; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Mengenal Ramalan Weton, Salah Satu Jenis Klenik Jawa yang Masih Dipercaya
loading...
Masyarakat Jawa umumnya kental dengan budaya yang mengakar. Tak sedikit yang hingga kini masih menghargai dan menerapkannya, salah satunya adalah klenik. Foto/ MNC Media.
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat Jawa umumnya adalah masyarakat yang kental dengan budaya yang mengakar. Tak sedikit dari mereka yang hingga kini masih menghargai dan menerapkannya, salah satunya adalah klenik .
Klenik adalah sesuatu yang tersembunyi atau hal yang dirahasiakan untuk umum. Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia klenik berarti sebuah aktivitas perdukunan .
Ya, memang klenik dalam masyarakat identik dengan hal mistis yang cenderung berkonotasi negatif. Klenik pun acap kali dikaitkan dengan banyak hal yang tak dapat dicerna dengan akal namun dipercaya oleh banyak orang.
![Mengenal Ramalan Weton, Salah Satu Jenis Klenik Jawa yang Masih Dipercaya]()
Namun kini, masyarakat banyak yang mengabaikan adat tersebut. Uniknya, percaya tidak percaya justru orang yang mengabaikan bisa mendapat musibah, salah satunya berkaitan dengan Weton .
Weton adalah salah satu jenis klenik yang hingga kini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat. Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), weton adalah hari lahir seseorang dengan pasarannya, yang meliputi Legi, Pahing, Pon, Wage, serta Kliwon. Sementara dalam bahasa Jawa sendiri, istilah weton berarti sebagai hari kelahiran.
Perhitungan untuk kalender Jawa ini sesuai dengan weton atau hari lahir seseorang yang berdasarkan pakem atau aturan Jawa. Dalam kalender Jawa sendiri terdapat 7 hari dalam seminggu yang memiliki 5 hari pasaran Jawa, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, serta Kliwon.
Siklus 5 hari pasaran ini disebut dengan pancawara atau Hari Jawa. Perhitungan kalender Jawa itu pun menggabungkan siklus 5 hari pasaran dan siklus 7 hari biasa pada kalender Masehi.
Cara menghitung weton tentu tak hanya bermakna sebagai hari lahir semata. Namun juga digunakan untuk meramal nasib di masa yang akan datang. Weton pun digunakan sebagai dasar pelaksanaan acara-acara penting, seperti pernikahan.
Konon, bagi orang yang melanggar pantangan dari hitungan weton tersebut seperti tetap melaksanakan pernikahan meski hitungan tidak baik dapat menyebabkan musibah. Maka tak heran, jika masyarakat Jawa yang masih memercayai hitungan weton sangat pakem mengikuti aturan yang ada.
![Mengenal Ramalan Weton, Salah Satu Jenis Klenik Jawa yang Masih Dipercaya]()
Penasaran dengan pembahasan klenik secara detail? Kamu bisa dengerin Live Jero Podcast Semedi Eps.50 Klenik Jawa Part 1 hari ini Kamis, 31 Agustus 2023 Pukul 20.00 WIB hanya di Audio+ .
Klenik adalah sesuatu yang tersembunyi atau hal yang dirahasiakan untuk umum. Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia klenik berarti sebuah aktivitas perdukunan .
Ya, memang klenik dalam masyarakat identik dengan hal mistis yang cenderung berkonotasi negatif. Klenik pun acap kali dikaitkan dengan banyak hal yang tak dapat dicerna dengan akal namun dipercaya oleh banyak orang.
Namun kini, masyarakat banyak yang mengabaikan adat tersebut. Uniknya, percaya tidak percaya justru orang yang mengabaikan bisa mendapat musibah, salah satunya berkaitan dengan Weton .
Weton adalah salah satu jenis klenik yang hingga kini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat. Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), weton adalah hari lahir seseorang dengan pasarannya, yang meliputi Legi, Pahing, Pon, Wage, serta Kliwon. Sementara dalam bahasa Jawa sendiri, istilah weton berarti sebagai hari kelahiran.
Perhitungan untuk kalender Jawa ini sesuai dengan weton atau hari lahir seseorang yang berdasarkan pakem atau aturan Jawa. Dalam kalender Jawa sendiri terdapat 7 hari dalam seminggu yang memiliki 5 hari pasaran Jawa, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, serta Kliwon.
Siklus 5 hari pasaran ini disebut dengan pancawara atau Hari Jawa. Perhitungan kalender Jawa itu pun menggabungkan siklus 5 hari pasaran dan siklus 7 hari biasa pada kalender Masehi.
Cara menghitung weton tentu tak hanya bermakna sebagai hari lahir semata. Namun juga digunakan untuk meramal nasib di masa yang akan datang. Weton pun digunakan sebagai dasar pelaksanaan acara-acara penting, seperti pernikahan.
Konon, bagi orang yang melanggar pantangan dari hitungan weton tersebut seperti tetap melaksanakan pernikahan meski hitungan tidak baik dapat menyebabkan musibah. Maka tak heran, jika masyarakat Jawa yang masih memercayai hitungan weton sangat pakem mengikuti aturan yang ada.
Penasaran dengan pembahasan klenik secara detail? Kamu bisa dengerin Live Jero Podcast Semedi Eps.50 Klenik Jawa Part 1 hari ini Kamis, 31 Agustus 2023 Pukul 20.00 WIB hanya di Audio+ .
(tdy)
Explore More