Mantan Koki Beberkan Menu Favorit Keluarga Kerajaan Arab

Rabu, 01 Maret 2017 - 20:58 WIB
Mantan Koki Beberkan Menu Favorit Keluarga Kerajaan Arab
Mantan Koki Beberkan Menu Favorit Keluarga Kerajaan Arab
A A A
MALANG - Berbagai kehebohan mewarnai kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud beserta rombongannya ke Indonesia, mulai banyaknya anggota rombongan, kemewahan sampai keamanan menjadi buah bibir masyarakat, tak terkecuali makanan yang dihidangkan.

Banyak masyarakat yang bertanya, apa makanan yang disediakan untuk menyambut tamu kehormatan itu? Seorang mantan koki kerajaan Arab asal Indonesia, Syahroni menunjukkan menu favorit jamuan makanan keluarga kerajaan. Apa saja?

Syahroni yang kini kembali ke Kota Malang dan menggeluti bisnis kuliner memang tidak membuka restoran khusus masakan Arab, namun jika ditanya pengalaman dan apa saja menu jamuan makan Kerajaan Arab, dengan semangat diceritakannya.

Syahroni mempraktikkan dengan memasak 4 menu masakan khas jamuan kerajaan. Menurut dia tidak ada menu khusus bagi kerajaan, setiap hari masakan kurang lebih sama hanya diolah berbagai macam cara.

Pada masa tugasnya di 1982 silam, di masa kepemimpinan Raja Fahd, Syahroni mempunyai kesan tersendiri dengan empat menu favorit kerajaan itu yang hampir setiap hari disajikan untuk jamuan makan siang.

Adapun menu utamanya adalah nasi kapsah atau dalam bahasa Arab disebut ruuus kapsah, dengan lauk hanam atau kambing, dilengkapi salad sayur dan lemon dengan siraman minyak zaitun sebagai penetral kolesterol.

Kemudian ada mushaka batata atau olahan kentang dengan daging kambing. Menu lainnya mushaka patijan, hidangan berupa olahan daging kambing dan sayur terong. Makanan lainnya yang terakhir adalah mulukia, yakni olahan sayur okra dengan daging kambing. Konon makanan ini untuk memperlancar metabolisme pencernakan tubuh.

Keempat menu makanan tersebut merupakan menu yang paling sering disajikan pada jamuan makan siang. Menurut Syahroni jamuan atau majelis makan siang keluarga kerajaan hanya dilakukan pada siang hari atau waktu makan siang karena pada pagi hari hanya sarapan roti dan malam hari hanya meminum susu unta.

Menu masakan yang disajikan Syahroni ini merupakan contoh untuk porsi 5 sampai 6 orang. Sementara saat dirinya memasak untuk jamuan makan kerajaan, bisa beberapa kali lipat dan khusus nasi kapsa, proses memasak beras dengan berbagai bumbu rempah-rempah bisa memakan waku hingga 4 jam.

Bedanya, di sana di makan bersama dengan gelaran karpet yang hanya diikuti keluarga kerajaan dan untuk menandakan hari-hari khusus atau jamuan makan khusus hanya keberadaan punuk unta dan kepala kambing dalam sajian.

Menurut Syahroni, bekerja sebagai koki masak kerajaan cukup menantang, terlebih lagi dirinya bukan orang asli Arab yang terbiasa dengan menu masakan Arab. Pendidikan khusus dan karantina selama 3 bulan dijalaninya hingga akhirnya mampu menjadi koki Kerajaan Arab.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4664 seconds (0.1#10.140)