardiovaskular sehingga masyarakat di seluruh pelosok Indonesia bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang merata dan mampu mencegah munculnya penyakit kardiovaskular dan juga kejadian stunting," tambahnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Jantung RS Harapan Kita sekaligus Koordinator Tim Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dr. Bambang Widyantoro, SpJP(K), PhD menjelaskan, hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gangguan pembuluh darah lainnya. Dengan pergeseran pola gaya hidup yang kerap ditemukan di berbagai kelompok masyarakat belakangan ini, penting bagi kita untuk memahami pola gaya hidup yang baik, serta pemantauan tekanan darah secara rutin.

“Tidak hanya itu, penyakit jantung juga dapat ditemui pada populasi anak-anak, khususnya penyakit jantung reumatik dan kongenital yang sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang. Pencegahan dan deteksi dini yang baik diharapkan dapat mengoptimalkan potensi generasi muda Indonesia, khususnya di Kabupaten Kepulauan Morotai," terang dr. Bambang.

"Dengan mendeteksi, mengelola hipertensi dan penyakit jantung secara dini, kita dapat mencegah komplikasi serius serta mempromosikan kesehatan jantung yang optimal dan berkelanjutan,” pungkasnya.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1322 seconds (0.1#10.140)