China Mulai Izinkan Perusahaan Teknologi Rilis AI Generatif, Baidu Buka Ernie untuk Publik

Kamis, 31 Agustus 2023 - 09:16 WIB
loading...
China Mulai Izinkan Perusahaan Teknologi Rilis AI Generatif, Baidu Buka Ernie untuk Publik
Perusahaan teknologi China, Baidu segera merilis AI generatif Ernie untuk publik. Foto/First Post
A A A
BEIJING - Perusahaan-perusahaan teknologi China mulai 15 Agustus 2023 diperbolehkan merilis teknologi AI generatif kepada publik, setelah mendapatkan izin dari pihak berwenang. Baidu , salah satu perusahaan pertama yang mendapatkan lampu hijau, akhirnya merilis Ernie untuk publik.

Ernie kepanjangan dari Enhanced Representation through Knowledge Integration (Representasi yang Ditingkatkan melalui Integrasi Pengetahuan) adalah chatbot AI generatif. Ernie bakal menjadi saingan ChatGPT lainnya yang sudah hadir lebih daulu untuk publik.

Baidu telah menjadikan Ernie Bot, produk AI generatif dan model bahasa besarnya, tersedia secara umum untuk umum melalui berbagai toko aplikasi dan situs webnya. Bersamaan dengan Ernie, Baidu juga berencana merilis serangkaian aplikasi AI yang memungkinkan orang “untuk sepenuhnya merasakan empat kemampuan inti AI generatif, yaitu pemahaman, pembangkitan, penalaran, dan memori.



Menurut CEO Baidu Robin Li, membuka Ernie Bot yang berfokus pada pasar China kepada publik akan memungkinkan Baidu memperoleh lebih banyak masukan dari manusia. Baidu mencatat ini akan membantunya melakukan iterasi pada Ernie Bot lebih cepat dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Baidu mengumumkan chatbot tersebut pada bulan Maret 2023 dan menunjukkan kemampuan seperti merangkum novel fiksi ilmiah. Termasuk menawarkan saran tentang bagaimana melanjutkan cerita di alam semesta yang diperluas.
China Mulai Izinkan Perusahaan Teknologi Rilis AI Generatif, Baidu Buka Ernie untuk Publik


“Kemampuan itu juga dapat menghasilkan gambar dan video berdasarkan input teks juga,” tulis laman engadget dikutip SINDOnews, Kamis (31/8/2023).

Awal Agustus, Baidu mengatakan hasil pelatihan Ernie Bot telah meningkat tiga kali lipat sejak bulan Maret dan kini mampu melakukan analisis dan visualisasi data. Kemampuan ini memberikan hasil lebih cepat, dan menangani masukan gambar.



Laporan tersebut menunjukkan bahwa para pejabat melihat AI sebagai keharusan bisnis dan politik mengingat sifat transformatif dari teknologi tersebut. Beijing dikatakan menginginkan adanya pagar pembatas untuk membatasi konten sambil tetap memungkinkan perusahaan China bersaing dengan pesaing di luar negeri.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1780 seconds (0.1#10.140)