Review Film The Nun 2: Seramnya Solid, Plotnya Banyak Bolong
loading...
The Nun 2 menyuguhkan tontonan horor seperti semestinya. Film ini banyak jump scares, tanpa mempedulikan detail ceritanya. Film ini menonjolkan elemen seramnya. (Foto: Warner Bros. Pictures)
A
A
A
The Nun 2 menjanjikan tontonan seram tentang suster setan yang menghantui jagat Conjuring. Sekuel ini diklaim mengisahkan asal usul suster setan yang disebut Valak tersebut. Terornya masih terus berlanjut dan menghampiri mereka yang sudah diincarnya.
Film ini berlatar pada 1956 dengan mengambil lokasi utama di Prancis. The Nun 2 melanjutkan kisah Suster Irene (Taissa Farmiga) setelah kejadian di Saint Clara. Dia tetap tinggal di sebuah biarawati dan melanjutkan hidup di sana Sementara, tanpa dia sadari, teror Valak terus berlanjut dan menghantui gereja Katolik.
Vatikan kembali meminta bantuan Suster Irene untuk menyelidiki peristiwa tersebut. Dia kemudian pergi ke Paris untuk mencari tahu apa yang terjadi. Dia tidak sendirian. Seorang suster baru, Debra, muncul untuk membantunya, meski dia melanggar aturan dari biara.
Di sebuah sekolah asrama, Frenchie alias Maurice melanjutkan hidupnya. Dia menjadi tukang kebun dan tukang di sekolah itu. Selama berada di sana, dia dekat dengan salah satu siswinya, Sophie, anak seorang guru di sekolah yang sama, Kate. Tak lama, sekolah itu mengalami hal-hal aneh.
![Review Film The Nun 2: Seramnya Solid, Plotnya Banyak Bolong]()
Foto: The Hollywood Reporter
Disutradarai Michael Chaves, The Nun 2 menggantungkan semuanya pada jump scare yang tercipta. Dari awal, penonton diajak untuk sport jantung dengan atmosfir temaram dan suram. Kehadiran Valak yang pelan-pelan membuat penonton bersiap-siap untuk mendapatkan jump scare. Tapi, tetap saja, ketika dia menampakkan wujudnya, teriakan itu tidak bisa dielakkan.
Ada dua alur di film ini. Alur Suster Irene dan alur Sophie di sekolah. Ketika tidak banyak drama pada cerita Suster Irene, maka drama terjadi pada cerita Sophie. Seperti layaknya film-film tentang sekolah, Sophie juga menjadi korban bullying. Tapi, di sini, Maurice adalah pahlawannya.
![Review Film The Nun 2: Seramnya Solid, Plotnya Banyak Bolong]()
Foto: Fangoria
Film ini berusaha membangun subplot hubungan ayah dan anak antara Sophie dan Maurice tanpa memberikan latar belakang. Lini masanya agak-agak shaky dengan latar ceritanya yang terjadi pada 1956. Maurice dan Sophie bisa berhubungan dekat hanya dalam waktu singkat. Tapi, ini film horor. Detail seperti ini mungkin tidak penting.
The Nun 2 sedikit memberikan latar bagi Valak. Meskipun, asal usulnya tidak terlalu jelas diungkapkan. Belum lagi, ada sejumlah plot hole yang ditinggalkan film ini pada busur Valak. Penonton akan dibuat mempertanyakan sejumlah aspek di film ini. Sejumlah ganjalan sangat terasa di sana.
![Review Film The Nun 2: Seramnya Solid, Plotnya Banyak Bolong]()
Foto: Twitter
Teror Valak masih seperti biasa. Dia akan muncul secara diam-diam dan kemudian memamerkan gigi-giginya yang mengerikan. Sementara, film ini akan menggali lebih dalam pada diri Maurice. Penonton akan tahu siapa dia sebenarnya di film ini.
Film ini berlatar pada 1956 dengan mengambil lokasi utama di Prancis. The Nun 2 melanjutkan kisah Suster Irene (Taissa Farmiga) setelah kejadian di Saint Clara. Dia tetap tinggal di sebuah biarawati dan melanjutkan hidup di sana Sementara, tanpa dia sadari, teror Valak terus berlanjut dan menghantui gereja Katolik.
Vatikan kembali meminta bantuan Suster Irene untuk menyelidiki peristiwa tersebut. Dia kemudian pergi ke Paris untuk mencari tahu apa yang terjadi. Dia tidak sendirian. Seorang suster baru, Debra, muncul untuk membantunya, meski dia melanggar aturan dari biara.
Di sebuah sekolah asrama, Frenchie alias Maurice melanjutkan hidupnya. Dia menjadi tukang kebun dan tukang di sekolah itu. Selama berada di sana, dia dekat dengan salah satu siswinya, Sophie, anak seorang guru di sekolah yang sama, Kate. Tak lama, sekolah itu mengalami hal-hal aneh.
Foto: The Hollywood Reporter
Disutradarai Michael Chaves, The Nun 2 menggantungkan semuanya pada jump scare yang tercipta. Dari awal, penonton diajak untuk sport jantung dengan atmosfir temaram dan suram. Kehadiran Valak yang pelan-pelan membuat penonton bersiap-siap untuk mendapatkan jump scare. Tapi, tetap saja, ketika dia menampakkan wujudnya, teriakan itu tidak bisa dielakkan.
Ada dua alur di film ini. Alur Suster Irene dan alur Sophie di sekolah. Ketika tidak banyak drama pada cerita Suster Irene, maka drama terjadi pada cerita Sophie. Seperti layaknya film-film tentang sekolah, Sophie juga menjadi korban bullying. Tapi, di sini, Maurice adalah pahlawannya.
Foto: Fangoria
Film ini berusaha membangun subplot hubungan ayah dan anak antara Sophie dan Maurice tanpa memberikan latar belakang. Lini masanya agak-agak shaky dengan latar ceritanya yang terjadi pada 1956. Maurice dan Sophie bisa berhubungan dekat hanya dalam waktu singkat. Tapi, ini film horor. Detail seperti ini mungkin tidak penting.
The Nun 2 sedikit memberikan latar bagi Valak. Meskipun, asal usulnya tidak terlalu jelas diungkapkan. Belum lagi, ada sejumlah plot hole yang ditinggalkan film ini pada busur Valak. Penonton akan dibuat mempertanyakan sejumlah aspek di film ini. Sejumlah ganjalan sangat terasa di sana.
Foto: Twitter
Teror Valak masih seperti biasa. Dia akan muncul secara diam-diam dan kemudian memamerkan gigi-giginya yang mengerikan. Sementara, film ini akan menggali lebih dalam pada diri Maurice. Penonton akan tahu siapa dia sebenarnya di film ini.
Lihat Juga :
