Kanker Serviks Bisa Ditularkan Lewat Hubungan Seksual Aktif

Minggu, 16 April 2017 - 20:30 WIB
Kanker Serviks Bisa Ditularkan Lewat Hubungan Seksual Aktif
Kanker Serviks Bisa Ditularkan Lewat Hubungan Seksual Aktif
A A A
JAKARTA - Pedangdut Julia Perez masih terus berjuang melawan penyakit kanker serviks atau kanker rahim stadium 4 yang dideritanya. Selama beberapa bulan terakhir, wanita yang akrab disapa Jupe itu pun telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Ketua Himpunan Ongkologi Ginekologi Indonesia, Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG(K) menjelaskan, jenis kanker yang diderita Jupe disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papilloma Virus) pada leher rahim yang berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Dari beragam jenis virus HPV, HPV 16 dan HPV 18 menyebabkan 70% kanker serviks.

"Tidak hanya kanker serviks, HPV juga bisa menyebabkan kanker lain, seperti kanker mulut, nasofarink, vagina, penis dan anus," papar Prof Andri di Jakarta.

Umumnya, kanker serviks ditularkan melalui hubungan seksual aktif. Sayangnya pada tahap awal, penyakit ini tidak memiliki gejala.

"Nggak ada gejala pada prakanker serviks. Biasanya tanda itu setelah seseorang mengalami kanker serviks. Biasanya wanita yang terkena kanker serviks berdarah saat berhubungan seksual dan keputihan yang tidak sembuh-sembuh. Kalau mengalami itu sebaiknya langsung melakukan screening," tutur dia.

Kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua pada wanita di Indonesia, setelah kanker payudara. Jika sudah mengalami keputihan yang menyebabkan bau tak sedap, Prof Andri pun menyarankan para pasien untuk segera melakukan skrining.

"Saya biasanya sudah mengetahui jika pasien masuk ke ruangan dan ada bau, saya langsung suruh screening. Melalui screening, kanker serviks ditemukan pada 1 dari 1.000 perempuan," sarannya.

Sayangnya, sekitar 73,50% pasien kanker serviks yang datang berobat sudah memasuki stadium lanjut. Jika sudah berada di stadium lanjut, pasien kanker serviks sudah tidak bisa dioperasi.

"Sudah stadium dua ke atas. Pengobatannya hanya disinar atau kemoterapi," kata dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2156 seconds (0.1#10.140)