Film Barbie Punya Rating 13 Tahun ke Atas, LSF Soroti Orangtua yang Bawa Anak ke Bioskop
loading...
Film Barbie. Foto/Warner Bros. Pictures/YouTube/C.Net
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Sensor Film (LSF) telah menetapkan film live action Barbie dengan rating 13 tahun ke atas. Dengan kata lain, anak-anak di bawah usia 13 tahun tak boleh menyaksikannya.
Namun, faktanya masih banyak masyarakat khususnya orangtua yang mengajak putra putri mereka di bawah usia 13 tahun itu untuk menonton film Barbie.
Ketua LSF, Rommy Fibri Hardianto pun menyoroti fenomena ini. Ia menegaskan bahwa pihak LSF sudah menetapkan rating film Barbie di 13 tahun ke atas.
“LSF sudah menetapkan klasifikasi di 13 tahun ke atas. Adapun anak-anak yang masih dibawa ke bioskop (untuk menonton Barbie) mungkin karena orangtuanya mengira bahwa ini adalah film animasi,” ungkap Rommy saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (24/7/2023).
Rommy pun tak heran bila masih ada orangtua yang membawa anak mereka di bawah usia 13 tahun untuk menyaksikan film live action Barbie.
Pasalnya, nuansa film Barbie yang ceria dan identik dengan anak-anak membuat orangtua tak paham bahwa film tersebut justru mengandung beberapa adegan yang tak perlu dilihat oleh anak-anak.
Merespons hal ini, Rommy pun meminta orangtua lebih hati-hati dan memeriksa terlebih dahulu rating film sebelum disaksikan bersama anak-anak. Rommy juga mengatakan sudah mengimbau pihak bioskop untuk mengingatkan penontin film Barbie terkait rating tersebut.
“Kami mengimbau agar para orangtua memerhatikan klasifikasi usia khususnya di film Barbie ini,” jelas Rommy.
“Kami juga sudah meminta bioskop agar mengingatkan para orangtua yang membawa anak-anak ketika menonton film Barbie dan juga film-film lainnya,” tambah Rommy.
Sebagai informasi, film live action Barbie mengandung beberapa adegan pelecehan seksual sehingga film ini mendapat rating PG-13 atau boleh ditonton untuk usia 13 tahun ke atas.
Dilansir The Direct, British Board of Film Classification (BBFC) pun menetapkan rating usia 13 tahun ke atas untuk film Barbie karena ada beberapa adegan seperti pria yang memukul bokong Barbie. Hal itu jelas tak bisa disaksikan oleh anak-anak di bawah usia 13 tahun.
Namun, faktanya masih banyak masyarakat khususnya orangtua yang mengajak putra putri mereka di bawah usia 13 tahun itu untuk menonton film Barbie.
Ketua LSF, Rommy Fibri Hardianto pun menyoroti fenomena ini. Ia menegaskan bahwa pihak LSF sudah menetapkan rating film Barbie di 13 tahun ke atas.
“LSF sudah menetapkan klasifikasi di 13 tahun ke atas. Adapun anak-anak yang masih dibawa ke bioskop (untuk menonton Barbie) mungkin karena orangtuanya mengira bahwa ini adalah film animasi,” ungkap Rommy saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (24/7/2023).
Rommy pun tak heran bila masih ada orangtua yang membawa anak mereka di bawah usia 13 tahun untuk menyaksikan film live action Barbie.
Pasalnya, nuansa film Barbie yang ceria dan identik dengan anak-anak membuat orangtua tak paham bahwa film tersebut justru mengandung beberapa adegan yang tak perlu dilihat oleh anak-anak.
Merespons hal ini, Rommy pun meminta orangtua lebih hati-hati dan memeriksa terlebih dahulu rating film sebelum disaksikan bersama anak-anak. Rommy juga mengatakan sudah mengimbau pihak bioskop untuk mengingatkan penontin film Barbie terkait rating tersebut.
“Kami mengimbau agar para orangtua memerhatikan klasifikasi usia khususnya di film Barbie ini,” jelas Rommy.
“Kami juga sudah meminta bioskop agar mengingatkan para orangtua yang membawa anak-anak ketika menonton film Barbie dan juga film-film lainnya,” tambah Rommy.
Sebagai informasi, film live action Barbie mengandung beberapa adegan pelecehan seksual sehingga film ini mendapat rating PG-13 atau boleh ditonton untuk usia 13 tahun ke atas.
Dilansir The Direct, British Board of Film Classification (BBFC) pun menetapkan rating usia 13 tahun ke atas untuk film Barbie karena ada beberapa adegan seperti pria yang memukul bokong Barbie. Hal itu jelas tak bisa disaksikan oleh anak-anak di bawah usia 13 tahun.
(hri)
Lihat Juga :
