Masak Sehat dan Hemat Cegah Stunting, MNC Peduli dan Park Hyatt Ajak Masterchef Demo Masak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salah satu poin penting dalam pencegahan stunting adalah dengan asupan makanan sehat.
Makanan dengan protein hewani yang dianjurkan pemerintah untuk dikonsumsi, di antaranya memiliki zat gizi, lengkap seperti asam amino, mineral dan vitamin yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain itu, protein nabati dan makanan berserat juga dibutuhkan untuk memenuhi mineral dan vitamin yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan balita. Tidak selalu mahal, memasak makanan sehat dengan bergizi bisa dilakukan dengan biaya yang murah.
Hal inilah yang mendasari MNC Peduli untuk berkolaborasi dengan Park Hyatt Jakarta dan Masterchef Indonesia, seperti Gio MasterChef, Fani MasterChef dan Yulita MasterChef untuk memberikan demo masak bertajuk “Masak Sehat dan Hemat Cegah Stunting, Menuju Generasi Indonesia Emas 2045”.
Kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan Badminton Jl. Binatu 1, Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat pada Kamis (10/8/2023). Demo masak ini diikuti oleh 50 peserta yang merupakan ibu hamil dan orang tua dari balita setempat.
Dengan menu dari Park Hyatt Jakarta, Gio MasterChef mengajarkan peserta untuk memasak hati ayam semur. Ada juga Fani MasterChef yang turut mengajarkan peserta untuk memasak tumis sawi hijau jagung dan tahu goreng bawang putih. Lalu pada sesi terakhir, Yulita MasterChef mengajarkan peserta untuk memasak ayam goreng lengkuas.
Selagi memasak, para MasterChef juga menjelaskan kadungan nutrisi yang ada pada bahan masakan dan juga manfaatnya dalam tumbuh kembang balita.
“Jadi kalau tahu goreng itu nggak perlu sampai deep fried banget. Minyaknya nggak usah banyak, tapi panasnya harus cukup panas sekitar 160-170 derajat. Dan juga jangan terlalu sering diaduk biar nggak pecah,” papar Fani MasterChef, sambil memasak di hadapan para warga.
Kalau misal untuk tumis sayurannya, jangan cepat-cepat masukin air, biarin aja dia mateng bagian luarnya dulu, jadi terakhir ketika mau seasoning baru dikasih air supaya dia warnanya bagus, teksturnya masih berasa, dan rasanya masih oke,” ujar dia.
Usai demo masak di hadapan warga, Fani lantas mengaku senang dan puas melihat antusiasme warga disana yang tampak memperhatikan dirinya ketika memasak tumis sawi hijau jagung dan tahu goreng bawang putih, serta menjelaskan terkait manfaat makanan sehat.
Terlebih, ia juga mengaku baru sadar bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum teredukasi tentang masakan sehat untuk pencegahan stunting.
“Tadinya kan aku pikir kalau misalnya daerah Jakarta kan mungkin udah tau lah ya masak. Tapi ternyata di beberapa daerah banyak yang nggak tau apa itu stunting, apa itu gizi, gimana cara membuatnya, dan aku cukup senang dengan antusias dari masyarakat karena mereka benar-benar mau dengerin dan juga mau bertanya dan berinteraksi,” ujar Fani saat diwawancara.
Fani lantas berharap, agar kegiatan demo masak masakan sehat yang ia lakukan bersama dengan finalis MasterChef lain bisa lebih mengedukasi warga Jakarta untuk bisa memasak makanan sehat dan bergizi dengan cara yang lebih ekonomis.
“Harapan aku sih dengan adanya kegiatan demo masak ini, para warga jadi tahu yah bahwa sehat itu nggak usah mahal, yang penting cara pembuatannya dan juga cara memilih bahan serta cara mengolahnya,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Gio MasterChef. Ia berharap, demo masak yang ia lakukan di depan warga, khususnya ibu-ibu yang memiliki anak tersebut bisa bermanfaat untuk mengedukasi mereka.
“Tadi antusiasme warga seru banget ya. Seru banget bisa masak depan ibu-ibu disini. Dan mereka tuh benar-benar meratiin apa yang kita lakuin, apa yang kita jelasin, pokoknya semoga aku berharap, apa yang aku jelasin, bisa berguna lah bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Camat Gambir, Andri Ferdian turut mengapresiasi kegiatan demo masak ini karena bisa mengedukasi masyarakat sekitar terkait bagaimana mengolah makanan sehat untuk pencegahan stunting.
“Kami dari kecamatan Gambir, sangat mengapresiasi kegiatan MNC Peduli di RW 08 Petojo Utara, dimana tema kali ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mengolah makanan sehat dan hemat, untuk mencegah stunting dimana diisi oleh chef berbakat dari MasterChef RCTI,” tutur Andri, saat diwawancara.
“Mereka tadi memberikan tips dan juga ilmu dalam mengolah masakan sehingga tidak hanya yang mahal-mahal saja yang mempunyai gizi tinggi, tapi juga tadi ada hati ayam, kemudian tahu itu bisa jadi sumber protein yang bisa membuat tubuh anak-anak kita tetap sehat dan juga hemat tentunya,” katanya.
Andri lantas berharap, agar kegiatan ini bisa terus dilakukan dan bisa melibatkan berbagai pihak untuk bisa bahu membahu dalam penanganan masalah stunting yang masih kerap terjadi di wilayah Jakarta, khususnya di kecamatan Gambir.
“Harapannya tentu dalam kegiatan penanganan stunting ini kami sangat membutuhkan kolaborasi dari masing-masing para pengusaha dan juga donatur yang bisa memberikan bantuan kepada anak-anak yang mengalami stunting, terutama di kecamatan Gambir,” tuturnya.
“Karena saat ini saja sampai bulan Juli kemarin, kita ada 102 anak yang mengalami stunting di wilayah kecamatan Gambir ini. Jadi kami sangat butuh dan terus bekerja sama untuk kebaikan masyarakat,” ujar dia.
Dalam kegiatan demo masak makanan sehat ini, warga sekitar memang tampak begitu antusias. Mereka tampak serius memperhatikan masing-masing chef ketika memasak dan menjelaskan makanan sehat yang mereka buat.
Salah satunya, warga RW 08, Petojo Utara, Erni Irawan yang turut menggendong anaknya yang masih balita saat menyaksikan demo masak tersebut.
Ia mengaku senang bisa ikut menonton demo masak tersebut karena ia sendiri mengaku masih kerap bingung memasak makanan sehat untuk anaknya yang masih berusia 8 bulan.
“Karena nonton demo masak ini saya jadi tahu, kalau sebenarnya masakan sehat itu nggak perlu pakai bahan-bahan yang mahal. Cuma modal tahu, sama hati ayam saya baru tahu bisa jadi masakan seenak dan sesehat itu,” ujar Erni.
“Apalagi, anak saya sudah mulai MPASI ya. Jadi lebih dapat referensi untuk masak apa buat anak saya ini. Semoga kegiatan demo masak ini sering-sering dilakukan untuk mengedukasi warga Jakarta,” tuturnya lagi.
Makanan dengan protein hewani yang dianjurkan pemerintah untuk dikonsumsi, di antaranya memiliki zat gizi, lengkap seperti asam amino, mineral dan vitamin yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain itu, protein nabati dan makanan berserat juga dibutuhkan untuk memenuhi mineral dan vitamin yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan balita. Tidak selalu mahal, memasak makanan sehat dengan bergizi bisa dilakukan dengan biaya yang murah.
Hal inilah yang mendasari MNC Peduli untuk berkolaborasi dengan Park Hyatt Jakarta dan Masterchef Indonesia, seperti Gio MasterChef, Fani MasterChef dan Yulita MasterChef untuk memberikan demo masak bertajuk “Masak Sehat dan Hemat Cegah Stunting, Menuju Generasi Indonesia Emas 2045”.
Kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan Badminton Jl. Binatu 1, Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat pada Kamis (10/8/2023). Demo masak ini diikuti oleh 50 peserta yang merupakan ibu hamil dan orang tua dari balita setempat.
Dengan menu dari Park Hyatt Jakarta, Gio MasterChef mengajarkan peserta untuk memasak hati ayam semur. Ada juga Fani MasterChef yang turut mengajarkan peserta untuk memasak tumis sawi hijau jagung dan tahu goreng bawang putih. Lalu pada sesi terakhir, Yulita MasterChef mengajarkan peserta untuk memasak ayam goreng lengkuas.
Selagi memasak, para MasterChef juga menjelaskan kadungan nutrisi yang ada pada bahan masakan dan juga manfaatnya dalam tumbuh kembang balita.
“Jadi kalau tahu goreng itu nggak perlu sampai deep fried banget. Minyaknya nggak usah banyak, tapi panasnya harus cukup panas sekitar 160-170 derajat. Dan juga jangan terlalu sering diaduk biar nggak pecah,” papar Fani MasterChef, sambil memasak di hadapan para warga.
Kalau misal untuk tumis sayurannya, jangan cepat-cepat masukin air, biarin aja dia mateng bagian luarnya dulu, jadi terakhir ketika mau seasoning baru dikasih air supaya dia warnanya bagus, teksturnya masih berasa, dan rasanya masih oke,” ujar dia.
Usai demo masak di hadapan warga, Fani lantas mengaku senang dan puas melihat antusiasme warga disana yang tampak memperhatikan dirinya ketika memasak tumis sawi hijau jagung dan tahu goreng bawang putih, serta menjelaskan terkait manfaat makanan sehat.
Terlebih, ia juga mengaku baru sadar bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum teredukasi tentang masakan sehat untuk pencegahan stunting.
“Tadinya kan aku pikir kalau misalnya daerah Jakarta kan mungkin udah tau lah ya masak. Tapi ternyata di beberapa daerah banyak yang nggak tau apa itu stunting, apa itu gizi, gimana cara membuatnya, dan aku cukup senang dengan antusias dari masyarakat karena mereka benar-benar mau dengerin dan juga mau bertanya dan berinteraksi,” ujar Fani saat diwawancara.
Fani lantas berharap, agar kegiatan demo masak masakan sehat yang ia lakukan bersama dengan finalis MasterChef lain bisa lebih mengedukasi warga Jakarta untuk bisa memasak makanan sehat dan bergizi dengan cara yang lebih ekonomis.
“Harapan aku sih dengan adanya kegiatan demo masak ini, para warga jadi tahu yah bahwa sehat itu nggak usah mahal, yang penting cara pembuatannya dan juga cara memilih bahan serta cara mengolahnya,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Gio MasterChef. Ia berharap, demo masak yang ia lakukan di depan warga, khususnya ibu-ibu yang memiliki anak tersebut bisa bermanfaat untuk mengedukasi mereka.
“Tadi antusiasme warga seru banget ya. Seru banget bisa masak depan ibu-ibu disini. Dan mereka tuh benar-benar meratiin apa yang kita lakuin, apa yang kita jelasin, pokoknya semoga aku berharap, apa yang aku jelasin, bisa berguna lah bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Camat Gambir, Andri Ferdian turut mengapresiasi kegiatan demo masak ini karena bisa mengedukasi masyarakat sekitar terkait bagaimana mengolah makanan sehat untuk pencegahan stunting.
“Kami dari kecamatan Gambir, sangat mengapresiasi kegiatan MNC Peduli di RW 08 Petojo Utara, dimana tema kali ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mengolah makanan sehat dan hemat, untuk mencegah stunting dimana diisi oleh chef berbakat dari MasterChef RCTI,” tutur Andri, saat diwawancara.
“Mereka tadi memberikan tips dan juga ilmu dalam mengolah masakan sehingga tidak hanya yang mahal-mahal saja yang mempunyai gizi tinggi, tapi juga tadi ada hati ayam, kemudian tahu itu bisa jadi sumber protein yang bisa membuat tubuh anak-anak kita tetap sehat dan juga hemat tentunya,” katanya.
Andri lantas berharap, agar kegiatan ini bisa terus dilakukan dan bisa melibatkan berbagai pihak untuk bisa bahu membahu dalam penanganan masalah stunting yang masih kerap terjadi di wilayah Jakarta, khususnya di kecamatan Gambir.
“Harapannya tentu dalam kegiatan penanganan stunting ini kami sangat membutuhkan kolaborasi dari masing-masing para pengusaha dan juga donatur yang bisa memberikan bantuan kepada anak-anak yang mengalami stunting, terutama di kecamatan Gambir,” tuturnya.
“Karena saat ini saja sampai bulan Juli kemarin, kita ada 102 anak yang mengalami stunting di wilayah kecamatan Gambir ini. Jadi kami sangat butuh dan terus bekerja sama untuk kebaikan masyarakat,” ujar dia.
Dalam kegiatan demo masak makanan sehat ini, warga sekitar memang tampak begitu antusias. Mereka tampak serius memperhatikan masing-masing chef ketika memasak dan menjelaskan makanan sehat yang mereka buat.
Salah satunya, warga RW 08, Petojo Utara, Erni Irawan yang turut menggendong anaknya yang masih balita saat menyaksikan demo masak tersebut.
Ia mengaku senang bisa ikut menonton demo masak tersebut karena ia sendiri mengaku masih kerap bingung memasak makanan sehat untuk anaknya yang masih berusia 8 bulan.
“Karena nonton demo masak ini saya jadi tahu, kalau sebenarnya masakan sehat itu nggak perlu pakai bahan-bahan yang mahal. Cuma modal tahu, sama hati ayam saya baru tahu bisa jadi masakan seenak dan sesehat itu,” ujar Erni.
“Apalagi, anak saya sudah mulai MPASI ya. Jadi lebih dapat referensi untuk masak apa buat anak saya ini. Semoga kegiatan demo masak ini sering-sering dilakukan untuk mengedukasi warga Jakarta,” tuturnya lagi.
(tdy)