Sleep Apnea Slient Killer yang Harus Diwaspadai

Senin, 20 Maret 2017 - 17:20 WIB
Sleep Apnea Slient Killer yang Harus Diwaspadai
Sleep Apnea Slient Killer yang Harus Diwaspadai
A A A
JAKARTA - Sleep apnea merupakan gangguan tidur serius berupa berhentinya pernapasan secara tiba-tiba. Sleep apnea menyebabkan penderitanya merasa letih dan tidak segar saat bangun di pagi hari. Hal ini dipicu karena napas menjadi pendek atau berhenti sejenak saat tidur di malam hari.

Kondisi ini dinilai sangat mengkhawatirkan karena mengalami sesak napas dan kerap terbangun akibat rendahnya tingkat oksigen di dalam tubuh dan otak. Studi dari American Academy of Sleep Medicine, sleep apnea memiliki beberapa gejala umum. Seperti kelelahan, sulit berkonsentrasi, kehilangan memori, sakit kepala, insomnia, cepat marah hingga penyakit jantung dan depresi.

Sementara sebuah Jurnal Penyakit Dalam Indonesia menyebutkan, bahwa hampir 24% dari populasi menderita sleep apnea dengan jumlah penderita pria empat kali lebih banyak dibandingkan wanita. Kondisi ini umumnya terjadi pada usia di atas 65 tahun.

"Saat ini belum ada penelitian nasional mengenai prevalensi sleep apnea, sebuah studi yang dilakukan hanya di wilayah Jakarta menunjukkan bahwa prevalensi di ibukota negara mencapai 16-17 persen," papar Dr. Rimawati Tedjakusuma, Sps, RPSGT dari Rumah Sakit Medistra melalui keterangan resmi yang diterima Sindonews.

Lanjut Dr. Rimawati menjelaskan, bahwa sleep apnea bisa menjadi silent killer dengan gejala seperti mendengkur, berhenti bernapas sesaat, sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil, tersedak, tercekik waktu tidur, bangun tidak segar, mengantuk berlebihan, sakit kepala di pagi hari hingga merasa lelah sepanjang hari.

"Gejala tersebut seringkali diabaikan, atau ada juga penderita berusaha mencoba mengatasi kondisi ini dengan berbagai cara. Dengan tingkat prevalensi di Indonesia, individu didorong untuk memeriksakan diri apakah ia menderita sleep apnea, karena ini berpotensi untuk memburuk jika tidak ditangani," jelasnya.

Namun dengan diagnosa yang tepat bisa membantu penderita untuk mengatasi dampak sleep apnea yang mengganggu. Seperti halnya menggunakan CPAP atau Continuous Positive Airway Pressure. "Perangkat CPAP adalah penanganan sleep apnea non-bedah pertama dan paling efektif untuk orang dewasa yang tersedia saat ini," pungkasnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6125 seconds (0.1#10.140)