Sandiaga Uno Berharap LRT Tingkatkan Jumlah Wisatawan 20 Persen, Opsi Wisata Infrastruktur Modern
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap, peresmian Light Rail Transit (LRT) Jabodebek baru-baru ini bisa mendorong pergerakan wisatawan di Jakarta dan sekitarnya.
Apalagi LRT akan banyak interkoneksi dengan jenis transportasi umum lain, sehingga makin memudahkan wisatawan dalam menggunakan moda transportasi umum.
“Jadi dengan LRT ini akan lebih banyak interkoneksi. Kita harapkan karena dia ujungnya ada di Dukuh Atas, di mana itu juga salah satu interkoneksi dari MRT,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, di kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin, (28/8/2023).
“Nah, saya melihat bahwa ini peluang yang sangat besar untuk masyarakat. Paling tidak dari wisatawan Nusantara yang akan mendorong pergerakan wisatawan untuk menggunakan LRT,” sambungnya.
Sandiaga juga berharap kehadiran LRT yang akan semakin banyak interkoneksi dengan moda transportasi umum lain seperti busway hingga MRT, bisa meningkatkan kunjungan wisata setidaknya dengan target 20 persen.
“Jadi inilah showcase kita, nanti akan diteruskan di bulan depan dengan peluncuran kereta cepat, nanti juga diluncurkan dengan event-event berkualitas lain,” ungkap Menparekraf.
“Kita harapkan 20 persen paling tidak peningkatan wisata, jika infrastruktur itu dibangun dengan totalitas dan berkualitas,” tambahnya.
Meski begitu, Sandiaga menyebut, akan terus melakukan pemantauan lebih lanjut terkait kontribusi LRT terhadap peningkatan jumlah wisatawan.
“Untuk LRT sendiri kita akan pantau berapa persen menyumbang pada peningkatan wisatawan. Tapi tahap pertama aksebilitas ini akan sangat terbantukan,” tuturnya.
“Apalagi kalau nanti LRT-nya sudah beroperasi full, dan ditambah dengan interkoneksi ke rute-rute lain,” lanjut dia.
Hal ini menurut Sandiaga berkaca pada kesuksesan MRT sejak pertama diluncurkan beberapa waktu lalu.
Sandiaga menilai, kehadiran MRT hingga LRT tak hanya menjadi angin segar sebagai transportasi umum, namun juga bisa menjadi opsi wisata infrastruktur modern yang dapat dinikmati masyarakat.
“Pas (MRT) baru diluncurkan, peningkatan sampai 100 ribu per hari, itu salah satunya dipicu oleh wisata infrastruktur modern kita. Jadi waktu itu yang belum pernah naik MRT jadi naik MRT,” bebernya.
Selain itu, Sandiaga juga berharap kehadiran LRT bisa mengurangi polusi udara di Jakarta. Mengingat, salah satu penyumbang polusi adalah kendaraan pribadi.
“Tadi Pak Presiden meresmikan LRT. Mohon dipake. Karena transportasi ini juga menyumbang daripada polusi. Jadi kita beralih ke penggunaan transportasi umum dan LRT, cepat, murah, nyaman, dan juga mengurangi polusi,” pungkasnya.
Apalagi LRT akan banyak interkoneksi dengan jenis transportasi umum lain, sehingga makin memudahkan wisatawan dalam menggunakan moda transportasi umum.
“Jadi dengan LRT ini akan lebih banyak interkoneksi. Kita harapkan karena dia ujungnya ada di Dukuh Atas, di mana itu juga salah satu interkoneksi dari MRT,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, di kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin, (28/8/2023).
“Nah, saya melihat bahwa ini peluang yang sangat besar untuk masyarakat. Paling tidak dari wisatawan Nusantara yang akan mendorong pergerakan wisatawan untuk menggunakan LRT,” sambungnya.
Sandiaga juga berharap kehadiran LRT yang akan semakin banyak interkoneksi dengan moda transportasi umum lain seperti busway hingga MRT, bisa meningkatkan kunjungan wisata setidaknya dengan target 20 persen.
“Jadi inilah showcase kita, nanti akan diteruskan di bulan depan dengan peluncuran kereta cepat, nanti juga diluncurkan dengan event-event berkualitas lain,” ungkap Menparekraf.
“Kita harapkan 20 persen paling tidak peningkatan wisata, jika infrastruktur itu dibangun dengan totalitas dan berkualitas,” tambahnya.
Meski begitu, Sandiaga menyebut, akan terus melakukan pemantauan lebih lanjut terkait kontribusi LRT terhadap peningkatan jumlah wisatawan.
“Untuk LRT sendiri kita akan pantau berapa persen menyumbang pada peningkatan wisatawan. Tapi tahap pertama aksebilitas ini akan sangat terbantukan,” tuturnya.
“Apalagi kalau nanti LRT-nya sudah beroperasi full, dan ditambah dengan interkoneksi ke rute-rute lain,” lanjut dia.
Hal ini menurut Sandiaga berkaca pada kesuksesan MRT sejak pertama diluncurkan beberapa waktu lalu.
Sandiaga menilai, kehadiran MRT hingga LRT tak hanya menjadi angin segar sebagai transportasi umum, namun juga bisa menjadi opsi wisata infrastruktur modern yang dapat dinikmati masyarakat.
“Pas (MRT) baru diluncurkan, peningkatan sampai 100 ribu per hari, itu salah satunya dipicu oleh wisata infrastruktur modern kita. Jadi waktu itu yang belum pernah naik MRT jadi naik MRT,” bebernya.
Selain itu, Sandiaga juga berharap kehadiran LRT bisa mengurangi polusi udara di Jakarta. Mengingat, salah satu penyumbang polusi adalah kendaraan pribadi.
“Tadi Pak Presiden meresmikan LRT. Mohon dipake. Karena transportasi ini juga menyumbang daripada polusi. Jadi kita beralih ke penggunaan transportasi umum dan LRT, cepat, murah, nyaman, dan juga mengurangi polusi,” pungkasnya.
(tsa)