200 Ribuan Warga DKI Alami Masalah Pernapasan, Menkes Budi: Ini Ada akibat dari Polusi Udara

Kamis, 24 Agustus 2023 - 12:59 WIB
loading...
200 Ribuan Warga DKI...
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan terjadi kenaikan jumlah kasus pasien penyakit pernapasan (respiratory disease) di DKI Jakarta. Foto/ wp.com
A A A
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa terjadi kenaikan jumlah kasus pasien penyakit pernapasan (respiratory disease) di DKI Jakarta.

Menkes Budi mengatakan polusi udara memberi sumbangsih terhadap kenaikan kasus pernapasan .



"Di DKI Jakarta, sebelum pandemi Covid-19, jumlah kasus respiratory disease ada 50 ribuan orang, sekarang sudah 200 ribuan," kata Menkes Budi ditemui di acara ASEAN Finance and Health Ministrial Meeting di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (24/8/2023).

"Ini ada akibatnya dari polusi udara," tutur Menkes Budi lagi.

Perlu diketahui, berdasarkan data Global Burden Diseases 2019 Diseases and Injuries Collaborators, terdapat lima penyakit respirasi penyebab kematian tertinggi di dunia, yaitu penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, kanker paru, tuberkulosis dan asma.

Kasus di Indonesia, dari 10 penyakit dengan kasus terbanyak per 100 ribu penduduk, empat di antaranya merupakan penyakit respirasi, antara lain PPOK 145 kejadian dengan 78,3 ribu kematian, kanker paru 18 kejadian dengan 28,6 ribu kematian, pneumonia 5.900 kejadian dengan 52,5 ribu kematian, dan asma 504 kejadian dengan 27,6 ribu kematian.

Akibat polusi udara, penyakit pernapasan diperkirakan meningkat pada tahun ini. Menkes Budi menjelaskan, untuk klaim penyakit pernapasan di BPJS tahun lalu mencapai Rp10 triliun.



"(Dengan semakin buruknya udara akibat polusi) ini akan banyak orang yang kena (penyakit respiratori) dan angka klaim BPJS-nya pun diperkirakan naik," ucap Menkes Budi.

Selain polusi, penyakit respiratori juga disebabkan oleh riwayat merokok, infeksi berulang, dan genetik. Polusi udara sendiri menyumbang 15 hingga 30 persen penyebab penyakit pernapasan ini.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2179 seconds (0.1#10.140)